Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rahasia Napoli Perkasa di Serie A dan Eropa

selebrasi gol pemain Napoli (uefa.com)

Jakarta, IDN Times - Napoli menjadi salah satu kejutan di kompetisi musim 2022/23. Bagaimana tidak, mereka sementara ini bercokol di peringkat pertama klasemen Serie A.

Tak tanggung-tanggung, Napoli unggul delapan poin atas juara bertahan, AC Milan, ada di peringkat kedua. Lantas, apa sih resep dari begitu dominannya tim asuhan Luciano Spalletti musim ini?

1. Merombak tim

potret Luciano Spalletti (twitter.com/en_sscnapoli)

Napoli mengarungi musim ini dengan performa yang fenomenal setelah menjual sejumlah pemain kunci. Ya, Il Partenopei melepas beberapa pemain yang menjadi andalan setidaknya dalam setengah dekade terakhir.

Dries Mertens, David Ospina, Fabian Ruiz, Kalidou Koulibaly, dan Lorenzo Insigne, mereka lepas dalam satu periode bursa transfer. Menariknya, ketika mereka cabut, Napoli malah menikmati kiprah impresifnya.

2. Pemain baru yang sensasional

Khvicha Kvaratskhelia (instagram.com/kvara7)

Napoli tak hanya melepas beberapa pemain andalan begitu saja. Mereka juga mendatangkan penggantinya seperti Khvicha Kvaratskhelia dan Kim Min Jae yang sama-sama tampil impresif dan menjadi kunci dalam skema Spalletti.

Tak hanya itu, dua gelandang mereka, Andre-Frank Zambo Anguissa dan Stanislav Lobotka, juga menjadi sentral perannya. Mereka seperti mesin di lini tengah yang mampu menciptakan peluang dan menjaga kedalaman.

3. Impresif pula di Eropa

André-Frank Zambo Anguissa (instagram.com/anguiss_29)

Napoli hingga giornata 15, belum tersentuh. Mereka memenangkan 11 pertandingan terakhir secara beruntun. Total, Napoli menang dalam 13 laga dari 15 pertandingan di Serie A.

Tak hanya di kompetisi domestik, Napoli juga impresif di Liga Champions. Napoli lolos ke fase gugur sebagai juara grup. Mereka menjadi satu-satunya tim asal Italia yang mampu mencetak 20 gol sepanjang penyisihan grup.

Napoli kini berada di jalan yang tepat untuk menyabet Scudetto pertamanya sejak terakhir kali pada 1989/90. Hal itu tentu saja jika mereka meneruskan tren positifnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ahmad Fikri Adzhani
EditorAhmad Fikri Adzhani
Follow Us