Marco Motta Bicara Baik Buruk Sepak Bola Indonesia

Menurut Motta, atmosfer sepak bola Indonesia sama dengan Italia. Ia mengungkapkan, laiknya di Roma sana, sepak bola sudah seperti agama di Indonesia. Hal itu mengingatkannya pada kondisi Roma, tempat ia pernah bermain dahulu.

"Ada banyak suporter fanatik di sini. Semua hal di Indonesia mengingatkan saya pada Roma. Setiap kali laga dihelat di stadion, akan ada 60 sampai 70 ribu orang yang datang menonton. Suporter Persija saja dikenal sebagai salah satu suporter teramah di Asia," ujar eks pemain Juventus itu.

Motta mengakui masa-masa awalnya bermain sepak bola di Indonesia begitu pindah. Ia pun tidak menyesali keputusannya bermain di sini. Namun, masa indah itu tuntas tatkala pandemik COVID-19 melanda Indonesia.

Akibat pandemik, kompetisi Liga 1 2020 tertunda. Lama terkatung-katung, kompetisi akhirnya dihentikan. Akan tetapi, masa penantian menuju penghentian kompetisi itu begitu lama, sekitar satu tahun lamanya. Situasi inilah yang bikin Motta sedikit agak kesal.

"Ketika Februari dan Maret (2020), saya masih di Jakarta. Situasinya masih santai, tidak seperti di Italia. Namun sekarang, saya sudah pulang ke Milan, Italia. Saya tidak tahu kapan kompetisi akan dimulai lagi," ujarnya.

"Kompetisi sudah tertunda sejak Maret 2020, hampir satu tahun lamanya. Selama itu, kami hanya berlatih, tapi tidak menjalani pertandingan resmi. Sempat ada kabar kompetisi akan mulai, namun penundaan terus berlanjut karena larangan dari pemerintah," tambahnya.

Persija sendiri mendatangkan Marco Motta jelang Liga 1 2020. Ketika itu, ia direkrut dengan status sebagai eks pemain Serie A dan beberapa klub lain di Eropa. Motta menjawab ekspektasi publik lewat penampilan ciamiknya sebagai bek kanan.

Umpan silang akurat, plus ketepatan waktu dalam membantu penyerangan dan pertahanan, jadi nilai plus Motta saat membela Persija. Sayang, saat ini, aksi Marco Motta belum bisa dilihat lagi mengingat kompetisi yang masih belum pasti.