Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rapor Como dan Venezia, Tim Aroma Indonesia di Paruh Musim Serie A

ilustrasi Serie A (IDN Times/Mardya Shakti)
Intinya sih...
  • Como dan Venezia, dua tim Serie A dengan kentalnya aroma Indonesia
  • Como memiliki performa menjanjikan dengan 18 poin dari 18 laga, sementara Venezia masih tercecer di zona degradasi
  • Como mampu mengalahkan tim-tim besar namun kesulitan saat bersua mereka, sementara Venezia masih berpotensi terdegradasi ke Serie B

Jakarta, IDN Times - Serie A 2024/25 melibatkan dua tim dengan aroma Indonesia yang kental. Mereka adalah Como dan Venezia, yang sama-sama promosi dari Serie B.

Como adalah klub yang dimiliki oleh pengusaha asal Indonesia, yaitu keluarga Hartono. Sementara itu, Venezia diperkuat oleh penggawa Timnas Indonesia, Jay Idzes. Nah, bagaimana performa mereka sejauh ini di Serie A?

1. Como bisa bersaing

Sejauh ini, Como sudah melakoni 18 laga di Serie A 2024/25. Dari seluruh duel yang sudah dijalani, mereka menorehkan 18 poin, hasil dari empat kali menang, enam imbang, dan delapan kekalahan. Poin mereka sama dengan Hellas Verona dan Parma.

Secara performa, Como memang menjanjikan. Beberapa kali, mereka mampu tampil mengejutkan dengan mengalahkan Atalanta, AS Roma, hingga menahan imbang Bologna.

Namun, Como memang masih kesulitan saat bersua tim-tim papan atas. Tercatat, mereka tetap saja kalah dari Juventus, Napoli, Lazio, dan Inter Milan. Mereka juga sering terpeleset saat jumpa tim macam Monza, Empoli, dan Venezia.

2. Venezia masih terdampar di papan bawah

Potret Jay Idzes menghampiri suporter Timnas Indonesia usai melawan Jepang di SUGBK, Jumat (15/11/2024). (IDN Times/Bimo).

Nasib Como masih jauh lebih baik ketimbang Venezia. Tim yang dibela Jay Idzes ini masih tercecer di zona degradasi, setelah hanya mampu membukukan 13 poin dari 18 laga di Serie A 2024/25.

Tercatat, Venezia mencatatkan tiga kemenangan, empat hasil imbang, dan 11 kekalahan di Serie A. Tak jauh beda dengan Como, Venezia kesulitan kala bersua tim-tim besar macam Lazio, AC Milan, Roma, Atalanta, Napoli, dan Inter.

Namun, Venezia sempat tampil mengejutkan tatkala mampu mengimbangi Juventus dan Fiorentina. Namun, tak jarang juga terpeleset saat melawan Monza, Parma, Lecce, dan Como.

3. Bagaimana potensi mereka di paruh kedua?

Bicara potensi, agaknya Como masih berpeluang untuk menggebrak di paruh kedua. Kehadiran Cesc Fabregas sebagai pelatih utama, memberi warna tersendiri bagi permainan Como.

Jika ditopang dengan perekrutan yang tepat pada Januari 2025, setidaknya Como bisa mengakhiri Serie A 2024/25 di papan tengah. Hal berbeda justru berpotensi dialami Venezia.

Sederet kesulitan yang Venezia alami, bisa saja membuat mereka terdegradasi lagi ke Serie B musim depan. Namun, soal Idzes, pemain Timnas Indonesia itu punya peluang pindah ke tim lain musim depan karena performanya yang konsisten.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandy Firdaus
EditorSandy Firdaus
Follow Us