Profil Kurnia Meiga, Eks Kiper Timnas Jual Emping di TikTok

Kurnia Meiga Hermansyah lahir di Jakarta pada 4 Mei 1990. Pemain setinggi 187 cm ini mengawali karier sepak bolanya dengan bergabung ke Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan pada 2006.

Setahun berikutnya, Kurnia Meiga pindah ke Persijap Youth dan menimba ilmu selama setahun. Kemudian pada 2008/09, Kurnia Meiga resmi direkrut oleh Arema.

Dia memperkuat skuad Singo Edan sepanjang karier sepak bolanya tanpa pernah pindah ke klub lain. Bahkan hingga memutuskan istirahat karier pada 2019 hingga saat ini, Arema-lah yang menjadi klub terakhirnya.

Kurnia Meiga pertama kali memperkuat Arema pada liga Indonesia musim 2008/09. Saat itu, dia bergabung bersama kakaknya, Achmad Kurniawan yang juga menjadi kiper Arema.

Seiring waktu, Kurnia Meiga sukses tampil cemerlang bersama timnas Indonesia. Dia pun didapuk sebagai kiper utama Arema setelah Markus Horison hijrah ke Persib Bandung.

Pada Indonesia Super League (ISL) 2009/10, Kurnia Meiga bahkan meraih penghargaan pemain terbaik. Sebagai kiper, dia mengalahkan nominasi lainnya seperti Christian Gonzales, Aldo Bareto, dan Ricardo Salampessy.

Kurnia Meiga juga sukses membawa Arema finish di peringkat dua ISL musim 2010/11, Runner-up Piala Indonesia 2010, Runner-up ISL 2013, dan Juara Inter Island Cup 2014.

Saat kompetisi sepak bola Indonesia berbenah, Kurnia Meiga sempat menjalani trial bersama Gamba Osaka, klub liga utama Jepang. Namun, dia akhirnya tetap memilih bermain di Indonesia dengan membela Arema Cronus.

Kurnia Meiga mulai dipercaya membela timnas Indonesia sejak 2007. Saat itu, dia terpilih sebagai kiper timnas Indonesia U19. Setahun berikutnya, Kurnia Meiga kembali terpilih untuk membela timnas U21 dan U23 di bawah pelatih Rahmad Darmawan.

Selang waktu beberapa tahun, Kurnia Meiga kembali dipanggil untuk menjadi kiper utama timnas Indonesia pada Piala AFF 2016. Saat itu, dia didampingi kiper cadangan, yaitu Andritany dan Teja Paku Alam.

Kurnia Meiga pernah mengantarkan timnas menjadi runner-up Piala AFF 2010 dan runner-up SEA Games 2011 dan 2013.

Pada 2017, Kurnia Meiga mengalami gangguan penglihatan yang membuatnya lebih sering menepi dari lapangan. Gangguan ini mengakibatkan kemampuan penglihatan mata kanannya hanya sekitar lima persen.

Dalam wawancara Kurnia Meiga bersama Grace Tahir yang tayang pada 11 Agustus 2023, dia menjelaskan bahwa dokter selama ini hanya mengatakan gangguan yang dialaminya adalah penyakit langka, tapi tidak disebutkan namanya. Dia baru mengetahui kalau penyakit yang menyerangnya adalah papiledema.

Papiledema merupakan gangguan penglihatan karena pembengkakan saraf optik mata. Penyebabnya bisa beragam, seperti pendarahan dalam otak, cedera di kepala, tekanan darah tinggi, meningitis, dan sebagainya.

Pada Mei 2023 atau sekitar enam tahun sejak mengalami gangguan mata, Kurnia Meiga mendapat sorotan karena keputusannya menjual medali dan atribut sepak bola yang pernah dipakai saat masih aktif bermain. Ia terpaksa menjualnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga di tengah kondisi ekonominya yang kurang baik.

Baru-baru ini, Kurnia Meiga kembali disorot warganet setelah berjualan emping dan rengginang mentah di akun TikTok pribadinya, @kurniameiga_1 dengan sistem pre order. Terlihat bungkus emping dan rengginang yang dijual menggunakan stiker bertuliskan 1KM, yaitu diambil dari nomor punggung dan inisial namanya.

Demikianlah profil Kurnia Meiga, mantan kiper timnas Indonesia dan Arema yang menderita penyakit papiledema sehingga harus gantung sepatu.