Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Papua Football Academy Punya Bibit The Next Boaz Solossa

Potret Boaz Solossa. (pssi.org).
Potret Boaz Solossa. (pssi.org).
Intinya sih...
  • Potensi talenta sepak bola Papua diasah oleh Papua Football Academy (PFA).
  • Timnas Indonesia kehilangan striker lokal setelah Boaz Solossa, namun PFA tengah mencari the next Boaz.
  • Direktur Teknik PFA, Wolfgang Pikal, optimistis pemain jebolan PFA bisa menjadi andalan Timnas Indonesia di masa depan.

Jakarta, IDN Times - Papua dikenal sebagai salah satu lumbung talenta sepak bola Indonesia. Potensi itu kini tengah diasah secara serius oleh Papua Football Academy (PFA).

Pesepak bola asal Papua acap menjadi amunisi penting di Timnas Indonesia. Saat ini, ada Ricky Kambuaya yang tengah bersinar di Dewa United dan tampil menonjol ketika membela Pasukan Garuda.

Dalam sejarah sepak bola tanah air, ada Boaz Solossa salah satu ikon dari Papua yang ganas di kotak penalti. Sosok striker lokal dengan karakter tersebut pun kini dirindukan publik.

1. Ada bibit the next Boaz di PFA

Direktur Teknik Papua Football Academy, Wolfgang Pikal. (IDN Times/Tino).
Direktur Teknik Papua Football Academy, Wolfgang Pikal. (IDN Times/Tino).

Setelah Boaz menua, Timnas tak lagi memiliki striker lokal yang ganas dan konsisten. Hal tersebut membuat PSSI mengambil langkah instan: naturalisasi pemain.

Namun, sepak bola Indonesia kini punya harapan untuk melihat striker lokal kembali menjadi tumpuan gol Timnas pada masa mendatang. Direktur Teknik PFA, Wolfgang Pikal menyebut ada the next Boaz yang tengah dipoles akademi.

"Sudah ketemu," kata Wolfgang Pikal di Jakarta, Senin (26/5/2025).

2. Sabar, perjalanan masih panjang

Eks asisten pelatih Timnas Indonesia, Wolfgang Pikal. (IDN Times/Tino).
Eks asisten pelatih Timnas Indonesia, Wolfgang Pikal. (IDN Times/Tino).

Pria yang sempat menjadi Asisten Pelatih Timnas era mendiang Alfred Riedl itu tak membocorkan nama yang dimaksud. Pemain muda tak boleh terlalu mendapat sorotan, karena ekspektasi tinggi dapat memberikan tekanan yang menghambat perkembangan.

"Tapi, anak-anak kami masih muda, 13-14 tahun. Tahun depan angkatan kedua akan 15 tahun, potensi itu ada, kita akan kontribusi besar untuk kembangkan anak papua sebagai pemain," ujar Wolfgang Pikal.

3. Wolfgang Pikal optimistis pemain PFA akan bela Timnas Indonesia

Potret starting XI Timnas Indonesia vs Bahrain. (kitagaruda.id).
Potret starting XI Timnas Indonesia vs Bahrain. (kitagaruda.id).

Pikal menyatakan, PFA berkomitmen penuh dalam memaksimalkan bakat pemain muda Papua. Bahkan, Pikal optimistis pemain jebolan PFA bisa menjadi andalan Timnas Indonesia di masa depan.

"Mereka punya jalan panjang untuk jadi pemain (profesional), saya sangat optimis suatu saat nanti pemain dari PFA main di Timnas Indonesia," ucap Pikal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us