Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pelatih dengan Masa Jabatan Tersingkat di Premier League

Frank De Boer (trtworld.com)
Frank De Boer (trtworld.com)

Premier League merupakan salah satu liga sepak bola paling kompetitif di dunia. Maka tak jarang kita menemui kabar tentang pemecatan pelatih dari klub Premier League.

Setiap musimnya, ada saja nama pelatih yang didepak dari jabatannya. Membuat kesalahan dan tampil di bawah standar merupakan hal yang tak bisa ditoleransi di Premier League, apalagi untuk pemiliki atau petinggi klub yang selalu menginginkan klubnya tampil gemilang.

Tak ada yang tahu pasti berapa lama masa jabatan seorang pelatih di Premier League. Ada yang bisa bertahan lama seperti Sir Alex Ferguson atau Arsene Wenger, dan ada juga yang hanya bertahan beberapa hari saja seperti pelatih yang ada dalam daftar berikut ini.

1. Rene Meulensteen (75 Hari)

Rene Meulensteen (mirror.co.uk)
Rene Meulensteen (mirror.co.uk)

Fulham memecat pelatih kepala Rene Meulensteen pada tahun 2013, hanya 75 hari sejak ia ditunjuk sebagai pelatih Fulham. Meulensteen memiliki ambisi agar Fulham melakukan perombakan skuad besar-besaran.

Hal ini terbukti karena dalam 8 pertandingannya sebagai pelatih di Craven Cottage, ia memberikan delapan kali debut untuk pemain di bawah usia 21 tahun. Tujuannya adalah rencana jangka panjang klub, tanpa memikirkan jangka pendek.

Meulensteen melatih Fulham hanya dalam 13 laga. Catatannya juga sangat buruk, dengan 3 kemenangan, 1 imbang dan 9 kekalahan dengan raihan 10 poin saja.

2. Frank de Boer (77 Hari)

Frank De Boer (trtworld.com)
Frank De Boer (trtworld.com)

Frank de Boer bisa dibilang sebagai salah satu manajer terburuk dalam sejarah Premier League. Ia memiliki sikap yang kaku, serta terlalu terobsesi dengan gaya main khas Belanda yang tak cocok dengan sepak bola Inggris.

Ia ditunjuk sebagai pelatih Crystal Palace pada Juni 2017 dengan kontrak 3 tahun. Tapi, de Boer menangani Palace tak sampai 3 tahun, setelah 77 hari penandatanganan kontrak, ia dipecat oleh Crystal Palace.

Alasannya karena hasil buruk yang mereka dapat dalam empat laga awal Premier League. Dari 4 laga tersebut, Crystal Palace kalah 4 kali, kebobolan 7 gol dan tidak mencetak 1 gol pun ke gawang lawan.

3. Bob Bradley (85 Hari)

Bob Bradley (skysports.com)
Bob Bradley (skysports.com)

Kembali pada tahun 2016, Ryan Giggs hampir menjadi manajer Swansea City. Namun, Swansea lebih memilih Bob Bradley ketimbang Giggs, hal ini cukup mengejutkan banyak pihak. Sebelum datang ke Swansea, Bradley pernah melatih tim nasional Amerika Serikat selama 5 tahun dan setelah itu Mesir selama 5 tahun.

Ketika Bradley menggantikan Francesco Guidolin, Swansea berada tepat di atas zona degradasi hanya unggul selisih gol. Bradley harus memastikan Swansea aman dan menjauh dari zona merah. Namun, ekspektasi ini gagal ia wujudkan.

Dari 11 laga yang dijalani Swansea bersama Bradley, Swansea hanya meraih 8 poin, hasil dari 2 kemenangan, 2 hasil imbang dan sisanya berakhir dengan kekalahan. Bradley adalah pelatih pertama asal Amerika Serikat yang menjadi manajer klub Premier League.

4. Quique Sanchez Flores (85 Hari)

Quique Sanchez Flores (mirror.co.uk)
Quique Sanchez Flores (mirror.co.uk)

Musim 2019/2020 adalah untuk kali kedua Quique Sanchez Flores melatih Watford. Di mana sebelumnya ia juga pernah melatih Watford pada musim 2015/2016 dan hasilnya sangat memuaskan. Kini, mereka mencoba mengulang hal yang serupa yang pernah terjadi di masa lalu.

Namun, hal itu tidak berjalan mulus. Karena sang pelatih tidak bisa membawa Watford tampil solid di ajang Premier League. Quique Sanchez Flores hanya bertahan 85 hari sejak ia ditunjuk sebagai pelatih kepala Watford.

Catatannya pun tergolong minor. Dari 10 laga, Watford hanya memenangkan 1 pertandingan, 4 kali imbang, dan 5 kali menderita kekalahan.

5. Terry Connor (91 Hari)

Terry Connor (independent.co.uk)
Terry Connor (independent.co.uk)

Untuk seseorang yang sebagian besar menjabat sebagai asisten manajer, sangat disayangkan bahwa penunjukkan Terry Connor menjadi manajer sangat tidak tepat. Wolverhampton Wanderers turun di zona degradasi pada 2012, ketika Connor diangkat di  pertengahan musim 2011/2012.

Connor mengambil alih jabatan dari Mick McCarthy, yang dipecat setalah membawa Wolves berada di urutan ke-18. Namun, Connor tidak bisa membawa perubahan yang berarti bagi Wolves.

Karier Connor sebagai pelatih Wolves berjalan singkat, hanya 91 hari. Ia menjalani 13 pertandingan Premier League dengan hasil 9 kekalahan dan 4 kali seri, dengan raihan 4 poin saja.

 

Sebagai seorang pelatih, dipecat memang merupakan hal yang menyakitkan. Tetapi, jika terus dipertahankan maka klub yang ditanganinya akan semakin merosot dan bisa saja masuk zona degradasi atau mengalami hasil yang tidak baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Albin Sayyid Agnar
EditorAlbin Sayyid Agnar
Follow Us

Latest in Sport

See More

Gol Jadi Barang Langka bagi Timnas U-23 Sekarang

04 Sep 2025, 08:15 WIBSport