Menjadi tuan rumah turnamen sepak bola internasional biasanya merupakan keuntungan tersendiri bagi sebuah negara. Dapat dukungan penuh dari masyarakat setempat, tuan rumah biasanya punya peluang besar meraih prestasi, bahkan jadi juara. Namun, tentu keuntungan itu tidak bisa jadi jaminan trofi.
Hal itu terbukti dari Piala Afrika. Gugurnya Kamerun pada babak semifinal Piala 2021 memastikan tuan rumah Piala Afrika selalu gagal jadi juara dalam lima edisi terakhir.
Pertama, ada Afrika Selatan yang menjadi tuan rumah Piala Afrika 2013. Skuad Afrika Selatan pada edisi itu sebagian besar berisi pemain liga lokal. Tim berjuluk Bafana Bafana ini berhasil lolos ke babak gugur sebagai juara grup, tetapi langsung tersingkir di perempat final dari Guinea melalui adu penalti.
Dengan demikian, Afrika Selatan gagal mengulang kesuksesan mereka di Piala Afrika 1996. Saat itu, mereka bertindak sebagai tuan rumah dan sukses jadi juara. Piala Afrika 2013 sendiri pada akhirnya dimenangi Nigeria.
Dua tahun kemudian, giliran Guinea Ekuatorial yang dapat kehormatan menggelar Piala Afrika 2015. Negara yang wilayahnya dilewati garis ekuator ini sebelumnya jadi tuan rumah Piala Afrika 2012 bersama Gabon. Namun, pada akhirnya, mereka gagal memenangi edisi 2012 maupun 2015.
Guinea Ekuatorial sebenarnya tampil cukup apik di Piala Afrika 2015. Mereka berhasil mencapai babak semifinal, tetapi harus takluk oleh Ghana. Pada perebutan tempat ketiga pun mereka kalah dari Republik Demokratik Kongo. Sementara, negara yang berhasil menjuarai Piala Afrika 2015 adalah Pantai Gading.
Piala Afrika 2017 digelar di Gabon. Timnas Gabon saat itu membawa serta Pierre-Emerick Aubameyang, striker andalan mereka yang kala itu masih membela Borussia Dortmund. Namun, kekuatan tim yang tidak merata akhirnya harus membuat Gabon langsung tersingkir pada fase grup.
Gabon hanya finis di posisi ketiga setelah mengakhiri ketiga partai dengan hasil imbang. Mereka hanya mencetak dua gol pada turnamen tersebut, yang keduanya dicetak Aubameyang. Gabon sejauh ini belum pernah menjuarai Piala Afrika. Prestasi terbaik mereka hanya sampai babak perempat final pada 1996 dan 2012.
Mesir adalah negara terakhir sejauh ini yang berhasil menjuarai Piala Afrika, yaitu pada edisi 2006. Setelah itu, Mesir sempat jadi tuan rumah lagi di Piala Afrika 2019. Namun, tim berjuluk The Pharaohs ini gagal mengulang kesuksesan mereka 13 tahun sebelumnya.
Mesir bahkan sudah tersingkir dari persaingan pada babak 16 besar. Mereka ditaklukkan Afrika Selatan dengan skor tipis 0-1. Meski gagal juara, Mesir masih tercatat sebagai tim tersukses Piala Afrika dengan total tujuh trofi sepanjang sejarah. Mereka juga berpeluang menambah koleksinya karena sudah melaju ke final Piala Afrika 2021.
Negara teranyar yang gagal menjadi juara Piala Afrika meski menjadi tuan rumah adalah Kamerun. Pada perhelatan Piala Afrika 2021, langkah Kamerun terhenti di semifinal setelah dikalahkan Mesir melalui adu penalti. Padahal, sebelumnya, Kamerun tampil perkasa pada fase grup hingga perempat final.
Dua pemain Kamerun bahkan memimpin daftar top skor sementara Piala Afrika 2021, yaitu Vincent Aboubakar dan Karl Toko Ekambi. Apa daya, ketajaman mereka gagal memberikan trofi bagi negaranya. Untungnya, Kamerun mampu mengamankan tempat ketiga tahun ini setelah mengalahkan Burkina Faso.
Sebelum lima negara di atas, para tuan rumah Piala Afrika edisi 2008—2012 pun selalu gagal jadi juara. Edisi Piala Afrika berikutnya, yaitu Piala Afrika 2023, bakal digelar di Pantai Gading. Bisakah mereka memutus rekor buruk tuan rumah Piala Afrika dengan menjadi juara?