Pencapaian AFC Bournemouth dalam 7 Musim Bermain di Premier League

AFC Bournemouth menjadi salah satu tim kejutan di English Premier League (EPL) 2024/2025. Di klasemen, klub berjuluk The Cherries itu tengah menduduki peringkat kelima dengan 28 poin per 25 Desember 2024. Ini merupakan pencapaian tertinggi dalam sejarah mereka.
Sejak terbentuk pada 1899, Bournemouth memang hanya berkutat di level bawah. Tercatat, musim ini merupakan kali kedelapan mereka mampu tampil di EPL. Lalu, seperti apa hasil AFC Bournemouth dalam 7 musim sebelumnya?
1. Berakhir di posisi 16 pada musim debut (2015/2016)
AFC Bournemouth bermain untuk pertama kalinya di EPL pada 2015/2016. Mereka berhasil meraih tiket promosi usai menjadi juara di Championship. Dilatih oleh Eddie Howe, tim yang bermarkas di Vitality Stadium ini berhasil selamat pada musim debutnya. Mereka berakhir di peringkat 16 dengan 42 poin.
2. Melonjak ke posisi sembilan pada 2016/2017
Pada musim selanjutnya (2016/2017), AFC Bournemouth membuat lompatan yang luar biasa. Mereka mampu melesat ke posisi sembilan. Padahal, perolehan poin mereka bertambah empat angka saja (46).
Salah satu faktor besar dalam prestasi yang mengagumkan ini adalah sumbangan gol dari Joshua King. Saat itu, penyerang asal Norwegia tersebut mampu mengemas 16 gol. Ia hanya kalah dari tujuh pemain dalam urusan produktivitas, yaitu Harry Kane (29), Romelu Lukaku (25), Alexis Sanchez (24), Sergio Aguero (20), Diego Costa (20), Dele Alli (18), dan Zlatan Ibrahimovic (17).
3. Turun ke posisi 12 pada 2017/2018
Pencapaian pada 2016/2017 terbukti menjadi sebuah anomali. Pasalnya, pada musim berikutnya, mereka mengalami penurunan meski memang tidak signifikan. AFC Bournemouth jatuh ke posisi 12 dengan raihan 44 poin.
Jumlah gol Joshua King berkurang hingga 50 persen. Ia hanya mampu mengemas delapan gol. Callum Wilson sebagai satu penyerang lain milik mereka mencatatkan jumlah gol yang sama.
4. Kembali turun pada 2018/2019
AFC Bournemoouth mengakhiri musim 2018/2019 dengan perasaan yang cukup campur aduk. Poin mereka sebetulnya meningkat menjadi 45 angka. Namun, secara posisi, mereka justru turun ke peringkat 14. Ini menjadi tanda jika mereka mulai kesulitan untuk bersaing di EPL.
5. Akhirnya terdegradasi pada 2019/2020
Musim 2019/2020 menjadi puncak dari penurunan performa AFC Bournemouth. Pada musim ini, mereka tidak mampu lagi menahan ketatnya EPL. Tim dengan kostum berwarna kebesaran merah-hitam ini harus rela terdegradasi. Mereka berakhir di posisi 18 setelah hanya mampu mengumpulkan 34 poin.
6. Kembali promosi pada 2022/2023
Setelah 2 musim bermain di Championship, AFC Bournemouth akhirnya kembali naik kasta pada 2022/2023. Mereka berhasil bertahan di EPL dengan penuh perjuangan. Pada akhir musim, Bournemouth menempati posisi 15 dengan 39 poin.
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari keputusan manajemen untuk memecat Scott Parker pada awal musim. Mereka terpaksa melepas sosok yang mempersembahkan tiket promosi pada musim sebelumnya itu. Manajemen kemudian mengganti Parker dengan Gary O'Neill.
7. Memulai era baru bersama Andoni Iraola pada 2023/2024
Menariknya, meski O'Neil mampu menyelamatkan klub dari degradasi, manajemen AFC Bournemouth justru memecatnya jelang musim 2023/2024. Mereka kemudian menggantikan O'Neil dengan Andoni Iraola. Langkah ini pun menandai era baru klub.
Pada musim lalu, sosok asal Spanyol itu membawa mereka naik tiga peringkat (12). Hebatnya, mereka juga mampu meraih 48 poin. Perolehan tersebut menjadi yang terbaik selama mereka berkiprah di EPL.
Kini, seperti sudah disinggung di awal, Bournemouth tengah terbang tinggi bersama Iraola. Jika mampu mempertahankan posisi saat ini, maka Adam Smith dan kolega dipastikan akan tampil di kompetisi Eropa pada musim depan. Sebuah pencapaian yang mungkin tidak pernah terbayangkan oleh mereka.
Oleh karena itu, AFC Bournemouth tidak boleh lengah. Mereka masih punya banyak tugas untuk merealisasikan mimpi tersebut. Ada 21 pertandingan tersisa untuk membuktikan kelayakan mereka.