Sudah banyak pemain keturunan di Timnas Putri, sehingga pelatih perlu bisa berbahasa Inggris.
Komunikasi dengan para pemain akan lebih lancar tanpa penerjemah jika pelatih asal Jepang bisa berbahasa Inggris.
Jepang menjadi kiblat sepak bola putri Indonesia, sehingga PSSI mencari pelatih dari Jepang dan mempertahankan Mochi sebagai Penasihat Teknis.
Jakarta, IDN Times - Satoru Mochizuki sudah tidak lagi menjadi pelatih Timnas Putri Indonesia. PSSI pun sedang mencari pelatih baru di posisi itu dan tetap menginginkan asal Jepang.
Namun, ada spesifikasi tersendiri yang PSSI terapkan. Meski berasal dari Jepang, dia ingin agar pelatih Timnas Putri nanti bisa berbahasa Inggris. Mengapa demikian?
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyebut sekarang banyak pemain keturunan di Timnas Putri. Mereka berasal dari berbagai negara, sehingga pelatih yang bisa berbahasa Inggris jadi sebuah hal yang diperlukan.
"Sekarang Timnas Putri Indonesia ada pemain dari Amerika, Belanda. Kami mencari figur pelatih Jepang yang bisa bahasa Inggris," ujar Erick dalam sesi jumpa pers, Kamis (31/7/2025).
Erick menyebut, dengan pelatih asal Jepang yang mahir berbahasa Inggris, komunikasi dengan para pemain akan lebih lancar. Pelatih tak harus pakai dua sampai tiga penerjemah di atas lapangan.
"Kenapa harus bisa berbahasa Inggris, supaya di pinggir lapangan bisa kasih arahan tanpa penerjemah. Karena ketika ada dua sampai tiga penerjemah itu kompleks," ujar Erick.
Erick menegaskan, Jepang akan jadi kiblat sepak bola putri Indonesia. Oleh karena itu, mereka mencari pelatih Timnas Putri dari Jepang, selain tentunya tetap mempertahankan Mochi sebagai Penasihat Teknis.
"Untuk Timnas Putri, kami kiblatnya ke Jepang. Jadi, Mochi tetap kami perpanjang kontraknya sebagai Penasihat Teknis. Apalagi dia juga figur yang luar biasa," kata Erick.