Manchester United Ulangi Rekor Memalukan di Old Trafford

20 Jan 2025, 10:32 WIB

Tino Satrio

ilustrasi premier league (IDN Times/Mardya Shakti)

Intinya sih...

Brighton mengalahkan MU 3-1 pada matchday 22 Premier League musim 2024/25.
Ini kekalahan keenam MU di Old Trafford, terbanyak dalam 12 laga kandang awal dalam semusim.
Amorim murka dengan rapuhnya pertahanan dan mentalitas tim, menuntut anak asuhnya untuk tidak kalah lagi di kandang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Manchester United dipermalukan Brighton and Hove Albion dengan skor 1-3 pada matchday 22 Premier League musim 2024/25, Minggu (19/1/2025) malam WIB. Hasil ini membuat Setan Merah mengulangi rekor memalukan.

Tim asuhan Ruben Amorim memang tak berdaya meski tampil di depan publiknya sendiri. Mereka sudah menderita sejak dual baru berusia lima menit, usai gawang Andre Onana dijebol Yankuba Minteh.

Bruno Fernandes sejatinya sempat menyamakan kedudukan pada menit 23, lewat titik putih. Namun, mereka dihukum Kaoru Mitoma (60') dan Gerginio Rutter (76') atas performa buruk Onana di bawah mistar.

1. MU loyo banget di Old Trafford

MU harus menelan kekalahan keenam di Old Trafford. Kekalahan ini menjadi yang terbanyak, dari 12 laga kandang awal dalam semusim.

Setan Merah juga mengulangi rekor buruk di masa lampau. Pada musim 1893/1894, MU juga pernah menelan tujuh kekalahan dalam 12 laga kandang awal.

2. Amorim murka MU kalah dari Brighton

Kekalahan ini membuat Amorim murka, karena MU terlalu mudah kebobolan. Rapuhnya pertahanan mereka diperburuk blunder Onana.

"Ini sama dengan pertandingan lainnya. Kami kebobolan beberapa gol, yang seharusnya tidak terjadi!" kata Amorim selepas laga, di laman resmi MU.

3. Haram hukumnya kalah di Old Trafford

Amorim juga kecewa dengan mentalitas MU. Pelatih berpaspor Portugal itu pun menuntut anak-anak asuhnya untuk tidak kalah lagi di Old Trafford.

"Kami harus mengatasinya dengan tidak kebobolan di awal, dan membuat para penggemar berisik. Anda tahu maksud saya, menciptakan momentum untuk menang. Tapi, yang terjadi selalu sebaliknya, kalah lagi di kandang sendiri, itu tidak bisa diterima," ujar Amorim.