Mengenal Jairo Riedewald, Pemain Crystal Palace Keturunan Indonesia

Jakarta, IDN Times - Banyak yang belum tahu jika ada satu pemain keturunan Indonesia yang bermain di Liga Inggris. Pemain itu adalah gelandang bertahan Crystal Palace, Jairo Riedewald.
Dalam sebuah wawancara, Jairo menyebut ibunya memiliki darah Indonesia-Belanda karena neneknya merupakan orang Ambon. Sementara, ayahnya merupakan orang Suriname. Walhasil, ia memiliki ikatan dengan Indonesia.
“Nenek saya adalah orang Indonesia, ibu saya separuh Indonesia, dan saya seperempat orang Indonesia. Jadi begitulah,” kata Riedewald dalam sebuah video wawancara dikutip dari Dugout.
1. Senang masakan Indonesia karena sang nenek

Jairo mengaku, sudah tak asing lagi dengan Indonesia, sebab sudah beberapa kali datang ke bumi pertiwi mengunjungi tanah kelahiran neneknya. Ia pun mengingat kembali masa Indah itu, diajak neneknya berjumpa sanak saudara.
Ia menilai, orang-orang Indonesia begitu hangat terhadap keluarga. Ia juga merasa mereka memiliki perasaan yang lembut, rendah hati dan murah hati.
Yang paling tak bisa dilupakan oleh Jairo Riedewald adalah makanan-makanan enak Indonesia. Maklum, dia selalu disuguhkan banyak makanan khas oleh neneknya selama berada di Tanah Air.
"Setiap kali saya mengunjungi nenek (di Indonesia), dia selalu memasak banyak sekali makanan Indonesia. Dan itu sangat enak sekali. Dia mengenalkan sedikit kultur dan kebudayaan Indonesia," kata pemain jebolan Akademi Ajax Amsterdam ini.
2. Gemilang di Akademi Ajax Amsterdam bersama Ezra Walian

Pemain andalan Crystal Palace ini memiliki paspor Belanda. Dia memulai perjalanan kariernya di Negeri Kincir Angin bersama Ajax U-15. Namun ia baru mulai diperhitungkan sebagai pemain potensial saat memperkuat Ajax U-17 hingga U-19 bersama Ezra Walian, pemain yang saat ini digadang-gadang bakal bergabung dengan Persib.
Beberapa gelar berhasil Jairo Riedewald persembahkan untuk Ajax di kelompok usia itu, yakni dua gelar Eredivisie U-19, runner-up KNVB Beker dan Super League.
Penampilan gemilangnya membuat Jairo dan Ezra dipromosikan ke Jong Ajax. Walau memperkuat tim cadangan tampil di Eerste Divisie, Jairo tetap menunjukkan tekad dalam latihan dan penampilan demi menembus tim utama.
3. Jairo Riedewald Pecahakan rekor saat memulai debut bersama tim senior

Kegigihannya membuahkan hasil. Tak lama kemudian ia dipercaya tampil di KNVB Cup dan menunjukkan penampilan menawan. Ia berhasil memanfaatkan kesempatan yang diberikan Frank de Boer.
Pada Desember 2013 potensinya pun mulai diketahui banyak orang. Tampil sebagai pemain pengganti saat timnya tertinggal satu gol dari Roda JC ternyata tak membuatnya demam panggung. Jairo Riedewald bahkan sanggup membuat brace untuk membalikan keadaan dan membawa Ajax menang.
Memulai penampilan di kompetisi domestik resmi saat berusia 17 tahun, ia pun menciptakan sejarah anyar bagi Ajax sekaligus Eredivisie dengan menjadi pemain termuda yang sukses mencetak gol dalam debutnya.
4. Masih jadi gelandang andalan Crystal Palace di Liga Inggris

Tiga tahun membela tim utama Ajax, Jairo memilih hengkang ke kompetisi paling ketat di dunia, yakni Liga Inggris pada 2017. Ia diajak bergabung dengan Crystal Palace besutan Frank de Boer, yakni pelatih yang mengorbitkan di kancah sepak bola.
Walau masih berusia 20 tahun di awal kedatangannya, Jairo mampu jadi andalan lini tengah klub berjuluk The Eagles itu. Ia bahkan mampu jadi konduktor dengan kemampuan olah bola dan umpan yang cukup baik. Hal itu membuatnya tetap jadi andalan walau Frank de Boer sudah pergi.
Pada musim ini pun pemain berdarah Indonesia tersebut masih jadi gelandang andalan Roy Hodgson di lini tengah Crystal Palace. Jairo Riedewald mencatatkan 25 penampilan musim ini, 13 di antaranya menjadi starter dengan menyumbangkan dua gol bagi timnya di Liga Inggris.