Performa AC Milan Melorot, Lini Depan Bermasalah?

Satu hal yang perlu disorot dari melorotnya performa Milan adalah lini depan. Saat melawan Juventus pada 7 Januari lalu, Milan menciptakan lebih dari 20 peluang, tapi hanya satu yang menjadi gol. Absennya Ibrahimovic pada laga tersebut disebut menjadi alasan mandulnya lini depan.

Tapi saat berduel melawan Atalanta pada Minggu (24/1/2021), Milan tak menciptakan satu gol pun dari 18 peluang yang mereka ciptakan. Padahal Ibrahimovic dimainkan sejak menit awal. Artinya, dengan atau tanpa Ibrahimovic, lini depan Milan bermasalah. 

Selain lini serang yang mulai tidak efektif, tanda bahaya lain yang kini muncul di skuat Milan adalah perkara koordinasi di lini pertahanan. Koordinasi lini belakang mereka mulai melonggar.

Alhasil, buah dari longgarnya koordinasi ini--terutama ketika menghadapi sesama tim besar--lawan akan dengan mudah melepas tembakan ke gawang Milan. Saat menghadapi Juventus, gawang Milan kena tembakan 14 kali, dengan tiga di antaranya berbuah gol.

Saat melawan Atalanta, gawang Milan juga terkena 14 kali tembakan. Lagi-lagi, tiga di antaranya berbuah gol.

Meski tanda bahaya perlahan sudah mulai muncul, ada beberapa pihak yang percaya Milan masih bisa bangkit. Salah satunya adalah legenda mereka, Alessandro Costacurta. Ia percaya Milan akan bereaksi dengan benar atas tanda bahaya ini.

"Milan saya rasa tahu bagaimana caranya bereaksi dengan benar. Mereka sempat menyebut bahwa target mereka musim ini bukan Scudetto. Saya rasa tidak begitu. Musim ini, duo Milan akan bersaing meraih gelar," ujar Costacurta, dilansir Football Italia.

Ke depan, masih banyak lawan berat yang akan AC Milan hadapi. Jika tidak segera mengatasi tanda bahaya ini, Milan bakal tergelincir dari puncak klasemen Serie A 2020/21.