Lika-Liku Karier Pablo Aimar, Bintang yang Berjuang hingga Malaysia

Dari harapan hingga kekecewaan

Untuk menjadi pesepak bola dengan karier yang mentereng, memiliki kemampuan mengolah bola yang hebat saja tidak cukup. Pasalnya, segala elemen, termasuk keberuntungan, dibutuhkan dalam olahraga ini.

Tidak terkecuali bagi Pablo Aimar yang namanya pernah digadang-gadang sebagai titisan Diego Maradona. Namun, pada akhir kariernya, Aimar justru menurun. Lalu, mengapa karier Aimar bisa merosot? Berikut simak informasinya

1. Awal perjalanan karier Pablo Aimar

Lika-Liku Karier Pablo Aimar, Bintang yang Berjuang hingga MalaysiaPablo Aimar saat berseragam klub asal Argentina River Plate (cariverplate.com)

Pablo Aimar merupakan mantan pesepak bola Argentina yang berposisi sebagai gelandang serang. Keterampilan passing dan dribbling menjadi atribut utama yang dimiliki oleh pemain yang pernah digadang-gadang menjadi penerus Diego Maradona ini.

Karier Aimar pertama kali muncul pada akhir tahun '90-an saat dirinya masih berseragam River Plate. Tampil gemilang bersama River Plate selama empat musim, Aimar kemudian hijrah ke Spanyol untuk membela Valencia.

2. Punya andil besar dalam karier Lionel Messi

Lika-Liku Karier Pablo Aimar, Bintang yang Berjuang hingga MalaysiaPablo Aimar saat bersmain bersama Messi (afa.com)

Jawaban mengejutkan pernah diutarakan oleh Lionel Messi ketika ia ditanya soal siapa panutan dan idolanya di dunia sepak bola. Kala itu Messi justru menjawab Pablo Aimar. Padahal, kala itu Lionel Messi sedang ramai dibandingkan dengan sosok legenda, Diego Maradona.

Peran Pablo Aimar tak sebatas pada awal karier Lionel Messi saja. Menurut keterangan Lionel Scaloni, pelatih Timnas Argentina pada PIala Dunia 2022, Pablo Aimar menjadi sosok utama yang membujuk Messi dari masa pensiun bersama Timnas Argentina setelah Copa America 2019.

Mungkin jika tak ada Pablo Aimar, Messi tak akan punya legacy besar bersama Argentina. Pasalnya, setelah Messi comeback ke Timnas Argentina pada November 2019, ia sukses mendapatkan gelar Copa America 2020 dan Piala Dunia 2022.

Baca Juga: 3 Bisnis Milik Lionel Messi, Fix Gak Bakal Kere Usai Pensiun!

3. Pengabdian Aimar untuk Timnas Argentina

Lika-Liku Karier Pablo Aimar, Bintang yang Berjuang hingga MalaysiaPablo Aimar saat membela Timnas Argentina (afa.com)

Pablo Aimar telah debut di Timnas Argentina sejak berusia 19 tahun. Ia menjalaninya pada 9 Juni 1999 di bawah arahan Marcelo Bielsa, pelatih besar Argentina yang kerap dijuluki El Loco (Si Gila) karena gaya kepelatihannya.

Pada level Piala Dunia, Aimar tergabung ke dalam skuad utama untuk Piala Dunia edisi 2002 dan 2006. Dari dua edisi tersebut, ia hanya baru bertanding 6 laga tanpa memberikan gelar yang signifikan. Namun, pengabdian Aimar untuk negaranya tak sebatas menjadi pemain. Pada Piala Dunia 2022, Aimar ditunjuk sebagai salah satu staff kepelatihan Lionel Scaloni di Timnas Argentina.

4. Karier menurun hingga mencapai Malaysia

Lika-Liku Karier Pablo Aimar, Bintang yang Berjuang hingga MalaysiaPablo Aimar saat berseragam klub asal Malaysia Johor Darul Takzim (johorsoutherntigers.my)

Era kebintangan pada awal kariernya bukanlah jaminan bagi Aimar untuk berjaya pada usia tua. Cedera panjang membuat kariernya menurun drastis dan mulai terbuang dari klub-klub Eropa. 

Pada tahun 2013, secara mengejutkan Aimar berlabuh ke Liga Super Malaysia dengan bergabung bersama Johor Darul Ta’zim. Namun, Aimar hanya bertahan satu musim dengan catatan delapan laga saja.

Aimar pun dilepas secara gratis dan kembali ke River Plate. Sayangnya, karier sepak bola Aimar tak kembali meningkat bersama River Plate. Ia semakin tenggelam hingga akhirnya pensiun secara resmi pada 2015.

5. Performa cemerlang yang kurang menarik bagi klub raksasa

Lika-Liku Karier Pablo Aimar, Bintang yang Berjuang hingga MalaysiaPablo Aimar (mundoalbiceleste.com)

Faktanya, Pablo Aimar tak pernah bermain di klub raksasa, seperti Real Madrid, Bayern Munich, Manchester United, ataupun Barcelona. Dalam kariernya, Valencia dan Benfica menjadi klub terbesar yang ia bela.

Padahal, jika melihat performa Aimar pada masa emasnya, ia sangat layak bermain di klub besar. Terlebih jika melihat permainan apiknya pada Champions League 2001 ketika ia berhasil membawa Valencia ke partai final. Namun sayang ia kalah di final dan takdirnya hanya sebatas pemain dari klub besar, bukan raksasa.

 

Dalam karier sepak bolanya, Aimar boleh kecewa karena kariernya yang merosot pada akhir perjalanan. Namun, kini Aimar telah memasuki masa kepelatihan dengan kesempatan besar untuk menjadi sosok besar yang baru.

Baca Juga: FIFA Usut Selebrasi Juara Argentina yang Kontroversial

Mufqi Fajrurrahman Photo Verified Writer Mufqi Fajrurrahman

Lagi seneng tidur

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya