Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Pelatih Panathinaikos asal Spanyol sebelum Rafael Benitez

ilustrasi pelatih
ilustrasi pelatih (unsplash.com/Nguyen Thu Hoai)
Intinya sih...
  • Dani Poyatos hanya memimpin Panathinaikos dalam tiga pertandingan, gagal meraih kemenangan, dan dipecat setelah hasil negatif.
  • Fabri Gonzalez hanya melatih Panathinaikos selama 3 bulan, gagal membawa klub naik peringkat, dan dipecat meski berhasil menang beberapa pertandingan.
  • Victor Munoz membawa Panathinaikos berakhir di posisi ketiga di Liga Yunani 2006/2007 dan melaju ke final Piala Yunani 2006/2007 sebelum akhirnya juga dipecat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Panathinaikos mengumumkan telah menunjuk Rafael Benitez sebagai pelatih barunya pada pada 24 Oktober 2025. Sosok asal Spanyol ini datang untuk menggantikan Christos Kontis yang bertindak sebagai manajer interim usai klub memecat Rui Vitoria pada 15 September 2025. Sebelum Benitez, Panathinaikos pernah memiliki tiga juru taktik asal Spanyol. Lantas, seperti apa hasil kerja para pendahulu Benitez tersebut?

1. Dani Poyatos hanya memimpin Panathinaikos dalam tiga pertandingan

Panathinaikos berakhir di posisi kedelapan di Liga Yunani 2018/2019 yang merupakan musim pertama mereka bersama Georgios Donis di kursi pelatih. Donis lantas berhasil membawa Panathinaikos naik ke peringkat keempat pada musim berikutnya. Meski begitu, manajemen klub tidak puas dengan hasil tersebut. Mereka pun memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan sosok berpaspor Yunani yang lahir di Jerman itu.

Panathinaikos lantas menunjuk Dani Poyatos untuk memimpin tim mulai 2020/2021. Manajemen mengambil perjudian yang besar dengan keputusan ini. Sebab, sebelum bergabung dengan Panathinaikos, pria yang lahir di Barcelona pada 23 Juni 1978 itu hanya pernah bekerja sebagai pelatih di tingkat junior bersama Espanyol, Timnas Bahrain, dan Real Madrid. Satu-satunya pengalaman Poyatos di level senior cuma sebagai asisten Jordi Cruyff di Maccabi Tel Aviv.

Langkah berani tersebut terbukti menjadi bumerang. Setelah merekrutnya pada 22 Juli 2020, Panathinaikos mengumumkan memecat Poyatos pada 13 Oktober 2020. Poyatos hanya memimpin tim dalam tiga pertandingan tanpa kemenangan. Mereka kalah 0-1 dari Asteras Tripoli dan Aris Saloniki serta hanya imbang 1-1 kontra AE Larisa. Panathinaikos menyatakan hasil negatif serta performa tim membuat mereka tidak bisa melanjutkan kerja sama dengan Poyatos.

2. Fabri Gonzalez cuma melatih Panathinaikos selama 3 bulan pada Januari—Maret 2013

Panathinaikos berada di posisi sembilan di Liga Yunani ketika menunjuk Fabri Gonzalez sebagai pelatih barunya pada 8 Januari 2013. Gonzalez melewati debutnya dengan kemenangan 2-1 atas Platanias pada leg pertama babak 16 besar Piala Yunani 2012/2013. Setelahnya, mereka hanya imbang saat bertemu PAS Giannina (0-0) dan Panthrakikos (1-1) di liga domestik. Gonzalez gagal membawa Panathinaikos melaju ke perempat final Piala Yunani karena kalah agregat usai Platanias memenangi leg kedua babak 16 besar dengan skor 1-0.

Panathinaikos berhasil bangkit dengan menang 2-1 atas Atromitos di Liga Yunani. Namun, mereka melewati tiga pertandingan berikutnya dengan seri 2-2 kontra Asteras Tripoli dan kalah 0-1 dari Skoda Xanthi serta Aris Saloniki. Setelah periode yang sulit ini, Gonzalez akhirnya berhasil mempersembahkan kemenangan secara beruntun usai klub mengalahkan OFI Crete FC (3-1), AEK Athens (2-0), dan AO Kerkyra (1-0).

Sayangnya, mereka kembali mengalami penurunan. Panathinaikos kalah tanpa mampu mencetak gol ketika berhadapan dengan PAOK (0-2) dan Platanias (0-1). Setelah kekalahan dari Platanias tersebut, manajemen Panathinaikos pun memutuskan untuk memecat Gonzalez pada 31 Maret 2013. Mereka tidak bisa menerima hasil kinerja sosok yang lahir di Lugo pada 25 April 1955 ini meski telah membawa klub naik tiga peringkat di liga domestik.

3. Victor Munoz membawa Panathinaikos berakhir di posisi ketiga di Liga Yunani 2006/2007 dan melaju ke final Piala Yunani 2006/2007

Victor Munoz menjadi pelatih Spanyol pertama yang menukangi Panathinaikos. Sosok yang lahir di Zaragoza pada 15 Maret 1957 ini ditunjuk pada 7 Oktober 2006. Munoz hanya merasakan 1 kekalahan dan 1 keimbangan dalam 10 pertandingan pertamanya. Mereka pun masih bertarung ketat di papan atas liga domestik dan menjaga peluang untuk lolos ke fase gugur Liga Europa.

Sayangnya, setelah periode tersebut, Munoz mulai gagal memberikan hasil yang positif bagi Panathinaikos. Mereka kalah dari RC Lens pada play-off fase gugur Liga Europa dan makin tertinggal dari Olympiacos yang memuncaki klasemen Liga Yunani. Satu-satunya harapan Panathinaikos untuk meraih trofi ada di Piala Yunani. Munoz mampu membawa mereka melaju ke final.

Namun, mimpi tersebut juga pupus karena mereka kalah 1-2 dari AE Larisa. Panathinaikos lantas menutup musim dengan hasil imbang 2-2 kontra AO Kerkyra pada 30 Mei 2007. Mereka hanya berakhir di posisi ketiga di Liga Yunani 2006/2007 dengan 54 poin, tertinggal hingga 17 angka dari Olympiacos yang menjadi juara. Manajemen pun tidak melanjutkan kerja sama dengan Munoz.

Tiga sosok Spanyol di atas gagal meninggalkan kesan yang positif di Panathinaikos. Ini tentu harus menjadi alarm bagi Rafael Benitez. Terlebih, ia datang setelah menganggur selama hampir 19 bulan. Benitez dipecat Celta Vigo usai hanya memimpin mereka dalam 33 pertandingan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Sport

See More

Hasil Premier League Tadi Malam: MU Menang, Liverpool Keok Lagi

26 Okt 2025, 08:01 WIBSport