Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Sentil PSSI Soal Naturalisasi

Eks asisten pelatih Timnas Indonesia, Wolfgang Pikal. (IDN Times/Tino).
Eks asisten pelatih Timnas Indonesia, Wolfgang Pikal. (IDN Times/Tino).
Intinya sih...
  • Wolfgang Pikal mengingatkan PSSI agar tidak terlalu bergantung pada proyek naturalisasi untuk mencapai tujuan sepak bola Indonesia.
  • Pikal menekankan pentingnya pembinaan usia dini yang merata di seluruh daerah untuk memperkuat fondasi sepak bola tanah air.
  • Pikal fokus dalam pengembangan usia dini bersama Papua Football Academy, menyatakan bahwa Indonesia memiliki banyak pemain muda berbakat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Eks asisten pelatih Timnas Indonesia era mendiang Alfred Riedl, Wolfgang Pikal, berkomentar terkait proyek naturalisasi yang tengah digencarkan PSSI. Bukan tak setuju, tetapi Pikal mengingatkan federasi agar tak kebergantungan dengan cara tersebut.

Naturalisasi, menurut Pikal, adalah jalur instan untuk mencapai suatu tujuan. Saat ini, proyek tersebut digalakkan demi membawa Timnas Indonesia melaju ke putaran final Piala Dunia 2026.

Pikal berharap PSSI tak terlena setelah proyek tersebut berhasil membawa Pasukan Garuda berbicara banyak di fase kualifikasi. Ada tugas penting yang harus dijalankan: pembinaan usia dini.

1. Naturalisasi target jangka pendek, pembinaan usia muda harus diperhatikan

Direktur Teknik Papua Football Academy, Wolfgang Pikal. (IDN Times/Tino).
Direktur Teknik Papua Football Academy, Wolfgang Pikal. (IDN Times/Tino).

Proyek naturalisasi ini harus berjalan beriringan dengan peningkatan kualitas di level akar rumput. Pembinaan usia dini harus digelar secara merata di seluruh daerah, demi memperkuat fondasi sepak bola tanah air. 

"Jangan karena (fokus ke Piala Dunia), jadi lupa (pembinaan) usia muda dan pemain asli (yang lahir di) Indonesia," kata Wolfgang Pikal di Jakarta, Senin (26/5/2025).

"Semua sudah tahu naturalisasi itu hanya jangka pendek, solusi jangka pendek, itu saja. Jangan cuma lihat ke sana. Harus kembangkan talenta asli orang Indonesia," lanjut Pikal.

2. Indonesia punya talenta hebat

Peserta Papua Football Academy (PFA) Cari Bakat 2025 di Kabupaten Mimika. (papuafootballacademy.com).
Peserta Papua Football Academy (PFA) Cari Bakat 2025 di Kabupaten Mimika. (papuafootballacademy.com).

Pikal saat ini sedang fokus dalam pengembangan usia dini, bersama Papua Football Academy (PFA). Menurut Pikal, Indonesia punya segudang pemain muda dengan talenta yang menjanjikan.

"Indonesia memiliki banyak pemain potensial. Tapi, itu PR untuk PSSI ya," ujar Pikal.

3. Pikal doakan Timnas lolos Piala Dunia

Potret Ole Romeny dan Marselino Ferdinan di Timnas Indonesia vs Bahrain. (kitagaruda.id).
Potret Ole Romeny dan Marselino Ferdinan di Timnas Indonesia vs Bahrain. (kitagaruda.id).

Terlepas dari itu, Pikal mendoakan Timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Skenario realistis tim asuhan Patrick Kluivert adalah memperebutkan tiket tersebut via jalur putaran keempat.

"Tentunya, saya berharap Indonesia ke Piala Dunia 2026," kata eks asisten era mendiang Alfred Riedl tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us