Rapor Perjalanan Karier Edinson Cavani di Sepak Bola Eropa

Edinson Cavani memulai kiprahnya di sepak bola Eropa kala direkrut Palermo dari Danubio FC pada Januari 2007. Ia mencetak 2 gol dalam 7 laga Serie A pada paruh kedua 2006/2007. Cavani yang kala itu masih berusia 20 tahun hanya menorehkan 5 gol dari 33 penampilan Serie A pada 2007/2008.

Ia mulai menunjukkan potensinya sebagai striker tajam ketika mengoleksi 14 gol dalam 35 pertandingan Serie A 2008/2009. Cavani menciptakan 15 gol dari 37 penampilan di berbagai ajang pada 2009/2010. Secara keseluruhan, ia mencetak 37 gol dalam 117 pertandingan di semua kompetisi selama membela Palermo pada Januari 2007--Juli 2010.

Edinson Cavani pindah ke Napoli dengan status pinjaman pada Juli 2010. Performa impresif kala mengantarkan Uruguay meraih peringkat ketiga Piala Dunia 2010 membuat I Partenopei tertarik merekrutnya. Cavani langsung menampilkan ketajamannya sebagai striker nomor 9. Ia mencetak 33 gol dan 7 assist dalam 47 penampilan di berbagai ajang pada 2010/2011.

Cavani kemudian dipermanenkan Napoli pada musim panas 2011. Ia lalu mencetak 33 gol dalam 48 pertandingan di semua kompetisi pada 2011/2012. Cavani menciptakan 38 gol dari 43 laga di berbagai ajang pada musim terakhirnya sebagai pemain Napoli pada 2012/2013. Secara keseluruhan, ia mencetak 104 gol dalam 138 laga di semua kompetisi selama membela Napoli pada 2010--2013.

Edinson Cavani hengkang dari Napoli dan bergabung dengan PSG dengan nilai transfer sebesar 64,5 juta euro atau Rp1,2 triliun. Ia kala itu menjadi bagian dari proyek ambisius Qatar Sport Investment (QSI) untuk mendominasi sepak bola Prancis dan menjuarai Liga Champions. Cavani harus berbagi peran dengan bintang PSG lainnya ketika itu, seperti Zlatan Ibrahimovic, Ezequiel Lavezzi, dan Javier Pastore.

Performanya cukup impresif meski mencetak kurang dari 20 gol di Ligue 1 Prancis dalam 2 musim perdananya pada 2014/2015 dan 2015/2016. Cavani mulai tampil produktif secara konsisten sejak kepergian Ibrahimovic ke Manchester United pada musim panas 2016. Ia mencetak 35 gol dalam 36 laga Ligue 1 2016/2017 dan 28 gol dari 32 penampilan pada 2017/2018. Secara keseluruhan, Cavani mengoleksi 200 gol dalam 301 pertandingan di semua kompetisi selama membela PSG pada 2013--2020.

Edinson Cavani memutuskan meninggalkan PSG dan merantau ke Inggris bersama Manchester United pada Oktober 2020. Pengalaman serta ketenangannya kala mengkonversi peluang menjadi gol diharapkan mampu mengangkat prestasi MU. Cavani langsung diberikan nomor punggung 7 ketika menjalani musim pertamanya bersama MU pada 2020/2021.

Ia hanya mampu menciptakan 17 gol dari 39 laga di berbai ajang. Cavani mulai tersingkir dari tim utama MU setelah kedatangan Cristiano Ronaldo pada musim panas 2021. Ia bahkan merelakan nomor punggung 7 miliknya dan diberikan kepata Ronaldo. Cavani mencetak total 19 gol dari 59 penampilan pada 2020--2022.

Edinson Cavani memutuskan pindah ke Valencia dengan status bebas transfer pada musim panas 2022. Ia kala itu sudah berusia 35 tahun. Tidak heran, performa Cavani tidak setajam seperti kala membela Napoli dan PSG.

Ia hanya mencetak 5 gol dalam 25 laga LaLiga 2022/2023. Sebagai tambahan, Cavani mengoleksi 2 gol dari 2 penampilan Copa del Rey. Secara keseluruhan, ia hanya mengoleksi 7 gol dalam 28 laga di semua kompetisi pada 2022/2023. Cavani kemudian meninggalkan sepak bola Eropa dan pindah ke Boca Juniors pada musim panas 2023.

Perjalanan karier Cavani selama membela klub-klub top Eropa terbilang luar biasa. Selain tampil tajam terutama ketika berseragam Napoli dan PSG, ia mampu mengantarkan kedua klub itu menjuarai koimpetisi bergengsi. Cavani menjuarai Coppa Italia 2011/2012 kala membela Napoli. Ia kemudian menjuarai Ligue 1 dan Coupe de France masing-masing 6 kali.