3 Pemain Jebolan Akademi yang Dijual Mahal LOSC Lille

LOSC Lille menerima pemasukan besar pada bursa transfer musim panas 2025. Itu terjadi karena mereka baru saja menjual seorang pemain jebolan akademi dengan harga tinggi kepada klub lain. Pemain yang dimaksud ialah Lucas Chevalier, kiper berusia 23 tahun yang ditebus Paris Saint-Germain (PSG) dengan dana mencapai 40 juta euro (Rp758 miliar).
Sebagai salah satu klub dengan sejarah apik di sepak bola Prancis, Lille memang memiliki akademi yang menghasilkan pemain-pemain hebat. Sebelum Chevalier, telah ada beberapa pemain lulusan akademi yang dijual mahal Lille. Keputusan yang diambil Chevalier sekaligus menjadikannya termasuk dalam tiga pemain jebolan akademi termahal yang pernah dijual Lille.
1. Leny Yoro ditebus MU dengan dana sebesar Rp1,17 triliun saat berusia 18 tahun pada 2024
Leny Yoro memegang status sebagai pemain jebolan akademi termahal yang pernah dijual Lille. Predikat tersebut ia dapatkan seiring dengan keputusan pindah ke Manchester United (MU) pada musim panas 2024. Untuk mendapatkan Yoro yang kala itu berusia 18 tahun, The Red Devils mengeluarkan dana sebesar 62 juta euro (Rp1,17 triliun). Angka tersebut juga menjadikan Yoro termasuk dalam tiga penjualan termahal dalam sejarah klub.
Dana besar yang digelontorkan MU tak terlepas dari performa apik Yoro di skuad utama Lille. Dipromosikan dari akademi pada musim panas 2022, ia menjalani adaptasi yang baik hingga mendapat menit bermain reguler pada musim kedua (2023/2024). Secara total, Yoro mengemas 3 gol dan 1 assist dari 60 laga.
Semusim di MU, Yoro belum mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Cedera pada awal musim 2024/2025 sempat membuatnya absen cukup lama. Dari 33 penampilan, ia telah mengoleksi 1 gol dan 1 assist. Dengan usia yang masih sangat muda, pemain kelahiran Saint-Maurice itu memiliki banyak waktu untuk lebih berkembang.
2. Lucas Chevalier dibeli PSG seharga Rp758 miliar pada 2025
Lucas Chevalier menempati urutan kedua daftar ini dan menggeser beberapa nama top, termasuk Eden Hazard. Keputusan menerima tawaran PSG dengan biaya transfer mencapai 40 juta euro (Rp758 miliar) juga membuka peluang baginya untuk memenangi trofi bergengsi. Apalagi, kiper kelahiran Calais itu diproyeksikan untuk menggantikan Gianluigi Donnarumma sebagai pilihan utama di bawah mistar gawang.
Chevalier mulai mengasah kemampuan di akademi Lille pada 2014. Berkat progres yang positif, ia dipercaya untuk bermain di beberapa level usia. Kerja keras di level junior menemui hasil tatkala disodori kontrak profesional oleh skuad senior pada 2020.
Chevalier sempat dipinjamkan kepada Valenciennes untuk lebih berkembang pada 2021/2022. Ia kemudian dipercaya mengisi skuad Lille pada musim berikutnya dan tampil apik sebagai kiper utama. Hingga hengkang pada musim panas 2025, ia telah bermain dalam 127 laga dengan 44 laga di antaranya tanpa kebobolan.
3. Eden Hazard bersinar setelah pindah ke Chelsea dengan biaya transfer sebesar Rp663 miliar
Eden Hazard mulai menjadi pemain binaan akademi Lille saat berusia 14 tahun pada 2005. Dengan potensi yang dimiliki, ia mampu menembus tim senior pada 2008. Sebelum itu, Hazard juga sempat membela tim U19.
Hazard telah menunjukkan performa yang mengesankan pada musim debut di tim senior Lille. Performa apik tersebut membuatnya diboyong Chelsea dengan mahar sebesar 35 juta euro (Rp663 miliar) pada 2012. Untuk Lille, ia memberikan kontribusi berupa 50 gol dan 53 assist dari 194 laga.
Popularitas Hazard meningkat tajam selama berseragam Chelsea. Ia tampil sensasional sebagai winger dengan mengemas 110 gol dan 88 assist dari 352 laga di berbagai kompetisi. Dirinya sukses mempersembahkan 6 trofi, termasuk 2 trofi Europa League dan 2 trofi English Premier League.
Lucas Chevalier telah membuktikan diri sebagai pemain muda potensial di skuad senior Lille selama beberapa musim ke belakang. Selanjutnya, ia akan berstatus sebagai penggawa PSG dan berpeluang tampil di laga-laga besar. Patut untuk dinantikan apakah dirinya mampu menjawab ekspektasi sebagai pengganti Donnarumma.