Olympique Marseille memiliki beberapa rekor buruk selama berkompetisi di Ligue 1 Prancis. Salah satunya adalah pemain outfield tercepat yang mendapat kartu merah di laga kandang Ligue 1 sejak 1992/1993. Uniknya, momen tersebut terjadi kala tiap kali Marseille menghadapi Olympique Lyon.
Berikut tiga pemain outfield Marseille tercepat yang mendapat kartu merah kala tampil di kandangnya, Stade Velodrome, dalam laga Ligue 1 sejak 1992/1993.
Leonardo Balerdi merupakan bek tengah asal Argentina yang didatangkan Marseille dari Borussia Dortmund pada Juli 2020. Ia telah bermain dalam 167 pertandingan dengan menorehkan 5 gol dan 2 assist di semua kompetisi. Meski sudah bermain lebih dari seratus laga bersama Marseille, Balerdi pernah melakukan kesalahan fatal kala menghentikan pergerakan lawan. Seperti ketika ia diusir keluar lapangan oleh wasit akibat menerima kartu merah saat baru bermain selama 5 menit menghadapi Lyon di Ligue 1 pada September 2024.
Balerdi awalnya melakukan pelanggaran ketika laga belum berjalan 1 menit sehingga menerima kartu kuning. Akan tetapi, pemain asal Argentina itu kembali menekel keras pemain lawan pada menit kelima. Akibatnya, wasit mengeluarkan kartu kuning kedua yang berarti kartu merah untuk Balerdi. Meski dengan sepuluh pemain, Marseille mampu meraih kemenangan 3-2 atas Lyon dalam laga tersebut. Klub berjuluk Le Olympiens itu menang dramatis usai Jonathan Rowe mencetak gol pada menit ke-90+5.
Olympique Marseille bertandang ke kandang Olympique Lyon pada pekan keenam Ligue 1 pada 4 Oktober 2020. Pelatih Marseille kala itu, Andre Villas-Boas, menurunkan para pemain terbaiknya, termasuk Dimitri Payet, Florian Thauvin, dan Morgan Sanson. Le Olympiens menorehkan gol duluan melalui Payet pada menit ke-16. Ia membobol gawang Lyon usai memanfaatkan umpan matang Thauvin dengan sepakan kaki kiri.
Sayangnya, Payet harus menerima kartu merah secara langsung 3 menit setelah mencetak gol. Ia melakukan pelanggaran keras kepada bek kanan Lyon, Leo Dubois. Awalnya, wasit yang memimpin di laga ini, Stephanie Frappart, memberikan kartu kuning kepada Payet. Setelah melakukan tinjauan ulang lewat Video Assistant Referee (VAR), Frappart mengubah keputusannya dengan menarik kartu kuning dan memberikan kartu merah kepada Payet pada menit ke-18. Marseille yang bermain dengan sepuluh orang akhirnya kebobolan pada menit ke-28. Laga ini berakhir dengan skor imbang 1-1.
CJ Egan-Riley merupakan bek tengah berbakat asal Inggris jebolan akademi Manchester City. Ia memutuskan merantau ke Prancis usai bergabung dengan Olympique Marseille pada musim panas 2025. Sebelumnya, Egan-Riley sukses mengantarkan Burnley promosi ke English Premier League (EPL) usai finis sebagai runner-up EFL Championship 2024/2025. Ia mengoleksi 43 pertandingan dengan mencetak masing-masing 1 gol dan assist di berbagai ajang. Egan-Riley kemudian direkrut Marseille secara gratis usai kontraknya habis bersama Burnley pada Juli 2025.
Ia langsung menjadi bek andalan Le Olympiens dalam tiga pekan pertama Ligue 1 2025/2026. Sayangnya, Egan-Riley harus menerima kartu merah ketika baru bermain selama 29 menit kala Marseille kalah 0-1 dari Lyon pada pekan ketiga Ligue 1 pada 31 Agustus 2025. Berawal dari kesalahannya saat operannya dipotong pemain Lyon, ia menekel Malick Fofana cukup keras. Selain tekelnya yang keras, Egan-Riley menjadi bek terakhir yang menghalau peluang Fofana mencetak gol. Alhasil, wasit yang memimpin laga ini, Francois Letexier, mengeluarkan kartu merah untuk pemain berusia 22 tahun itu.
Ketiga pemain di atas cukup merugikan Marseille ketika menerima kartu merah terlalu cepat pada babak pertama. Permainan tim menjadi tidak seimbang karena kekurangan jumlah pemain. Marseille hanya sekali meraih kemenangan 3-2 atas Lyon kala Balerdi mendapat karut merah pada menit kelima. Namun, Le Olympiens gagal memenangkan pertandingan ketika Payet dan Egan-Riley mendapat kartu merah.