3 Pahlawan Final Euro yang Cetak Gol Tunggal sejak Edisi 2004

09 Jun 2024, 19:52 WIB

Audi Rahmantio

Fernando Torres (uefa.com)

Intinya sih...

Sejak Euro 2004, aturan golden goal dihapuskan, memunculkan pahlawan kemenangan dengan gol tunggal di final Euro.
Angelos Charisteas mencetak gol tunggal saat Yunani mengalahkan Portugal 1-0 di final Euro 2004, meraih gelar juara.
Fernando Torres mencetak gol tunggal saat Spanyol menaklukkan Jerman di final Euro 2008, memulai dominasi Spanyol di sepak bola dunia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Euro 2004 menjadi edisi Piala Eropa pertama yang tidak lagi menerapkan aturan golden goal atau gol penentu kemenangan saat laga memasuki babak extra time. Dalam aturan golden goal, jika ada satu pemain yang mencetak gol ketika babak extra time berlangsung, maka pertandingan akan langsung berakhir dengan kemenangan bagi si pencetak gol.

UEFA menghapus peraturan tersebut sejak Euro 2004. Efeknya, muncul beberapa pahlawan kemenangan yang berhasil mencetak gol tunggal dalam laga final Euro. Mereka berhasil mencetak satu-satunya gol hingga wasit meniup peluit tanda laga berakhir.

Sejauh ini, sudah ada tiga pemain yang berhasil menjadi pahlawan negara lewat lesakan gol tunggal di final Euro sejak 2004. Siapa paling memorable bagimu?

1. Angelos Charisteas keluar sebagai pahlawan Yunani di final Euro 2004

Angelos Charisteas (uefa.com)

Angelos Charisteas merupakan pemain yang kerap kali berganti-ganti klub sepanjang kariernya. Salah satu sorotan dalam karier Charisteas ketika ia menjuarai Bundesliga Jerman bersama Werder Bremen pada 2003/2004. Berkat pencapaiannya itu, Charisteas mendapat kepercayaan tampil sebagai pilar utama di lini depan Yunani pada Euro 2004.

Ia berhasil tampil apik sepanjang turnamen dengan torehan 3 gol dalam 6 pertandingan pada turnamen tersebut. Salah satu golnya tercipta ketika Yunani mengalahkan Portugal 1-0 di laga final yang digelar di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal. Charisteas menjadi pencetak gol satu-satunya dalam laga tersebut. Ia pun sukses mengantarkan Yunani mengukir sejarah sebagai tim kuda hitam yang berhasil menjuarai Euro.

2. Fernando Torres menorehkan gol tunggal saat Spanyol menang atas Jerman di final Euro 2008

Fernando Torres saat mencetak gol kemenangan Spanyol 1-0 atas Jerman di final Euro 2008. (uefa.com)

Fernando Torres melakoni musim terbaiknya bersama Liverpool pada 2007/2008. Ia total mencetak 33 gol dalam 46 laga di semua kompetisi pada musim perdananya bersama The Reds. Kegemilangan Torres terus berlanjut saat membela Spanyol di Euro 2008.

Ia sukses menorehkan 2 gol dan 1 assist dalam 5 penampilan di Euro 2008. Salah satu golnya tercipta ketika Torres menaklukan kiper Timnas Jerman, Jens Lehmann, di babak final. Keunggulan Spanyol 1-0 atas Jerman bertahan hingga wasit meniup peluit tanda pertandingan usai. Pencapaian menjuarai Euro 2008 itu menjadi awal dari dominasi Spanyol di kancah internasional selama beberapa tahun berikutnya.

3. Sepakan Eder berhasil membuahkan gol kemenangan bagi Portugal di final Euro 2016

Eder (tengah) melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti saat mencetak gol di final Euro 2016. (uefa.com)

Eder tak termasuk sosok pemain yang memiliki skill individu menonjol seperti Cristiano Ronaldo atau Luis Nani. Namanya juga tidak begitu dikenal di kalangan penggemar sepak bola dunia secara umum. Namun, satu momen dalam kariernya membuatnya menjadi legenda sepak bola Portugal. Hal tersebut terjadi saat Portugal menghadapi tuan rumah Euro 2016, Prancis, di babak final.

Eder masuk menggantikan Renato Sanches pada babak kedua menit ke-79. Ia kemudian menggiring bola dari lini tengah, melakukan sedikit gerakan tipuan, lalu melepaskan tendangan datar yang cukup keras. Bola tersebut tidak mampu diantisipasi oleh kiper Prancis kala itu, Hugo Lloris, pada babak pertama extra time menit ke-109. Skor 1-0 untuk kemenangan Portugal bertahan sampai laga berakhir. Portugal menjuarai Euro 2016 berkat gol tunggal Eder di laga tersebut.

Ketiga pemain di atas sukses mengukir sejarah bagi sepak bola negaranya. Gol tunggal di laga final bikin mereka layak disebut sebagai pahlawan sekaligus legenda. Akankah kisah mereka akan terulang pada laga puncak Euro 2024 nanti?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.