5 Pemain Bertalenta yang Gagal Bersinar di Premier League, Siapa Saja?

Salah satu talenta yang gagal bersinar di Premier League adalah Alexandre Pato. Tak diragukan lagi, Chelsea merupakan klub Premier League yang kerap mendatangkan pemain berlabel bintang. Pato merupakan pemain yang sangat mencuri perhatian ketika berseragam AC Milan di usai mudanya. Namun setelah beberapa musim, ia harus menderita cedera yang membuatnya kembali membela klub Brasil.

Setelah beberapa musim di Brasil, Chelsea berniat untuk membuatnya bisa bersinar kembali di Eropa. The Blues meminjam pemain Brasil tersebut pada Januari 2016 dari Corinthians.

Sayangnya, ia tak mampu berbuat banyak dan hanya bertahan setengah musim. Bahkan, ia hanya memainkan 2 laga dan mencetak 1 gol selama membela Chelsea. Saat ini, ia berstatus tanpa klub, padahal masih berusia 31 tahun.

Klub sekota Chelsea, yakni Tottenham Hotspur, juga pernah memiliki talenta yang gagal bersinar. Pemain tersebut yaitu Lewis Holtby yang didatangkan Spurs pada Januari 2013. Pemain berkebangsaan Jerman itu menjadi incaran banyak klub karena tampil mengesankan di Bundesliga. The Lylywhites berhasil mengamankan jasanya untuk menggantikan Sandro yang saat itu cedera.

Namun, Holtby justru tak bisa beradaptasi dengan cepat dalam kerasnya persaingan Premier League. Ia hanya bertahan satu tahun di Spurs sebelum akhirnya dipinjamkan ke Fulham.

Setelah itu, ia kembali ke Jerman bersama Hamburger SV, dan saat ini ia membela Blackburn Rovers di Championship. Saat berseragam Spurs, pemain gelandang ini tampil dalam 42 pertandingan dan hanya mencetak 3 gol dan 8 assist.

Penggemar Liverpool pasti tidak akan melupakan sosok Alberto Aquilani. Bukan karena prestasinya, tapi karena kegagalan pemain Italia itu di Anfield. The Reds memboyong Aquilani dari AS Roma pada musim 2009/2010.

Nilai transfer yang mencapai 20 juta euro membuat Liverpool memiliki ekspetasi tinggi. Sayangnya, karier pemain yang berposisi gelandang itu dirusak oleh masalah cedera. Ia pun sebenarnya hanya semusim di Anfield sebelum akhirnya selalu dipinjamkan ke klub Serie A.

Ia hanya membela The Reds dalam 28 pertandingan dengan catatan 2 gol dan 6 assist. Talenta yang ia tunjukkan saat membela AS Roma, hilang seketika saat di bermain di Premier League. Meskipun masih berusia 35 tahun, ia telah gantung sepatu pada tahun 2019 lalu.

Berikutnya ada Shinji Kagawa yang bisa dibilang kurang sukses saat berseragam Manchester United. Pemain berkebangsaan Jepang itu tampil sangat luar biasa bersama Borussia Dortmund di Bundesliga.

Tak heran, jika banyak klub elit menginginkannya dan akhirnya United menjadi pemenang. Setan Merah yang mengeluarkan dana 16 juta euro atau sekitar Rp270 miliar memiliki ekspetasi tinggi kepadanya.

Namun sayangnya, ia tak terlalu berkembang dan hanya bertahan dua musim di Old Trafford. Pada musim 2014/2015, Kagawa kembali ke Dortmund. Meskipun berhasil meraih trofi Premier League, ia tak bisa dibilang sukses saat membela United.

Kagawa hanya membela MU dalam 57 pertandingan dan hanya mampu mengoleksi 6 gol dan 10 assist. Setelah lama menganggur, kini ia membela klub Yunani, PAOK Salanika.

Pemain terakhir dalam daftar ini adalah Memphis Depay yang juga membela Manchester United saat bermain di Premier League. Pemain asal Belanda itu tentu saja digadang-gadang akan menjadi bintang di Old Trafford. Bahkan, pemain yang direkrut dari PSV Eindhoven itu langsung menggunakan nomor keramat 7 milik MU. Tak sedikit orang yang menyebutkan sebagai 'The Next CR7'.

Pada awal bermain bersama Setan Merah, performanya terbilang bagus. Namun seiring waktu berjalan, penampilannya justru merosot. Ia hanya bertahan dua setengah musim di MU dan hengkang ke Olympique Lyon pada Januari 2017.

Bersama Lyon, ia kembali bersinar, hingga kini dikaitkan dengan beberapa klub. Saat berseragam United, penyerang sayap ini hanya mencetak 7 gol dan 6 assist dari 53 pertandingan di semua kompetisi.

Bukan hal yang mudah menjadi bintang di klub Premier League. Meskipun memiliki label pemain bertalenta, ekspetasi tinggi kadang membuat beban tersendiri bagi pemain. Siapa yang menurutmu terburuk di antara mereka?