5 Pemain yang Dilepas setelah Treble Winners

- Gianluigi Donnarumma hengkang dari PSG setelah membawa klub meraih treble winners
- Samuel Eto'o dilepas Barcelona meski mencetak 36 gol sepanjang 2008/2009
- Xavi Hernandez mengapteni Barcelona meraih treble 2014/2015, tetapi setelah itu dilepas
Gianluigi Donnarumma meninggalkan Paris Saint-Germain (PSG) pada musim panas 2025. Kiper Italia itu diboyong klub besar Inggris, Manchester City. Kepindahan Donnarumma sebenarnya terbilang mengejutkan. Pasalnya, ia baru saja membawa PSG meraih treble winners pada 2024/2025.
Donnarumma punya andil besar dalam raihan treble PSG. Namun, ia tetap terusir karena Les Parisiens membutuhkan tipe kiper yang berbeda. Donnarumma pun menjadi pemain terbaru yang dilepas tepat setelah membawa klubnya memenangi treble. Termasuk dirinya, inilah lima pemain yang pernah mengalami hal itu.
1. Samuel Eto'o dilepas Barcelona meski mencetak 36 gol sepanjang 2008/2009
Pertama, ada Samuel Eto'o, striker Kamerun yang melegenda di Barcelona. Eto'o membela Barcelona pada 2004–2009 dan sukses mencetak total 130 gol. Pada musim terakhirnya alias 2008/2009, Eto'o bahkan membuat 36 gol di semua ajang. Ia pun sukses membawa Blaugrana meraih treble perdana mereka.
Meski demikian, Eto'o tetap dilepas Barcelona pada musim panas 2009. Ia dilego ke Inter Milan sebagai bagian transfer Zlatan Ibrahimovic ke Barcelona. Hasilnya, kesepakatan itu justru lebih menguntungkan Eto'o dan Inter Milan. Eto'o tampil tajam pada 2009/2010 dan sukses membawa Nerazzurri meraih treble.
Istimewanya, Inter Milan sempat mengalahkan Barcelona dalam perjalanan mereka meraih treble. Eto'o pun menjadi pemain pertama yang memenangi treble secara beruntun di dua klub berbeda. Hingga kini, belum ada pemain yang mampu menyamai capaian tersebut.
2. Xavi Hernandez mengapteni Barcelona meraih treble 2014/2015, tetapi setelah itu dilepas
Barcelona meraih treble winners untuk kedua kalinya pada 2014/2015. Setelah itu, Blaugrana lagi-lagi melepas pemain kunci mereka, yaitu Xavi Hernandez. Kontrak Xavi tak diperpanjang setelah habis pada musim panas 2015. Padahal, gelandang top Spanyol itu merupakan kapten Barcelona pada 2014/2015.
Meski demikian, kepergian Xavi sebenarnya cukup beralasan. Xavi saat itu sudah berusia 34 tahun dan mulai lebih sering jadi pelapis. Ia tampil 44 kali sepanjang musim, tetapi hanya 21 kali menjadi starter. Setelah meninggalkan Barcelona, Xavi hijrah ke Al-Sadd dan menutup kariernya bersama klub Qatar tersebut.
3. Thiago Alcantara hengkang ke Liverpool usai memenangi treble 2019/2020 bersama Bayern Munich
Berikutnya, ada Thiago Alcantara, gelandang Spanyol yang membela Bayern Munich pada 2013–2020. Sebelumnya, Thiago juga sempat berseragam Barcelona. Namun, ia melewatkan treble 2008/2009 karena saat itu belum masuk tim inti Blaugrana. Thiago akhirnya justru memenangi treble di Bayern Munich.
Keberhasilan itu terjadi pada 2019/2020. Thiago tampil 40 kali bagi Bayern sepanjang musim tersebut dan menyumbang 3 gol serta 2 assist. Ternyata, itu juga menjadi musim terakhir Thiago di Bayern Munich. Ia diboyong Liverpool pada musim panas 2020 dan menetap di sana hingga pensiun.
4. Ilkay Gundogan menjadi kapten Manchester City saat meraih treble winners 2022/2023
Ilkay Gundogan juga meninggalkan klubnya setelah meraih treble winners. Gundogan adalah bagian penting skuad Manchester City yang memenangi treble 2022/2023. Ia tak hanya jadi gelandang andalan The Citizens, tetapi juga kapten. Statistik Gundogan saat itu mencakup 11 gol dan 7 assist dalam 51 penampilan.
Setelah itu, Gundogan dilepas ke Barcelona pada musim panas 2023. Gelandang Jerman itu pergi secara gratis karena kontraknya tak diperpanjang. Gundogan sempat kembali ke Manchester City pada 2024/2025, tetapi hengkang lagi pada musim panas 2025. Kini, ia melanjutkan karier di Turki bersama Galatasaray.
5. Gianluigi Donnarumma tampil 47 kali sepanjang 2024/2025 dan membuat 17 clean sheet
Gianluigi Donnarumma menyusul jejak empat pemain di atas pada musim panas 2024. Donnarumma sejatinya memiliki kontrak di PSG hingga 2026. Ia juga tak menunjukkan tanda-tanda ingin hengkang. Namun, Manajer Luis Enrique menyebut bahwa PSG akan menggunakan kiper bertipe berbeda dari Donnarumma.
Padahal, Donnarumma adalah salah satu pemain kunci PSG dalam meraih treble 2024/2025. Ia tampil 47 kali sepanjang musim dan membuat 17 clean sheet. Salah satu aksi heroik Donnarumma terjadi pada babak 16 besar Liga Champions. PSG menang adu penalti atas Liverpool berkat dua penyelamatan Donnarumma.
Setelah terusir dari PSG, Donnarumma tak kesulitan mencari klub baru. Pria 26 tahun itu kabarnya sempat diincar Manchester United sebelum mendarat di Manchester City. Nilai transfer Donnarumma sendiri adalah 30 juta euro atau Rp577 miliar. Melihat kualitas Donnarumma, harga itu terbilang murah.
Gianluigi Donnarumma menyusul empat pemain yang dilepas setelah membawa klubnya meraih treble winners. Sebagian besar dari mereka akhirnya tetap mampu memenangi trofi bersama klub barunya. Akankah Donnarumma meraih sukses serupa di Manchester City?