9 Pemain yang Pernah Bermain untuk Man City dan Tottenham

- Joe Hart adalah kiper terbaik Man City dengan lebih dari 300 penampilan dan gelar Premier League.
- Kyle Walker, bek kanan terbaik Spurs, pindah ke Man City dengan biaya mahal dan menjadi bagian penting skuat Pep Guardiola.
- Kieran Trippier memulai karier di Man City sebelum bersinar sebagai bek kanan berkualitas di Spurs dan Atlético Madrid.
Manchester City dan Tottenham Hotspur merupakan dua klub besar Premier League yang memiliki sejarah panjang dalam berburu pemain berkualitas. Tidak jarang, beberapa pemain memiliki kesempatan untuk membela kedua tim ini selama karier mereka. Kehadiran pemain yang pernah membela kedua klub ini memberikan perspektif unik mengenai perbedaan gaya bermain, filosofi klub, dan bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan tuntutan masing-masing tim. Dari bek cepat, gelandang kreatif, hingga striker tajam, setiap pemain meninggalkan jejak tersendiri yang bisa dikenang oleh suporter kedua klub.
Setiap pemain yang pernah memperkuat City dan Spurs memiliki cerita berbeda mengenai kontribusi mereka di lapangan. Beberapa menjadi pemain kunci dan mendapatkan tempat utama, sementara yang lain berperan sebagai pelapis atau mengembangkan kariernya lebih jauh di klub berikutnya. Namun, yang pasti, pengalaman bermain untuk dua klub besar Inggris ini menunjukkan kemampuan mereka beradaptasi dan menghadapi tekanan di level tertinggi kompetisi. Dari Joe Hart hingga Chris Jones, daftar pemain ini mencerminkan perjalanan menarik dan beragam yang pernah dialami oleh para profesional Premier League.
1. Joe Hart

Joe Hart dikenal sebagai salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Manchester City. Bergabung sejak 2006, ia menghabiskan lebih dari satu dekade di Etihad Stadium dengan mencatat lebih dari 300 penampilan di semua kompetisi. Hart menjadi bagian penting dari era awal kebangkitan City, termasuk saat klub meraih gelar Premier League 2011/12 dan 2013/14, serta beberapa trofi domestik lainnya. Dengan refleks yang cepat, keahlian dalam menghadapi situasi satu lawan satu, serta kepemimpinan di lini belakang, Hart bahkan pernah dinobatkan sebagai PFA Team of the Year dan empat kali meraih Golden Glove Premier League.
Setelah posisinya tergeser sejak kedatangan Pep Guardiola, Hart sempat menjalani masa pinjaman sebelum akhirnya meninggalkan City secara permanen. Pada 2020, ia menandatangani kontrak bersama Tottenham Hotspur sebagai kiper pelapis. Meski hanya mencatat 10 penampilan di semua kompetisi bersama Spurs, keberadaannya membawa pengalaman berharga di ruang ganti, terutama bagi kiper muda. Walaupun tidak lama berseragam Tottenham, kehadiran Hart tetap menunjukkan bagaimana seorang mantan ikon City bisa memberi kontribusi profesional bahkan di fase akhir kariernya.
2. Kyle Walker

Kyle Walker merupakan salah satu bek kanan terbaik yang pernah dimiliki baik Tottenham Hotspur maupun Manchester City. Ia bergabung dengan Spurs pada tahun 2009 dari Sheffield United, lalu menjadi pemain reguler sejak 2011 hingga 2017. Selama delapan musim membela Tottenham, Walker mencatat lebih dari 200 penampilan di semua kompetisi, mencetak 4 gol dan memberikan belasan assist. Dengan kecepatan luar biasa, stamina tinggi, serta kemampuan menyerang dan bertahan yang seimbang, Walker berkembang menjadi salah satu full-back terbaik di Premier League dan sempat masuk PFA Team of the Year bersama Spurs.
Pada 2017, Walker bergabung dengan Manchester City dengan biaya sekitar 50 juta euro atau setara Rp960 miliar, menjadikannya salah satu bek kanan termahal dunia saat itu. Sejak saat itu, ia menjadi bagian penting dari skuat Pep Guardiola, membantu City meraih banyak gelar termasuk beberapa Premier League, Piala Liga, dan FA Cup. Hingga kini, Walker sudah mencatat ratusan penampilan untuk City, berperan besar dalam sistem permainan Pep yang menuntut bek sayap modern aktif dalam build-up maupun serangan. Konsistensinya membuatnya tetap menjadi pilihan utama, bahkan setelah bertahun-tahun bersaing dengan pemain muda lain.
3. Kieran Trippier

Kieran Trippier memulai karier profesionalnya bersama Manchester City, namun sayangnya tidak pernah benar-benar mendapatkan kesempatan tampil di tim utama. Ia lebih sering dipinjamkan ke klub lain, termasuk Barnsley, sebelum akhirnya dijual ke Burnley pada 2012. Jadi, meski secara resmi tercatat sebagai pemain City dari 2009 hingga 2012, kontribusinya di level senior tidak banyak terlihat. Namun, masa ini menjadi fondasi penting bagi perkembangan Trippier, terutama dalam memahami permainan di level kompetitif dan membangun reputasi sebagai bek kanan yang rajin membantu serangan.
Karier Trippier semakin bersinar ketika ia bergabung dengan Tottenham Hotspur pada 2015 dari Burnley. Bersama Spurs, ia tampil reguler selama empat musim dengan catatan lebih dari 100 penampilan di semua kompetisi, mencetak beberapa gol dan assist penting. Trippier dikenal dengan akurasi umpan silangnya, kemampuan mengeksekusi bola mati, serta peran krusialnya dalam perjalanan Tottenham mencapai final Liga Champions 2018/19. Meski akhirnya hijrah ke Atlético Madrid pada 2019, masa baktinya di Spurs membuatnya diakui sebagai salah satu bek kanan Inggris paling berkualitas di era modern.
4. Emmanuel Adebayor

Emmanuel Adebayor bergabung dengan Manchester City pada musim panas 2009 setelah pindah dari Arsenal. Selama masa baktinya di Etihad Stadium, ia mencatat 34 penampilan liga dengan 15 gol, serta berkontribusi dalam beberapa kompetisi domestik dan Eropa. Adebayor dikenal dengan fisiknya yang kuat, kemampuan duel udara, dan insting gol yang tajam, meski konsistensinya terkadang dipertanyakan. Keberadaannya di City menandai masa transisi klub menuju era modern dengan pemain-pemain bintang. Namun, persaingan ketat di lini depan membuat menit bermainnya semakin terbatas, hingga akhirnya ia lebih sering dipinjamkan.
Pada musim 2011/12, Adebayor dipinjamkan ke Tottenham Hotspur dan langsung tampil produktif dengan torehan 18 gol di Premier League. Penampilannya yang menjanjikan membuat Spurs mempermanenkannya, dan ia bertahan hingga 2015. Dalam periode itu, Adebayor memainkan lebih dari 100 pertandingan bersama Tottenham dan mencetak lebih dari 40 gol di semua kompetisi. Meski kerap diwarnai pasang surut, kontribusinya tidak bisa dipandang remeh, karena ia menjadi salah satu penyerang yang mampu memberikan dampak instan bagi lini serang Spurs.
5. Paul Stewart

Paul Stewart mengawali kiprahnya di Manchester City pada tahun 1987 setelah diboyong dari Blackpool. Meski hanya bertahan singkat, ia tampil cukup menonjol sebagai penyerang dengan kemampuan fisik yang kuat. Dalam dua musimnya bersama City, Stewart mencatat lebih dari 70 penampilan dan mencetak 26 gol di semua kompetisi. Kontribusinya membuatnya cukup dikenal sebagai striker yang mampu menjadi target man, sekaligus mengombinasikan teknik dan kerja keras di lapangan. Performa apik inilah yang kemudian menarik minat Tottenham Hotspur.
Pada 1988, Stewart resmi pindah ke Spurs dan bertahan hingga 1992. Bersama Tottenham, ia tidak hanya berperan sebagai striker tetapi juga kerap dimainkan sebagai gelandang serang karena fleksibilitasnya. Dalam lebih dari 130 penampilan, Stewart mencatat 28 gol serta berkontribusi membantu Spurs menjuarai FA Cup 1990/91. Trofi tersebut menjadi pencapaian terbesar Stewart selama kariernya di Tottenham, sekaligus mempertegas perannya sebagai salah satu pemain serba bisa yang memberikan dampak signifikan di dua klub besar Premier League tersebut.
6. Clive Allen

Clive Allen dikenal sebagai salah satu striker paling tajam di Inggris pada era 1980-an. Ia lebih dulu bersinar bersama Tottenham Hotspur sejak 1984, mencatat lebih dari 100 penampilan dan mencetak 60+ gol di semua kompetisi. Musim terbaiknya bersama Spurs datang pada 1986/87 ketika ia mencetak 49 gol dalam semusim, sebuah rekor luar biasa yang menjadikannya PFA Players’ Player of the Year dan Football Writers’ Association Footballer of the Year. Di Spurs, Allen benar-benar menjadi ikon lini depan dan salah satu striker yang paling ditakuti di liga.
Pada 1989, Allen pindah ke Manchester City dan bertahan hingga 1991. Meski tidak seproduktif masa keemasannya di Spurs, ia tetap memberikan kontribusi penting dengan mencatat lebih dari 50 penampilan dan sekitar 17 gol di semua kompetisi. Pengalaman dan naluri mencetak golnya membantu City di masa-masa ketika klub masih mencari stabilitas di papan tengah liga. Walau waktunya di City relatif singkat, kehadiran Allen memperkuat reputasinya sebagai striker berkelas yang pernah membela dua klub besar Premier League ini.
7. Vedran Corluka

Vedran Ćorluka bergabung dengan Manchester City pada musim panas 2007 dari Dinamo Zagreb. Bek asal Kroasia ini dikenal serba bisa karena bisa dimainkan sebagai bek tengah maupun bek kanan. Dalam satu musimnya bersama City, ia tampil solid dengan mencatat 35 penampilan di Premier League dan menunjukkan kemampuan bertahan yang disiplin serta tenang dalam menguasai bola. Meskipun hanya semusim di Etihad Stadium, performanya cukup menonjol hingga menarik perhatian klub besar lain.
Pada 2008, Ćorluka resmi pindah ke Tottenham Hotspur dan bertahan hingga 2012. Bersama Spurs, ia tampil lebih konsisten dengan mencatat lebih dari 100 penampilan di semua kompetisi, menjadi bagian penting dalam lini pertahanan yang kokoh di bawah asuhan Harry Redknapp. Selain kontribusi defensif, Ćorluka juga kerap membantu serangan lewat overlap dari sisi kanan. Masa baktinya di Spurs memperkuat reputasinya sebagai bek Kroasia yang andal di Premier League, meski kemudian ia melanjutkan kariernya ke Rusia setelah meninggalkan Inggris.
8. Neil McNab
Neil McNab merupakan gelandang asal Skotlandia yang lebih dikenal lewat masa baktinya yang panjang di Manchester City. Ia memulai karier profesionalnya di Tottenham Hotspur pada tahun 1974 dalam usia yang masih sangat muda. Selama empat musim bersama Spurs, McNab mencatat lebih dari 70 penampilan, namun ia kesulitan menjadi pilihan utama karena ketatnya persaingan di lini tengah. Meski begitu, masa awalnya di White Hart Lane menjadi fondasi penting dalam kariernya.
Puncak karier McNab justru terjadi saat ia berseragam Manchester City mulai tahun 1983. Selama tujuh musim di Maine Road, ia menjadi motor di lini tengah dengan kontribusi besar baik dalam bertahan maupun menyerang. McNab dikenal sebagai gelandang pekerja keras dengan visi permainan yang tajam. Ia tampil lebih dari 200 pertandingan untuk City, membantu klub melalui masa-masa sulit sekaligus menjadi salah satu pemain paling loyal pada era tersebut. Dengan dedikasi dan konsistensinya, McNab dikenang sebagai figur penting dalam sejarah Manchester City, sekaligus salah satu pemain yang pernah mengabdi di dua klub besar Inggris, City dan Spurs.
9. Chris Jones
Chris Jones adalah striker asal Inggris yang memulai karier profesionalnya bersama Tottenham Hotspur pada 1974. Selama delapan musim di White Hart Lane, ia berperan sebagai penyerang muda yang penuh potensi. Meski tidak selalu menjadi pilihan utama, Jones tetap mampu mencatat lebih dari 180 penampilan dengan kontribusi 42 gol untuk Spurs di semua kompetisi. Kiprahnya membuatnya dikenal sebagai penyerang yang rajin bergerak dan memiliki naluri mencetak gol cukup baik, terutama di laga-laga penting.
Setelah meninggalkan Spurs pada 1982, Jones sempat memperkuat Manchester City. Namun, masa baktinya di Maine Road relatif singkat, hanya bertahan satu musim dengan catatan 24 penampilan dan 7 gol. Walau kariernya di City tidak berlangsung lama, keberadaannya menambah daftar pemain yang pernah merasakan atmosfer bermain untuk kedua klub besar Liga Inggris tersebut. Jones tetap dikenang sebagai pemain yang mampu memberikan kontribusi nyata meski dalam periode singkat, terutama berkat ketajamannya di depan gawang.