Meski telah memasuki usia 34 tahun, Cristiano Ronaldo mengaku jika dirinya masih haus akan gelar juara. Ia pun menegaskan jika dirinya belum memiliki rencana gantung sepatu dalam waktu dekat ini.
Di usianya yang telah kepala tiga, Ronaldo memang masih mampu tampil dalam level teratas permainannya. Ia bahkan kembali terpilih sebagai kandidat peraih Ballon d'Or tahun ini. Meski demikian, ia menilai jika gelar Liga Champions-lah yang menjadi target utamanya.
Tidak banyak pemain yang mampu konsisten tampil maksimal di usia 34 tahun, namun hal itu pengecualian bagi Cristiano Ronaldo. Ia adalah salah satu pemain yang memiliki kebugaran tinggi di dunia sepak bola. Hal itu dibuktikannya dengan selalu tampil dalam 40 pertandingan setiap musimnya dalam 16 tahun terakhir.
Tak heran jika kemudian banyak trofi bergengsi berhasil ia rengkuh baik dalam level klub, internasional maupun penghargaan pribadi. Ronaldo menilai jika dirinya masih memiliki banyak target di usianya saat ini. Baginya usia bukanlah masalah untuk terus berprestasi.
“Usia hanya angka. Itu bukan berarti di usia 34, 35, 26, Anda berada di akhir karier,” tutur Ronaldo jelang duel Liga Champions dengan Lokomotiv Moskwa. “Saya dapat tunjukkan itu dengan performa saya, bagaimana saya main, cara saya main, cara saya masih merasa baik, tajam, memikirkan permainan, lebih dewasa. Itu membuat perbedaan.”
Di musim perdananya bersama Juventus, Cristiano Ronaldo gagal persembahkan gelar Liga Champions usai tersingkir di babak perempat final. Namun musim ini mereka kembali dengan sebuah kekuatan yang baru di bawah asuhan Maurizio Sarri.
Ia merasa percaya diri jika target Juventus saat ini adalah juara di semua ajang yang diikutinya. Ronaldo sendiri kembali masuk daftar nominasi peraih Ballon d'Or di tahun ini. Tetapi baginya penghargaan pribadi tersebut bukanlah prioritas utamanya. Kepentingan tim keseluruhan adalah yang lebih utama.
“Kami ingin memenangi Serie A, Copa dan Liga Champions,” tegas Ronaldo. “Juventus harus berpikir besar. Kami akan berusaha memenangi semua trofi. Kami tahu ini akan sulit, terutama di liga dan Liga Champions, tapi saya pikir ini mungkin. Semuanya mungkin.”
Rabu dinihari nanti (23/10) Juventus akan menjamu Lokomotiv Moskow dalam lanjutan fase grup Liga Champions. Tuan rumah tentunya lebih diunggulkan dalam berbagai aspek. Pertemuan keduanya di UCL terakhir kali terjadi pada musim 1993/1994 dengan keunggulan aggregate Juventus 4-0.
Kedua tim saat ini tergabung di grup D, di mana Juventus masih memimpin dengan 4 poin, sedangkan Lokomotiv berada di peringkat tiga dengan selish satu angka. Kemenangan menjadi hal wajib bagi keduanya jika ingin berpeluang lebih besar lolos ke babak selanjutnya.