6 Pemain Inggris yang Bersinar dalam Laga Melawan Jerman

Ketika melawan Jerman, Gareth Southgate kembali mempercayai posisi penjaga gawang kepada Jordan Pickford. Kiper berusia 27 tahun itu berhasil menunjukkan kelasnya pada laga tersebut. Ia tampil sangat percaya diri dan beberapa kali melakukan penyelamatan penting dari tendangan Timo Werner, Serge Gnabry, hingga Kai Havertz.

Berkat dirinya, Inggris kembali mencatatkan clean sheet di Piala Eropa 2020. Catatan itu membuat The Three Lions belum kebobolan sama sekali di ajang antarnegara Benua Biru tersebut.

Selain penampilan Pickford yang cemerlang, Inggris berhasil menciptakan clean sheet dalam laga tersebut juga karena lini pertahanan yang solid. John Stones bisa dibilang menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan Inggris. Ia terlihat tampil sangat tenang dan membaca permainan lawan dengan sangat baik.

Bahkan pada babak pertama, Stones menjaga Timo Werner dengan sangat ketat. Tercatat, Stones hanya kecolongan satu kali ketika melawan Werner. Beruntungnya, tendangan Werner masih bisa ditepis oleh Pickford. Laga melawan Jerman sekaligus menjadi pertandingan keempat secara berturut-turut bagi Stones.

Ketika memilih nama-nama final yang akan dibawa ke Piala Eropa 2020, Gareth Southgate bisa dibilang membuat sebuah perjudian dengan memasukkan Harry Maguire. Padahal, saat itu, pemain berusia 28 tahun tersebut masih mengalami masalah cedera. Alhasil, ia sempat absen dalam dua laga awal The Three Lions.

Maguire baru dipercayai tampil ketika melawan Republik Ceko pada pertandingan terakhir babak fase grup. Di laga melawan Jerman, ia berhasil membayar kepercayaan yang diberikan kepada dirinya. Bersama Stones, sang pemain mampu mengatur lini belakang dengan sangat baik ketika digempur habis-habisan oleh tim lawan. Bahkan, Maguire berhasil membuat 4 clearance dan satu kali blok.

Pada pertandingan pembuka Piala Eropa, Southgate juga sempat mengambil keputusan yang cukup mengejutkan dengan memainkan Kieran Trippier di posisi bek sayap kiri. Padahal, Inggris memiliki Luke Shaw dan Ben Chilwell di posisi tersebut. Karena Trippier tidak terlalu efektif, sang pelatih kemudian memutuskan untuk memainkan Shaw di pertandingan berikutnya.

Pemain milik Manchester United itu akhirnya berhasil menunjukkan kualitasnya ketika berjumpa dengan Jerman. Tidak hanya solid dalam menjaga lini pertahanan, Shaw juga berperan sangat penting dalam gol pertama karena sukses menciptakan assist.

Raheem Sterling memang menjadi satu-satunya pemain Inggris yang berhasil menciptakan gol di babak fase grup. Dua golnya ketika melawan Kroasia dan Republik Ceko mampu mengantarkan Inggris ke babak fase gugur. Pemain berusia 26 tahun itu kembali menunjukkan kelasnya ketika berjumpa dengan Jerman.

Pada babak pertama, Sterling sempat mengancam gawang Manuel Neuer melalui tendangan keras dari luar kotak penalti. Sayangnya, tendangan sang pemain masih bisa ditepis oleh kiper andalan Timnas Jerman tersebut.

Di babak kedua, peran Sterling semakin terlihat jelas. Gol yang dinanti-nanti akhirnya berhasil ia ciptakan pada menit ke-75 setelah menerima umpan Luke Shaw. Gol tersebut membuat rasa percaya diri para pemain Inggris semakin membaik.

Inggris berhasil menambah golnya pada menit ke-86 melalui sundulan sang kapten, Harry Kane. Walau begitu, kredit sangat layak diberikan kepada Jack Grealish. Pasalnya, ia memberikan umpan yang sangat matang kepada Kane. Selain itu, Grealish juga berperan sangat penting ketika gol pertama.

Sebab, ia sempat memberikan umpan kepada Shaw, sebelum akhirnya dikirim ke Sterling untuk menjadi gol. Lebih hebatnya lagi, Grealish masuk sebagai pemain pengganti dalam laga tersebut dengan menggantikan Bukayo Saka yang tampil tak istimewa pada menit ke-69.

Berkat kemenangan melawan Jerman, Inggris masih berpeluang untuk bisa meraih gelar Piala Eropa pertama kalinya. Satu-satunya gelar juara internasional yang pernah diraih The Three Lions adalah trofi Piala Dunia pada tahun 1966.