Kiprah Italia di 5 Edisi Piala Dunia Teranyar, Jeblok setelah Juara

Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2022

Babak kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa diwarnai hasil mengejutkan. Timnas Italia tersingkir pada babak semifinal putaran kedua setelah dikalahkan Makedonia Utara. Untuk kedua kalinya secara beruntun, Tim Azzurri pun harus absen dari Piala Dunia.

Padahal, Italia punya rekor mentereng di Piala Dunia dengan empat kali juara. Namun, performa mereka justru menurun dalam beberapa edisi terakhir. Inilah kiprah Timnas Italia pada lima edisi terakhir Piala Dunia, termasuk Piala Dunia 2022 yang akan digelar akhir tahun ini.

1. Piala Dunia 2006 (Juara)

Kiprah Italia di 5 Edisi Piala Dunia Teranyar, Jeblok setelah JuaraTimnas Italia menjuarai Piala Dunia 2006. (twitter.com/azzurri_en)

Piala Dunia 2006 berjalan fenomenal bagi Italia. Tim Azzurri berhasil keluar sebagai juara dalam turnamen yang diadakan di Jerman. Bermaterikan nama-nama top, seperti Gianluigi Buffon, Fabio Cannavaro, Andrea Pirlo, dan Francesco Totti, Italia melaju melewati adangan para pesaingnya, termasuk tuan rumah Jerman di semifinal.

Pada partai puncak, Italia jadi juara setelah menaklukkan Prancis via adu penalti. Italia pun merebut trofi Piala Dunia keempat mereka sepanjang sejarah. Pada akhir tahun, kebanggaan Italia dilengkapi keberhasilan Fabio Cannavaro yang mengapteni timnas meraih trofi Ballon d'Or.

Keberhasilan Italia jadi juara edisi 2006 sebenarnya terbilang mengejutkan. Pasalnya, tak lama sebelum turnamen dimulai, sepak bola Italia diguncang skandal Calciopoli yang melibatkan beberapa klub, termasuk Juventus. Namun, di tengah situasi yang buruk itu, Italia justru bisa tampil maksimal dan menjadi yang terbaik.

2. Piala Dunia 2010 (gugur di fase grup)

Kiprah Italia di 5 Edisi Piala Dunia Teranyar, Jeblok setelah JuaraTimnas Italia tersingkir di babak grup Piala Dunia 2010. (skysports.com)

Setelah juara pada 2006, Italia tentu jadi salah satu tim yang diperhitungkan di Piala Dunia 2010. Namun, tanpa disangka, Tim Azzurri justru tampil mengecewakan dan harus tersingkir pada fase grup. Berada satu grup dengan Paraguay, Slovakia, dan Selandia Baru, Italia tak mampu meraih kemenangan dan finis di posisi buncit.

Italia tertahan imbang 1-1 oleh Paraguay dan Selandia Baru, lalu kalah 2-3 dari Slovakia pada partai penentuan. Anak asuh Marcello Lippi pun harus pulang lebih awal dari turnamen yang diadakan di Afrika Selatan tersebut. Padahal, mereka masih membawa serta sejumlah pemain andalan, termasuk kapten Fabio Cannavaro.

Uniknya, tersingkirkan juara bertahan di fase grup memang sempat menjadi tren di Piala Dunia. Selain Italia, Prancis juga pernah mengalaminya pada Piala Dunia 2002. Begitu pula dengan Spanyol di Piala Dunia 2014 dan Jerman di Piala Dunia 2018. Apakah tren serupa bakal berlanjut pada Piala Dunia 2022 nanti?

Baca Juga: Fans Swiss Ejek Italia yang Gagal Lolos ke Piala Dunia 2022

3. Piala Dunia 2014 (gugur di fase grup)

Kiprah Italia di 5 Edisi Piala Dunia Teranyar, Jeblok setelah JuaraTimnas Italia tersingkir di babak grup Piala Dunia 2014. (skysports.com)

Setelah tampil buruk di Afrika Selatan, Italia sempat bangkit di Piala Eropa 2012. Mereka sukses mencapai partai final meski akhirnya gagal juara setelah dikalahkan Spanyol. Karena itu, Italia pun kembali dijagokan untuk tampil apik di Piala Dunia 2014 yang digelar di Brasil.

Namun, ternyata hasil buruk di Piala Dunia 2010 justru berulang bagi Italia. Mereka lagi-lagi harus gugur di babak grup. Kali ini karena tak mampu bersaing dengan Kosta Rika dan Uruguay. Meski sempat mengalahkan Inggris, Italia tetap tersisih karena hanya finis di urutan ketiga klasemen.

4. Piala Dunia 2018 (gugur di babak kualifikasi)

Kiprah Italia di 5 Edisi Piala Dunia Teranyar, Jeblok setelah Juarapotret kesedihan para pemain Italia setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2018 (skysports.com)

Pada Piala Eropa 2016, Italia sempat tampil cukup baik. Mereka menyisihkan Spanyol di babak 16 besar serta menahan imbang jerman di perempat final meski akhirnya kalah lewat adu penalti. Peningkatan performa itu membuat Italia sewajarnya optimis menatap Piala Dunia 2018 di Rusia.

Apa daya, bukannya meningkat, capaian Italia justru menurun karena tak mampu lolos ke Piala Dunia 2018. Mereka dikalahkan Swedia dengan agregat 0-1 dalam laga putaran kedua kualifikasi zona Eropa. Itu adalah pertama kalinya Italia gagal lolos ke Piala Dunia sejak 1958 alias 60 tahun sebelumnya.

5. Piala Dunia 2022 (gugur di babak kualifikasi)

Kiprah Italia di 5 Edisi Piala Dunia Teranyar, Jeblok setelah JuaraAlessandro Florenzi tertunduk lesu sementara para pemain Makedonia Utara merayakan kemenangan. (sky.com)

Italia kembali harus menelan pil pahit gagal lolos ke Piala Dunia 2022. Lagi-lagi, Tim Azzurri tersingkir pada putaran kedua babak kualifikasi. Kali ini mereka tersingkir setelah ditaklukkan Makedonia Utara 0-1. Makedonia Utara pun lolos ke final berhadapan dengan Portugal untuk memperebutkan tiket ke Piala Dunia.

Kegagalan lolos Italia kali ini terbilang lebih mengejutkan dibanding tahun 2018. Pasalnya, kurang dari setahun lalu Italia baru saja menjuarai Piala Eropa 2020. Bahkan, mereka melakukannya sembari menorehkan rekor tak terkalahkan dalam 37 partai beruntun di ajang internasional.

Pelatih Roberto Mancini pun masih mengandalkan sejumlah pemain kunci Italia saat jadi juara Eropa. Beberapa di antaranya adalah Gianluigi Donnarumma, Marco Verratti, Jorginho, hingga Ciro Immobile. Kegagalan Italia pun membuat mereka untuk pertama kalinya harus absen dalam dua edisi Piala Dunia beruntun.

 

Setelah jadi juara pada 2006, performa Italia di empat edisi Piala Dunia berikutnya justru merosot tajam. Tim Azzurri jelas harus berbenah supaya mereka bisa lolos dan berprestasi di Piala Dunia 2026 nanti. Kalau tidak, kehebatan Italia di Piala Dunia mungkin hanya akan jadi kenangan.

Baca Juga: Posisi Roberto Mancini di Timnas Italia Aman

Peter Eduard Photo Verified Writer Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya