Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Giuliano Simeone, Siap Lampaui Pencapaian Ayah dan Kakaknya

ilustrasi stadion Metropolitano kandang Atletico Madrid (unsplash.com/KirillIudin)
ilustrasi stadion Metropolitano kandang Atletico Madrid (unsplash.com/KirillIudin)

Giuliano Simeone menjadi perbincangan publik sepak bola Eropa. Ia baru-baru ini menorehkan gol dan assist kala Atletico Madrid menang 4-1 atas Red Bull Salzburg di laga terakhir fase liga Liga Champions Eropa (UCL) pada 29 Januari 2025. Giuliano berpotensi melebihi pencapaian sang ayah dan juga pelatihnya di Atletico Madrid, Diego Simeone, serta kakaknya, Giovanni Simeone.

Usianya sudah memasuki 22 tahun. Akan tetapi, karier Giuliano baru meroket pada 2024/2025. Lantas, sebesar apa potensi Giuliano Simeone sebagai penyerang sayap kanan? Berikut ulasan lengkapnya.

1. Lahir di Italia dan mulai menimba ilmu sepak bola di River Plate

Giuliano Simeone lahir di Roma pada 18 Desember 2002. Sang ayah, Diego Simeone, kala itu tengah membela Lazio. Giuliano kemudian ikut pulang ke Argentina setelah Diego memutuskan menutup kariernya sebagai pemain di Racing Club pada Januari 2005--Februari 2006. Ia sempat menimba ilmu di akademi River Plate, tetapi pindah ke Madrid mengikuti sang ayah yang ditunjuk sebagai pelatih Atletico Madrid.

Giuliano masuk ke akademi Atletico Madrid dan merintis kariernya dari level U-19 pada 2019. Ia tampil cukup impresif dengan mencetak 13 gol bersama Atletico Madrid U-19 sehingga mendapat promosi ke Atletico Madrid B pada Januari 2021. Giuliano langsung mencetak gol di laga debutnya kala Atletico Madrid seri 1-1 menghadapi UD Poblense di laga Segunda Division B Grup V pada 17 Januari 2021. Pelatih Atletico Madrid B kala itu, Nacho Fernandez, menilai Giuliano tipe pemain yang paham apa yang diinginkan pelatih dari penyerang sayap kanan serta punya etos kerja tinggi.

2. Tampil impresif selama dipinjamkan kepada Real Zaragoza dan Deportivo Alaves

Giuliano Simeone sempat ikut tur pra musim bersama tim utama Atletico Madrid pada musim panas 2021. Ia tampil cukup impresif kala diturunkan di laga uji coba menghadapi Numancia pada Juli 2021. Giuliano menunjukan mobilitas dan etos kerjanya saat melakukan tekanan kepada pertahanan lawan serta mencoba menciptakan peluang.

Ia melakoni debutnya di Atletico Madrid dengan masuk sebagai pemain pengganti kala menghadapi Granada pada 20 April 2022. Giuliano kemudian dipinjamkan kepada Real Zaragoza untuk menambah pengalaman bermainnya pada musim panas 2022. Ia tampil cukup impresif dengan mencetak 9 gol dan 3 assist dalam 37 laga di semua kompetisi pada 2022/2023.

Atletico Madrid kembali meminjamkan Giuliano kali ini kepada Deportivo Alaves pada 2023/2024. Sayangnya, ia mengalami cedera parah sehingga hanya bermain dalam 16 laga dengan catatan 1 gol dan 2 assist di LaLiga Spanyol dan Copa del Rey pada musim tersebut. Giuliano kembali ke Atletico Madrid pada musim panas 2024.

3. Dipandang sang ayah seperti pemain Atletico Madrid lainnya

Giuliano Simeone harus menghadapi persaingan ketat di lini depan Atletico Madrid pada 2024/2025. Terlebih lagi, sang ayah, Diego, mendatangkan dua penyerang top, Julian Alvarez dan Alexander Sorloth, pada bursa transfer musim panas 2024. Giuliano Simeone juga harus bersaing dengan Samuel Lino, Angel Correa, dan Antoine Griezmann. Meski begitu, ia menunjukkan kualitasnya layak mendapat tempat di tim utama.

Giuliano bermain sebagai pemain pengganti dalam tiga laga awal LaLiga Spanyol dari pekan keempat sampai keenam pada 2024/2025. Ia pertama kali tampil sejak menit pertama ketika Atletico Madrid menang 1-0 atas Celta de Vigo pada pekan ketujuh. Giuliano mencetak gol pertamanya di LaLiga saat Atletico Madrid mengalahkan UD Las Palmas 2-0 pada pekan ke-12. Sementara itu, ia menorehkan gol perdananya di UCL dalam kemenangan Atletico Madrid 4-1 atas Red Bull Salzburg pada laga terakhir fase liga 2024/2025.

Diego Simeone menegaskan tidak ada perasaan pribadi dalam keputusannya memainkan Giuliano. Dilansir Bein Sport, Diego melihat Giuliano sebagai pemain Atletico Madrid lainnya. Ia memainkan Giuliano bukan karena statusnya sebagai anak, tetapi kualitas permainannya dinilai dapat membantu performa tim.

Giuliano Simeone membuktikan dirinya memiliki potensi untuk melampaui pencapaian sang ayah, Diego, dan kakak pertamanya, Giovanni. Ia menunjukkan determinasi, etos kerja, dan dedikasinya sebagai penyerang sayap kanan tiap kali diturunkan. Selain itu, Giuliano menunjukkan dirinya memang punya kualitas yang layak sebagai pemain inti Atletico Madrid. Hubungan keluarga dengan ayahnya tidak menjadi faktor utama dirinya tampil di tim utama Los Colchoneros.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Audi Rahmantio
EditorAudi Rahmantio
Follow Us