5 Pelatih Top asal Italia yang Pernah Berkarier di LaLiga, Siapa Saja?

Pada musim 1998/1999, Arrigo Sacchi mengambil alih kursi kepelatihan Atletico Madrid, tim yang perlu menemukan kembali diri mereka setelah dua musim yang mengecewakan. Dengan pengalaman dan nama besar ketika melatih AC Milan, Sacchi justru kesulitan menyesuaikan taktiknya dengan sepak bola Spanyol.

Dalam 22 pertandingan liga, ia hanya menang sembilan kali, seri lima kali dan kalah delapan kali. Dia pun hanya mampu bertahan satu musim. Beberapa tahun kemudian ia memiliki posisi lain, juga di Madrid, tetapi kali ini sebagai direktur sepak bola di Real Madrid.

Dari semua pelatih asal Italia yang pernah berkarier di LaLiga, Claudio Ranieri adalah yang paling banyak menjalani laga, yaitu sebanyak 123 pertandingan. Dia tiba di Valencia pada hari keempat musim 1997/1998 untuk menggantikan Jorge Valdano.

Pelatih asal Italia itu kemudian bertahan satu musim lagi untuk Los Che dan berhasil mempersembahkan Copa del Rey. Pada 1999/2000, ia pindah ke Atletico Madrid dan mengalami musim terburuk dalam sejarah klub, terdegradasi.

Ranieri akan selalu dikenang sebagai pelatih yang membawa Atletico jatuh ke Divisi II. Dia dipecat tetapi kembali ke Valencia pada musim 2004/05. Sayangnya, dia dipecat lagi sebelum musim berakhir.

Fabio Capello adalah satu-satunya pelatih Italia yang pernah memenangkan gelar LaLiga. Dia menjalani 80 pertandingan dan persembahkan 2 gelar LaLiga pada dua periode kepelatihan, keduanya bersama Real Madrid yaitu pada musim 1996/1997 dan 2006/2007.

Presiden Lorenzo Sanz mendatangkannya untuk memulihkan prestise di klub di musim 1996/1997, dan ide serta taktiknya yang brilian tersebut jelas berhasil membangkitkan performa klub. Sepuluh tahun kemudian di 2006/2007, giliran Presiden Ramon Calderon yang memanggilnya lagi ke Madrid, dan Capello berhasil persembahkan gelar.

Cesare Prandelli tiba di Spanyol selama periode tersulit dalam sejarah Valencia. Dia memiliki pengalaman yang luas di negara asalnya baik di level klub maupun dengan tim nasional, tetapi tidak pernah memenangkan gelar kecuali Serie B Italia bersama Hellas Verona.

Namun situasi kacau di klub tampaknya terlalu sulit untuk diatasi, dan setelah delapan pertandingan liga di mana dia hanya menang sekali, dia mengajukan pengunduran dirinya.

Carlo Ancelotti adalah sosok yang berhasil membawa Real Madrid meraih trofi Liga Champions ke-10 alias La Decima. Sayangnya dia tak bertahan lama, hanya dua musim saja, karena gagal memberikan gelar LaLiga. Ketidaksejalanan dengan manajemen kemudian membuatnya dipecat pada 2015.

Namun musim depan, eks pelatih AC Milan itu akan kembali melatih Real Madrid menggantikan Zinedine Zidane, yang baru saja mengundurkan diri. Dia diharapkan mampu mengembalikan kejayaan Real Madrid yang gagal meraih satu pun gelar di musim ini.

Nama-nama pelatih di atas adalah sosok yang sudah berpengalaman dan berprestasi. Meski demikian, perjalanan karier pelatih asal Italia di LaLiga tidaklah terlalu istimewa.

Filosofi bermain dan adaptasi yang sulit menjadi salah satu alasannya. Dengan kembalinya Ancelotti di musim depan, bisakah dia menjadi yang terbaik?