Beragam Alasan, 5 Pemain Top Ini Gagal Bersinar Bersama Klub Barunya

Bursa transfer musim panas pertama Jose Mourinho di Manchester United berhasil mendatangkan beberapa pemain, salah satunya ada Henrikh Mkhitaryan. Ia digadang-gadang sebagai perekrutan penting karena tampil menawan saat berseragam Borussia Dortmund.

Pemain berkebangsaan Armenia itu telah menikmati musim yang indah di Dortmund tetapi tak memberikan banyak kontribusi untuk Setan Merah. Penyerang itu membuat 63 penampilan bersama United, mencetak 13 gol dan 11 assists.

Dia kemudian ditukar dengan Alexis Sanchez dari Arsenal pada Januari 2018. Pemain berusia 32 tahun itu saat ini bermain untuk klub Serie A, AS Roma.

Sebelum Henrikh Mkhitaryan, Shinji Kagawa lebih dulu pindah dari Borussia Dortmund ke Manchester United, tepatnya pada tahun 2012. Sama seperti Mkhitaryan, Kagawa adalah seorang gelandang kreatif yang bersinar di Dortmund sebelum pindah ke Old Trafford.

Tetapi pemain berkebangsaan Jepang itu jarang tampil untuk United selama dua musim. Dia membuat 57 penampilan, mencetak 6 gol dan 10 assists. Kagawa kembali ke Dortmund pada 2014, di mana ia menghabiskan 4,5 musim lagi. Pemain berusia 32 tahun, yang kemudian bermain untuk klub seperti Besiktas dan Real Zaragoza, saat ini membela klub Yunani, PAOK.

Banyak pemain berbakat yang bisa berkembang di Borussia Dortmund. Mario Gotze dinilai sebagai pemain bintang masa depan Jerman. Produk akademi Dortmund itu menjadi salah satu pemain terbaik klub antara 2010 hingga 2013. Hal itu membuat Bayern Munchen memboyong Gotze pada 2013.

Namun, Gotze harus berjuang di Bayern Munchen dan tidak menikmati kariernya. Salah satu momen terbaik dalam karier Gotze adalah mencetak satu-satunya gol di final Piala Dunia FIFA 2014 melawan Argentina. Pemain berusia 29 tahun itu kembali ke Dortmund pada 2016, dan saat ini bermain untuk klub Eredivisie, PSV Eindhoven.

Sebuah kejutan saat Angel Di Maria bergabung dengan Manchester United dari Real Madrid pada tahun 2014. Setan Merah sangat ingin membuat dampak di bursa transfer setelah musim 2013/14 yang buruk. Jadi, perekrutan pemain berkebangsaan Argentina itu dilihat sebagai pernyataan tegas.

Pemain sayap ini menikmati awal yang baik di United, tetapi tidak menikmati hubungan terbaik dengan pelatih Louis van Gaal. Cedera dan performa buruk membuat Di Maria dikeluarkan dari tempat utama.

Dia dinobatkan sebagai salah satu perekrutan terburuk United. Semusim kemudian, Di Maria bergabung dengan Paris Saint-Germain, di mana ia menemukan kembali sentuhannya.

Philippe Coutinho bergabung dengan Barcelona setelah tampil gemilang bersama Liverpool pada Januari 2018. Blaugrana ingin memperkuat barisan lini depan setelah menjual Neymar. Namun, itu akan terbukti menjadi keputusan yang buruk bagi klub dan pemain. Coutinho tidak pernah bersinar di Barcelona, ​​meskipun bakatnya tak diragukan lagi.

Pemain berkebangsaan Brasil itu tidak cocok secara taktik di Barca. Mendapat kritik tajam, Coutinho bergabung dengan Bayern Munchen dengan status pinjaman pada 2019. Setelah kembali, ia pun belum mampu bersinar dan kemungkinan akan meninggalkan Camp Nou musim panas ini.

Pindah ke tim yang baru memang bukan perkara yang mudah. Butuh adaptasi dengan taktik dan suasana baru. Selain pemain-pemain dalam daftar ini, siapa menurut kamu pemain top lainnya yang juga bernasib serupa?