Rayan Cherki, Andalan Lyon yang Cemerlang Sepanjang Musim 2022/2023 

Bila menilik riwayat kariernya, Rayan Cherki yang lahir pada 2003 ternyata belum memiliki banyak pengalaman. Selepas lulus dari akademi sepak bola Olympique Lyonnais, ia langsung ditarik ke tim utama. Itu terjadi bahkan sebelum ia genap berusia 17 tahun pada awal tahun 2020. 

Cherki tak kesulitan beradaptasi meski usianya masih belia. Pada debutnya di Ligue 1 musim 2019/2020, ia diturunkan dalam enam laga.

Tak perlu waktu lama, pada musim keduanya bersama tim utama Lyon, Cherki langsung diturunkan dalam total 30 laga oleh pelatih Lyon kala itu, Rudi Garcia. Meski mayoritas sebagai pemain pengganti, Cherki berhasil menyumbang 4 gol dan 4 assist.  

Pergantian pelatih yang sering terjadi di klub-klub Prancis, termasuk Lyon, sempat memengaruhi menit bermain Cherki. Pada musim 2021/2022, di bawah asuhan pelatih Peter Bosz, ia hanya diturunkan dalam total 20 pertandingan. Namun, pada musim itu pula Cherki berhasil debut di UEFA Europa League dan mencetak brace kala timnya menghadapi Brondby IF.

Cherki mulai bisa bernapas lega ketika Bosz didepak dari kursi pelatih. Laurent Blanc yang menggantikan Bosz menaruh kepercayaan penuh pada Cherki untuk mengisi posisi pemain nomor 10. Ia diturunkan dalam 30 laga yang sudah dilakoni Lyon musim 2022/2023 ini, baik untuk Ligue 1 maupun Coupe de France. 

Cherki juga sudah menyumbang total 4 gol dan 4 assist untuk klubnya per awal April 2023. Meski tidak selalu diturunkan sebagai starter, jumlah menit bermainnya jauh lebih banyak ketimbang dua musim sebelumnya. 

Melihat kinerja Cherki tentu tidak bisa hanya bertumpu pada jumlah gol dan assist belaka, mengingat ia lebih sering diposisikan sebagai pemain sayap. Beruntung data menarik dirilis Opta Analyst pada akhir Februari 2023 lalu. Mereka menemukan bahwa Cherki adalah pemain Ligue 1 yang paling aktif melakukan serangan. Baik lewat sontekan maupun umpan. Ia mengalahkan Kylian Mbappe, Neymar, Remy Cabella, bahkan Lionel Messi. 

Masih melansir Opta Analyst, meski bukan sprinter ulung, Cherki memiliki kemampuan dribble dan passing yang bagus. Kemampuan itu membuat lawan sulit merebut bola dari kakinya dan kehilangan momentum untuk mematahkan umpan yang dilepaskannya.  

Meski sudah punya modal kemampuan teknikal mumpuni, usianya yang cukup muda dan minimnya pengalaman membuat Cherki masih sering melakukan kesalahan. Salah satunya sering memaksimalkan tenaga di awal dan menyisakan sedikit stamina pada paruh kedua pertandingan.

Ini yang jadi perhatian Laurent Blanc saat diwawancarai Onze Mondial. Meski begitu, ia tetap percaya jika Cherki bakal menjadi bintang besar dalam beberapa tahun mendatang.

Apa pun yang akan terjadi pada Cherki musim depan, tetap bertahan di Lyon atau justru merantau ke luar negeri, penting baginya untuk dapat jam bermain yang memadai. Sayang sekali jika penonton tak bisa menyaksikannya memoles bakatnya di lapangan hijau.