Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Pemain Asing Termahal yang Dijual AC Milan, Ada Tijjani Reijnders

Suporter sepak bola.jpg
ilustrasi suporter sepak bola (IDN Times/Mardya Shakti)
Intinya sih...
  • Ricardo Kaka dijual ke Real Madrid seharga Rp1,25 triliun pada 2009 setelah meraih Ballon d’Or 2007.
  • Tijjani Reijnders ditebus Manchester City seharga Rp1,03 triliun setelah tampil memukau selama 2 musim di AC Milan.
  • Andriy Shevchenko dilepas AC Milan setelah dibeli Chelsea seharga Rp824 miliar pada 2006 dan gagal memenuhi ekspektasi.

AC Milan menjadi salah satu klub tersohor di Italia. Sederet pencapaian yang telah diraih klub berjuluk Rossoneri tersebut tak terlepas dari kontribusi pemain-pemain hebat. Tak hanya pemain lokal asal Italia, banyak juga pemain asing yang telah menunjukkan kemampuan terbaik mereka untuk AC Milan.

Kehadiran pemain-pemain asing top tak hanya menghadirkan sejumlah prestasi. Mereka juga mendatangkan keuntungan dari segi finansial. Beberapa pemain asing milik AC Milan pernah dibeli dengan dana besar oleh klub lain. Berikut tiga pemain asing termahal yang pernah dijual Rossoneri per 13 Juni 2025.

1. Ricardo Kaka bersinar di AC Milan hingga ditebus Real Madrid seharga Rp1,25 triliun pada 2009

Ricardo Kaka masih memegang status sebagai pemain termahal yang pernah dijual AC Milan. Pada musim panas 2009, ia diboyong Real Madrid dengan biaya transfer mencapai 67 juta euro (Rp1,25 triliun). Menariknya, Los Blancos juga mengeluarkan dana besar untuk merekrut Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan Xabi Alonso pada bursa transfer yang sama.

Keputusan Real Madrid untuk memboyong Kaka tak terlepas dari performa apik sang pemain selama beberapa musim sebelumnya. Sejak direkrut AC Milan dari Sao Paulo pada 2003, pemain kelahiran 22 April 1982 tersebut menunjukkan potensi terbaiknya dan hampir selalu mencetak dua digit gol tiap musim. Bersama Rossoneri, ia sempat meraih Ballon d’Or 2007. 

Sayangnya, dana besar yang telah dikeluarkan Real Madrid tak sejalan dengan penampilan Kaka di atas lapangan. Pemilik 92 caps untuk Timnas Brasil tersebut tak mampu menemukan sentuhan terbaiknya bersama Los Blancos. Salah satunya karena persaingan ketat di dalam skuad. Pada musim panas 2013, ia pun pulang ke AC Milan dengan status bebas transfer.

2. Tijjani Reijnders ditebus Manchester City seharga Rp1,03 triliun setelah tampil memukau selama 2 musim di AC Milan

Tijjani Reijnders menempati urutan kedua dalam daftar ini. Pemain asal Belanda tersebut diboyong Manchester City dengan dana sebesar 55 juta euro (Rp1,03 triliun) pada musim panas 2025 setelah tampil memukau di AC Milan. The Citizens juga mengikatnya dengan kontrak berdurasi 5 musim.

Selama 2 musim berseragam Rossoneri, pemain yang juga berdarah Indonesia tersebut mengalami perkembangan performa yang begitu pesat. Di Serie A Italia 2024/2025, ia bahkan membuktikan diri sebagai gelandang tajam dengan torehan 10 gol dari 37 laga. Secara total, sejak datang dari AZ Alkmaar pada 2023, ia bermain dalam 103 laga dengan kontribusi 19 gol dan 9 assist.

Di Manchester City, pemain kelahiran 29 Juli 1998 tersebut diproyeksikan sebagai pemain yang akan menggantikan Kevin de Bruyne. Sebelumnya, De Bruyne dilepas secara gratis dan kabarnya akan dipinang Napoli. Piala Dunia Antarklub 2025 lantas akan menjadi panggung pertama Reijnders bersama The Citizens.

3. Andriy Shevchenko dilepas AC Milan setelah dibeli Chelse seharga Rp824 miliar pada 2006

Andriy Shevchenko menjadi salah satu pemain Ukraina yang meraih kesuksesan di liga top Eropa. Masa-masa indah ia jalani saat berseragam AC Milan pada 1999–2006. Ia tampil moncer dengan torehan 175 gol dan 46 assist untuk Rossoneri. Selain mempersembahkan sejumlah trofi bergengsi, termasuk Serie A dan UEFA Champions League, ia juga meraih Ballon d’Or pada 2004.

Setelah tampil menggila di AC Milan, Shevchenko memilih untuk hengkang ke Chelsea pada musim panas 2006. The Blues merogoh kocek sebesar 43,88 juta euro (Rp824 miliar) untuk mendatangkannya. Selama 2 musim sebelumnya, Chelsea yang ditangani Jose Mourinho sukses menjuarai English Premier League.

Namun, Shevchenko tak mampu berbuat banyak untuk Chelsea. Sang bomber gagal menemukan sentuhan terbaiknya dan hanya mencetak 22 gol dan 12 assist dari 77 pertandingan. Ia pun sempat dipinjamkan kepada AC Milan pada 2008/2009 sebelum akhirnya dilepas gratis kepada klub masa kecilnya, Dynamo Kyiv, pada 2009.

Ricardo Kaka dan Andriy Shevchenko gagal memenuhi ekspektasi setelah ditebus mahal klub lain dari AC Milan. Kini, giliran Tijjani Reijnders yang harus menunjukkan pembuktian. Pertanyaannya, akankah ia mencatatkan cerita yang berbeda dengan Kaka dan Shevchenko?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us