Zahra Muzdalifah, Alex Morgan Versi Timnas Indonesia

Peran Zahra begitu krusial di Timnas wanita Indonesia

Jakarta, IDN Times - Tak bisa dihindari, Zahra Muzdalifah merupakan pilar penting buat Timnas wanita Indonesia. Bukan cuma bicara soal kualitas, kehadiran Zahra juga penting secara mental karena pengalamannya.

Atas sejumlah alasan itulah, Zahra didaulat jadi kapten di Timnas wanita. Pun, di pundaknya pula, masa depan Timnas wanita dibangun.

Tanggung jawab besar buat Zahra, tapi memang layak diberikan sebuah kredit karena sejauh ini sudah menciptakan sejarah. Indonesia diantarkannya ke Piala Asia 2022 setelah sempat absen selama 32 tahun lamanya.

1. Fondasi utama

Zahra Muzdalifah, Alex Morgan Versi Timnas Indonesiainstagram/zahmuz12

Bicara Zahra, tak cuma soal kualitas. Etos kerja hingga sikapnya di atas lapangan jadi paling disorot.

Pelatih Timnas wanita, Rudy Eka Priyambada, tak menampik hal tersebut. Catatan Zahra memang cukup panjang di sepak bola wanita.

Secara perlahan, dia berkembang menjadi pemain dewasa dan begitu diandalkan oleh Garuda Pertiwi. Maka, tak heran kalau Zahra selalu jadi andalan.

"Paling istimewa Zahra. Dia menekan, berlari sepanjang waktu," ujar Rudy.

Baca Juga: [BREAKING] Timnas Wanita Indonesia Lolos ke Piala Asia 2022

2. Perintis sepak bola wanita modern di Indonesia

Zahra Muzdalifah, Alex Morgan Versi Timnas IndonesiaInstagram.com/zahmuz12

Boleh dibilang, Zahra merupakan perintis dari sepak bola wanita modern di Indonesia. Dia menjadi salah satu bagian dari kebangkitan sepak bola wanita di Tanah Air.

Memulai kariernya sejak usia 11 tahun bersama SSB Madani Meruya dan SSB Patriot Merah Putih, Zahra tak ragu main dengan rekan-rekannya yang mayoritas pria. Kemudian, Zahra pindah ke ASIOP APACINTI setahun kemudian.

Di ASIOP, kemampuan Zahra berkembang begitu pesat. Dia mewakili ASIOP dalam turnamen di Norwegia dan jadi juara.

Zahra sempat dipinang Persija Jakarta wanita dan menyandang status kapten. Selain itu, Zahra pernah mencicipi Liga Futsal Nusantara di 2016.

Pada Asian Games 2018 lalu, Zahra juga menjadi andalan Timnas wanita, sempat cetak dua gol pula dalam kemenangan 6-0 atas Maladewa. 

3. Jago bahasa Inggris

Zahra menjadi perbincangan bukan hanya karena prestasinya. Namun, kemampuan publi speaking Zahra di atas rata-rata.

Usai laga melawan Singapura dan memastikan Indonesia tampil di putaran final Piala Asia tahun depan, Zahra dilempar pertanyaan oleh jurnalis asing tentunya dengan bahasa Inggris. Zahra memberikan jawaban berkelas dengan bahasa Inggris yang sangat fasih.

"Saya tak tahu apa yang harus dikatakan. Tapi, saya sangat senang kami berhasil. Bukan hanya karena kami sebagai tim, 11 orang, tapi juga untuk pelatih dan ofisial. Terima kasih juga dukungan dari keluarga di rumah dan semua suporter. Terima kasih sudah mendukung Indonesia. Akhirnya, kami bisa melakukannya karena dukungan semua orang," ujar Zahra dalam video yang viral di sosial media dengan gestur santai.

Jawaban ini menjadi tanda kalau Zahra memang sudah begitu dewasa. Warganet begitu terpukau dengan aksi perempuan 20 tahun tersebut. Sebab, tak banyak atlet Indonesia yang memiliki kemampuan public speaking macam itu. Bahkan, Zahra bisa dibilang unggul ketimbang para pemain Timnas pria dalam urusan public speaking.

Tak ayal, Zahra disebut-sebut sebagai Alex Morgan versi Indonesia. Memang, Zahra selama ini mengidolakan Morgan, pesepak bola wanita top asal Amerika Serikat yang bergelimang prestasi.

Ada impian pula dari Zahra, yakni mengembangkan karier di Eropa khususnya Jerman. Bukan hal mustahil, karena Zahra bisa saja direkrut asal tampil impresif sepanjang Piala Asia tahun depan.

Baca Juga: Rudy Eka Minta Timnas Wanita Indonesia Waspada di Piala Asia

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya