Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Reformasi di Departemen Kiper West Ham United pada Musim Panas 2025

ilustrasi stadion West Ham United
ilustrasi stadion West Ham United (unsplash.com/reganography)
Intinya sih...
  • West Ham United memecahkan rekor transfer kiper dengan merekrut Mads Hermansen dari Leicester City seharga 20 juta pound sterling.
  • Kepergian Xavi Valero dan Lukasz Fabianski membuat West Ham mencari pelatih kiper baru, termasuk Linus Kandolin dan Casper Ankergren.
  • Graham Potter mengajak Linus Kandolin untuk bergabung karena mereka pernah bekerja sama di Ostersunds FK, sementara Mads Hermansen direkrut karena koneksinya dengan Casper Ankergren.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kiper menjadi salah satu departemen yang begitu fokus dibenahi West Ham United pada musim panas 2025. The Hammers memecahkan rekor transfer mereka di posisi ini usai merekrut Mads Hermansen dari Leicester City. Penjaga gawang asal Denmark itu dilaporkan dibeli dengan harga mencapai 20 juta pound sterling (Rp438 miliar).

Namun, bukan hanya pemain, West Ham juga mencoba untuk mencapai misi tersebut dengan mendatangkan hingga dua pelatih kiper anyar. Casper Ankergren diboyong dari Brondby dan Linus Kandolin direkrut dari IF Elfsborg. Lantas, mengapa momen perubahan ini terjadi sekarang dan apa alasan klub memiih tiga sosok di atas?

1. West Ham United ditinggal Xavi Valero dan Lukasz Fabianski sementara performa Alphonse Areola mulai menurun

Pemantik keputusan West Ham United untuk melakukan reformasi di departemen kiper pada musim panas 2025 adalah kepergian Xavi Valero. Pelatih kiper asal Spanyol mereka tersebut hengkang setelah 2024/2025 resmi berakhir. Valero sendiri menjabat posisi ini mulai pada 2018. Ia tidak pernah tergantikan meski klub berulang kali menunjuk kepala pelatih anyar. Itu termasuk ketika Graham Potter datang pada Januari 2025. Rekam jejak yang cukup impresif membuat Potter tetap mempercayakan tugas untuk menggembleng para kipernya kepada Valero. Namun, setelah musim tuntas, Valero memilih untuk mencari pertualangan baru. Ia bergabung dengan Liverpool.

Langkah Valero untuk hengkang diikuti Lukasz Fabianski. Kiper asal Polandia itu meninggalkan klub setelah membela mereka selama 7 tahun. Seperti Valero, Fabianski juga bergabung dengan West Ham pada awal 2018/2019. Ia direkrut dari Swansea City. Dalam 2 musim terakhir, peran Fabianski sebagai kiper utama West Ham memang mulai tergantikan Alphonse Areola. Namun, kepergiannya jelas membuat West Ham memiliki lubang besar untuk ditambal, terutama dari sisi pengalaman.

Setelah Fabianski pergi, West Ham pun memasuki 2025/2026 dengan hanya memiliki Areola sebagai kiper utama. Namun, performanya pada musim sebelumnya membuat Potter ragu untuk terus mengandalkannya. Berdasarkan data FBref, dari 44 kiper yang bermain di English Premier League 2024/2025, persentase penyelamatan Areola berada di urutan 33 (64,3 persen). Ia masih kalah dari Fabianski yang memiliki persentase penyelamatan sebesar 74,6 persen. Oleh karena itu, keputusan West Ham mereformasi departemen kiper mereka tidak lagi terelakkan.

2. Graham Potter mengajak Linus Kandolin untuk kembali bekerja sama

Langkah pertama yang diambil West Ham United dalam mereformasi departemen kiper adalah dengan merekrut Linus Kandolin. Sosok asal Swedia yang baru berusia 34 tahun ini ditunjuk secara resmi sebagai pelatih kiper pada 4 Juli 2025. Kandolin dibawa dari klub asal negaranya, IF Elfsborg. Di sana, ia bekerja selama 6 tahun. Pada periode tersebut, Lindolin juga menyambi sebagai bagian dari staf kepelatihan Swedia U-21.

Sebelum itu, Kandolin merupakan pelatih kiper di Ostersunds FK (2015—2018). Di klub itulah relasinya dengan Graham Potter bermula. Kandolin diajak untuk bergabung oleh Potter yang saat itu berstatus sebagai manajer Ostersunds. Kandolin sempat bertahan selama 6 bulan setelah Potter hengkang untuk bergabung dengan Swansea City pada awal 2018—2019. Setelahnya, barulah Kandolin ikut pergi dari Ostersunds dan menjadi pelatih kiper di IF Elfsborg.

Ketika melatih Ostersunds pada 2011—2018, Potter memang berhasil meraih prestasi luar biasa. Ia membawa mereka promosi dari kasta ketiga sampai ke liga utama sepak bola Swedia. Ia juga mempersembahkan trofi Piala Liga Swedia 2016/2017. Tidak hanya di level domestik, Potter juga membuat Ostersunds menembus kompetisi Eropa untuk pertama kalinya dengan bermain di Liga Europa 2017/2018. Sebagai pelatih kiper, Kandolin jelas memiliki peran dalam kesuksesan tersebut. Kini, Potter mengajak Kandolin untuk kembali bekerja sama di West Ham.

3. Mads Hermansen direkrut West Ham karena koneksinya dengan Casper Ankergren

West Ham United membuat keputusan menarik pada 17 Juli 2025. Setelah memiliki Linus Kandolin, mereka kembali menambah satu pelatih kiper dengan menunjuk Casper Ankergren. Secara hierarki, Ankergren berada di atas Kandolin. Sebabnya, dalam pengumuman yang dirilis, West Ham menyebut jabatan yang diemban Ankergren adalah kepala pelatih kiper.

West Ham lantas memberi keleluasaan kepada Ankergren untuk mencari kiper baru. Tidak sulit baginya untuk membuat keputusan. Pemain yang dipilih adalah penggawa Leicester City, Mads Hermansen. Sebabnya, keduanya memang pernah bekerja sama di Brondby pada 2021—2023. Di bawah asuhan Ankergren, Hermansen berkembang menjadi salah satu penjaga gawang yang memukau.

Selain dengan Hermansen, Ankergren juga memiliki rekam jejak kerja sama dengan Graham Potter. Itu terjadi pada 2019—2021 di Brighton & Hove Albion. Saat itu, Ankergren berstatus sebagai asisten pelatih kiper. Ia bahkan sudah menjabat posisi tersebut mulai pada 2017 sebelum Potter datang. Ankergren lantas meninggalkan Brighton untuk bergabung dengan Brondby. Potter mengikuti jejaknya setahun kemudian usai direkrut Chelsea. Kini, mereka pun bereuni di West Ham.

West Ham United berakhir di posisi 14 di Premier League 2024/2025. Namun, peringkat mereka turun satu baris jika menghitung jumlah kebobolan (62 gol). Catatan tersebut menjadi evaluasi besar pada musim panas 2025. Setelah ditinggal Xavi Valero, The Hammers membenahi departemen kiper mereka dengan mendatangkan 2 pelatih dan 1 pemain. Menarik untuk menunggu hasil dari reformasi tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us