11 Pemenang Pemain Terbaik Premier League Tanpa Trofi Juara

- Mohamed Salah pertama kali meraih tiga penghargaan sekaligus di EPL 2024/2025, termasuk pemain terbaik dan sepatu emas.
- Sejak EPL berikan penghargaan pemain terbaik pada 1994/1995, hanya 11 orang yang bisa meraihnya tanpa gelar juara, termasuk Salah.
- Pemenang penghargaan ditetapkan oleh panel legenda, rekan seprofesi, dan pemungutan suara penggemar dengan bobot 10 persen.
Tidak ada yang bisa menghentikan Mohamed Salah di English Premier League (EPL) 2024/2025. Bintang asal Mesir tersebut menjadi pemain pertama yang mampu menggondol tiga penghargaan individu paling prestisius sekaligus: pemain terbaik, sepatu emas (29 gol), dan playmaker (18 assist). Pemain kidal itu melengkapinya dengan trofi juara bersama Liverpool.
Khusus untuk pemain terbaik, Salah pernah menyabet status tersebut pada 2017/2018. Sayangnya, saat itu ia tidak bisa mempersembahkan piala untuk The Reds. Meski begitu, Salah bukan penggawa satu-satunya yang mengalaminya. Sejak EPL mulai memberikan penghargaan pemain terbaik pada 1994/1995, Salah merupakan orang kesebelas yang mampu meraihnya tanpa bisa melengkapinya dengan gelar juara.
1. Juninho Paulista menjadi pemain terbaik Premier League 1996/1997 meski terdegradasi
Juninho Paulista menjadi orang pertama yang berhasil memenangkan penghargaan terbaik Premier League tetapi gagal menjadi juara. Bahkan, ia bukan hanya sekadar tidak mampu meraih trofi, melainkan sampai terdegradasi. Juninho mengalaminya bersama Middlesbrough pada 1996/1997. Saat itu, gelandang kreatif asal Brasil ini tampil menawan dengan catatan 12 gol dan 8 assist. Sayangnya, sumbangan tersebut tidak cukup untuk membuat Middlesbrough terhindar dari turun kasta.
2. Michael Owen langsung menjadi top skor pada musim debut penuh (1997/1998)
Michael Owen promosi ke tim utama Liverpool pada 1996/1997. Ia mendapat dua kesempatan untuk bermain di Premier League dan bisa mencetak satu gol. Pada edisi berikutnya, barulah Owen menjadi penyerang utama The Reds.
Hebatnya, ia mampu mengakhiri musim sebagai top skor bersama Chris Sutton dan Dion Dublin yang juga mencetak 18 gol. Namun, Owen menjadi sosok yang terpilih sebagai pemain terbaik. Padahal, Liverpool hanya berakhir di posisi keempat.
3. Kevin Phillips membawa Sunderland ke posisi ketujuh di Premier League 1999/2000
Sunderland membuat kejutan di Premier League 1999/2000. Mereka berhasil mengunci posisi ketujuh meski berstatus sebagai tim promosi. Pencapaian ini tidak terlepas dari 30 gol yang dicetak sang penyerang, Kelvin Phillips. Pemain asli Inggris itu pun keluar sebagai top skor pada musim debutnya. Phillips lantas diganjar dengan penghargaan pemain terbaik.
4. Patrick Vieira menjadi pemain terbaik meski gagal membawa Arsenal juara pada 2000/2001
Arsenal kalah dalam persaingan gelar juara melawan Manchester United di Premier League 2000/2001. Meski begitu, Patrick Vieira dinobatkan sebagai pemain terbaik. Soliditasnya di lini tengah begitu memukau yang terlihat dari catatan 5 gol dan 4 assist dalam 30 penampilan.
5. Thierry Henry juga bernasib seperti Patrick Vieira di Premier League 2005/2006
Thierry Henry menjadi top skor Premier League untuk keempat kalinya pada 2005/2006. Ia mencetak 27 gol. Performa individu tersebut membuatnya terpilih sebagai terbaik meski hanya bisa menjadi runner-up bersama Arsenal.
6. Wayne Rooney dan Manchester United kalah dari Chelsea di Premier League 2009/2010
Manchester United mengoleksi 85 poin di Premier League 2009/2010. Mereka gagal menjadi juara karena kalah satu angka saja dari Chelsea. Meski begitu, trofi pemain terbaik didapat oleh penggawa mereka, Wayne Rooney. Lulusan Everton tersebut mencetak 26 gol dan 3 assist. Ia sebetulnya kalah tiga gol dari Didier Drogba (Chelsea) yang menjadi top skor.
7. Gareth Bale mencetak 21 gol di Premier League 2012/2013
Gareth Bale meledak di Premier League 2012/2013. Pemain asal Wales ini mampu mencetak 21 gol dan 4 assist. Padahal, musim-musim sebelumnya, Bale tidak pernah bisa membobol gawang lawan sampai dua digit. Ia pun terpilih sebagai pemain terbaik meski cuma bisa menempatkan Tottenham Hotspur di posisi kelima.
8. Luis Suarez menjadi top skor dan pemain terbaik Premier League pada 2013/2014
Luis Suarez tampil menggila di Premier League 2013/204. Ia menjadi top skor dengan 31 gol dan juga berhasil menciptakan 12 assist. Suarez pun terpilih seagai pemain terbaik. Sayangnya, penyerang asal Uruguay ini gagal membawa Liverpool menjadi juara. Mereka kalah dari Manchester City dengan selisih dua poin saja. Suarez lantas hengkang ke Barcelona pada awal musim berikutnya.
9. Mohamed Salah bernasib seperti Luis Suarez di Premier League 2017/2018
Mohamed Salah mendapat nasib yang sama seperti Luis Suarez di Premier League 2017/2018. Ia terpilih sebagai pemain terbaik dan juga menjadi top skor dengan 32 gol. Namun, di klasemen, Salah cuma bisa membawa Liverpool berakhir di posisi keempat.
10. Virgil van Dijk juga gagal membawa Liverpool menjadi juara di Premier League 2018/2019
Semusim setelah Mohamed Salah, penggawa Liverpool kembali terpilih sebagai pemain terbaik. Virgil dan Dijk menjadi sosok yang memenangkannya berkat permainan yang mengagumkan di lini belakang. Sayangnya, mereka juga kembali gagal menjadi juara. Di Premier League 2018/2019, Liverpool kalah dari Manchester City dengan selisih satu poin saja.
11. Kevin De Bruyne menciptakan 20 assist di Premier League 2019/2020
Liverpool akhirnya menjadi juara Premier League pada 2019/2020. Namun, uniknya, penghargaan pemain terbaik justru dimenangkan oleh penggawa Manchester City, Kevin De Bruyne. Playmaker asal Belgia itu mampu mencetak 13 gol dan 20 assist.
Gelar juara memang bukan menjadi patokan dalam menentukan pemain terbaik Premier League. Pemenang penghargaan ini ditetapkan oleh tiga pihak. Pertama, panel yang berisi para legenda. Kedua, rekan seprofesi yang diwakili oleh kapten masing-masing. Ketiga, pemungutan suara dari para penggemar tetapi bobotnya hanya 10 persen.