Pemain Timnas Prancis Dilarang Puasa, Ada Apa dengan FFF?
Jakarta, IDN Times - Federasi sepak bola Prancis (FFF) mendapat kecaman publik di berbagai belahan dunia. Mereka dinilai tak menghormati para pemain muslim usai membuat larangan pemain menjalankan Ibadah Puasa.
Dinukil ESPN, FFF melarang pemain Timnas Prancis, baik di kelompok umur maupun pemain senior, menjalani Puasa saat ada pertandingan internasional pada Bulan Ramadan.
Mereka beralasan, para pemain tak akan punya tenaga di lapangan andai melakukan hal itu. Sehingga, federasi membuat kebijakan melarang pemain Puasa.
1. Pemain Prancis merasa tak dihormati
Hal itu memantik protes dari beberapa pemain, salah satuya penggawa Timnas Prancis U-19, Mahamadou Diawara. Dia bahkan memilih mundur dari timnas usai aturan tersebut dibuat FFF.
Selain dia, beberapa pemain dilaporkan juga tak senang dengan keputusan itu. Namun, mereka tak melakukan aksi protes seperti yang dilakukan Diawara.
“Sebagian orang ini tidak ingin menimbulkan keributan, tapi mereka percaya bahwa agamanya tidak dihormati dan mereka juga tidak dihormati,” kata seorang agen yang mewakili beberapa pemain tim junior dan senior Prancis secara anonim kepada ESPN.
2. Presiden FFF Philippe Diallo ungkap alasan larang pemain berpuasa
Ini bukan pertama kalinya FFF dikecam karena kebijakan yang dinilai anti-muslim. Tahun lalu, arahan serupa dengan alasan berbeda, yakni mempertimbangkan kesehatan dan penurunan performa pemain, sempat jadi rekoemndasi federasi, tapi itu bukan aturan seperti sekarang.
Menanggapi masalah ini, Presiden FFF Philippe Diallo sebelumnya sudah mengungkapkan alasan soal kebijakan itu. Dia kalai itu bicara dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Prancis Le Figaro.
“Tidak ada stigmatisasi terhadap siapapun, yang ada adalah rasa hormat mutlak terhadap keyakinan setiap orang. Namun ketika kami berada di Timnas Prancis, kami harus menghormati framework yang ada,” ujar dia.
3. Diprotes jurnalis dan advokat olahraga asal Kanada
Kebijakan FFF yang melarang pemain menjalani puasa saat pertandingan di bulan Ramadan, membuat beberapa pihak juga melancarkan protes, salah satunya dari jurnalis dan advokat olahraga asal Kanada, Shireen Ahmed.
Dia menilai, prinsip Timnas Prancis yang menganut “Laicite” sudah menimbulkan ketegangan yang meluas di masyarakat Prancis.
“Prancis terus menjadi pendukung perilaku anti-Muslim. Pertunjukan semangat olahraga yang luar biasa dari tuan rumah Olimpiade 2024 mendatang,” cuit Ahmed di media sosial X.
