5 Fakta Perjalanan Inggris ke Final Piala Eropa 2020, Kokoh Bertahan!

Timnas Inggris berhasil mencatat sejarah di Piala Eropa 2020. Untuk pertama kalinya, mereka berhasil lolos ke final Piala Eropa. Tinggal selangkah lagi, The Three Lions akan jadi juara Piala Eropa untuk pertama kalinya, sekaligus meraih trofi mayor pertama mereka sejak 1966.
Pencapaian tim asuhan Gareth Southgate di Piala Eropa 2020 sejauh ini memang cukup meyakinkan. Namun, bukan berarti mereka tak punya kelemahan. Inilah 5 fakta perjalanan timnas Inggris hingga partai puncak Piala Eropa 2020, yang juga bisa menentukan apakah mereka bakal sukses di final nanti.
1. Punya pertahanan kuat

Performa timnas Inggris di Piala Eropa kali ini terbilang unik. Hingga babak semifinal, yang membuat mereka menonjol justru adalah pertahanannya yang kuat. Padahal, selama ini Inggris tidak dikenal sebagai tim yang punya pertahanan hebat.
Dari 6 laga yang sudah dimainkan Inggris, mereka baru kebobolan 1 kali. Itu pun hanya melalui sepakan bebas winger Denmark, Mikkel Damsgaard, di semifinal. Sementara melalui open play, gawang Inggris masih perawan. Jordan Pickford pun dipastikan mencatat clean sheet terbanyak di Piala Eropa 2020, karena ia sudah punya 5 clean sheet.
Selain penampilan bagus Pickford, pertahanan hebat Inggris sejauh ini tentu merupakan buah kerja keras kuartet bek mereka, yang biasa diisi John Stones, Harry Maguire, Kyle Walker, dan Luke Shaw. Ditambah duo gelandang bertahan Kalvin Phillips dan Declan Rice, pertahanan Inggris jadi makin solid dan tidak mudah dibobol oleh lawan.
2. Tim tertajam ke-4 sejauh ini

Meski punya pertahanan kokoh, Inggris sebenarnya sempat mengkhawatirkan dalam hal mencetak gol. Di fase grup, mereka hanya bisa bikin 2 gol dari 3 laga. Tapi untunglah, mereka berhasil meningkatkan ketajaman di fase knockout dengan membuat 8 gol dalam 3 pertandingan.
Maka sejauh ini, Inggris sudah bikin 10 gol dalam 6 laga, sehingga jadi tim tertajam ke-4 di Piala Eropa 2020. Ketajaman The Three Lions akan diuji lawan sebanding di final nanti, karena Italia pun punya pertahanan yang kuat. Harry Kane dkk harus bekerja lebih keras untuk membongkar pertahanan Tim Azzurri.
3. Sempat tumpul, Harry Kane on fire di babak knockout

Untungnya, Inggris punya modal berharga untuk melakukan itu. Harry Kane kini sedang on fire karena selalu berhasil mencetak gol di babak 16 besar, perempat final, dan semifinal. Kepercayaan diri Kane pun pasti meningkat, dan itu bisa jadi faktor menentukan di final nanti.
Apalagi, Kane kini bisa dibilang sebagai satu-satunya pemain yang masih punya peluang menggeser posisi Cristiano Ronaldo dari puncak daftar top skor Piala Eropa 2020. Dengan 4 gol, Kane akan merebut golden boot di akhir turnamen jika ia bisa mencetak minimal 2 gol di final. Itu bisa jadi motivasi ekstra buat Kane untuk tampil garang melawan Italia.
4. Inggris berhasil menjaga kesucian Wembley di turnamen mayor

Sebagai salah satu tuan rumah Piala Eropa 2020, Inggris memainkan 5 dari 6 pertandingan mereka di Stadion Wembley. Satu-satunya laga yang mereka mainkan di luar Wembley adalah babak perempat final melawan Ukraina, yang digelar di Stadion Olimpico, Roma. Sejauh ini, Inggris berhasil menjaga kesucian Wembley di turnamen mayor.
Ya, Inggris pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia 1966 dan Piala Eropa 1996. Dalam kedua turnamen tersebut, seluruh partai Inggris digelar di Wembley, dan mereka tak pernah kalah di waktu normal. Termasuk 5 laga di Piala Eropa 2020, Inggris kini sudah memainkan 16 laga di Wembley dalam turnamen mayor tanpa terkalahkan.
Rinciannya adalah 9 kali menang dan 7 kali seri, dengan mengecualikan hasil babak perpanjangan waktu dan adu penalti. Partai final Piala Eropa 2020 pun akan digelar di Wembley, maka pasti Inggris akan bekerja keras untuk jadi juara sekaligus menjaga kesucian Wembley saat menghadapi Italia nanti.
5. Inggris juga masih punya kelemahan

Namun meski punya sejumlah faktor pendukung untuk jadi juara, timnas Inggris tentu bukannya tanpa kelemahan. Perjalanan mereka menuju partai final menunjukkan bahwa salah satu kelemahan mereka adalah masih terlalu mengandalkan Harry Kane dan Raheem Sterling untuk mencetak gol.
Kane sudah mencetak 4 gol, sedangkan Sterling 3 gol. Sementara 3 gol sisanya diciptakan oleh Harry Maguire, Jordan Henderson, dan bunuh diri pemain lawan. Tentu, Maguire dan Henderson tak selalu bisa diharapkan mencetak gol. Tapi sayangnya para pemain depan Inggris selain Kane dan Sterling sejauh ini masih tumpul.
Nama-nama seperti Marcus Rashford, Phil Foden, Bukayo Saka, serta Jadon Sancho masih belum bikin gol meski beberapa kali dapat kesempatan tampil. Jika pergerakan Kane dan Sterling 'dimatikan' di final nanti, Inggris bisa kesulitan mencetak gol.
Faktor pengalaman juga bisa sangat berpengaruh. Harry Kane adalah kapten yang hebat, tapi pengalamannya berlaga di partai besar masih kalah jauh dari kapten Italia, Giorgio Chiellini. Begitu pula dengan pelatih Gareth Southgate, yang belum pernah membawa timnya juara. Sedangkan Roberto Mancini sudah berkali-kali mengangkat trofi bersama timnya.
Kesimpulannya, perjalanan Inggris menuju partai final Piala Eropa 2020 menunjukkan bahwa mereka memiliki banyak modal untuk jadi juara. Namun, mereka juga punya kelemahan yang bisa menghancurkan harapan itu. So, kalau menurut prediksimu, bisakah Inggris mengalahkan Italia di partai puncak nanti dan menjadi juara Piala Eropa 2020?



















