Ricky Kambuaya, Obrolan Komplek Hingga Mimpi Evan Dimas
Jakarta, IDN Times - Ricky Kambuaya adalah satu dari sekian banyak pemain Timnas Indonesia yang tengah melambung usai performa impresifnya di Piala AFF 2020. Ternyata, dari segala kepiawaian Ricky dalam mengawal lini tengah Indonesia di Piala AFF, terdapat cerita menarik untuk diumbar ke publik.
Sejak awal, Ricky mengaku sebenarnya tak terlalu percaya diri bisa menembus tim nasional. Sebagai seorang pemain muda, Ricky sempat tak yakin bisa berlaga bersama sejumlah pemain yang diidolakannya, termasuk Evan Dimas Darmono. Kini, mimpi itu malah jadi kenyataan buat Ricky.
1. Ricky dan impiannya satu skuad dengan Evan Dimas
Dalam wawancara di kanal YouTube PSSI TV, Ricky bercerita bagaimana sempat mengidamkan untuk main dengan Evan Dimas. Terlebih, ada kakaknya yang memotivasi untuk bisa menggenjot kemampuan dan menembus Timnas Indonesia.
"Saya bersama kakak, namanya Jordan, menonton Evan Dimas main di Timnas U-19 itu, yang sedang bagus-bagusnya. Kakak saya bilang, 'kamu harus berjuang, berusaha, supaya suatu saat mau lihat kau main, karena kau harus main dengan Evan Dimas'," ujar Ricky mengulangi kalimat sang kakak.
Ricky mengaku kala itu hanya tertawa merespons harapan sang kakak. Dia bahkan merasa bermain dengan Evan Dimas seolah jadi mimpi yang sangat jauh untuk digapai.
"Sampai sekarang rasanya seperti mimpi. Lihat Evan, juga jadi macam ingat momen sama kakak," ujar Ricky.
2. Makna Timnas Indonesia untuk Ricky Kambuaya
Bisa menembus Timnas, merupakan pencapaian yang luar biasa buat Ricky. Ada makna mendalam yang dirasakan Ricky terkait Timnas dalam hidup dan perjalanan kariernya. Sebuah kebanggaan besar untuk Ricky, bisa jadi salah satu orang yang dipercaya memperkuat skuad Garuda.
"Tim nasional, kalau artinya, saya pikir sangat kebanggaan besar sekali. Saya bingung mau bicara bagaimana lagi, karena dulu cuma bisa bermimpi. Tidak menyangka bisa sampai sini," ujar Ricky.
3. Ricky Kambuaya dan perjalanan kariernya
Pemain kelahiran 5 Mei 1996 ini mengawali karirnya di Worth It FC, sebuah klub di Sorong, Papua Barat. Setelah masuk dalam tim PON Papua Barat pada 2016 silam, Ricky mencoba peruntungan bermain untuk klub di luar Tanah Papua.
PSMP Mojokerto Putra jadi pelabuhan pertamanya di Liga 2. Setelahnya, Ricky naik level ke Liga 1 bersama PSS Sleman sebelum bernaung di Persebaya Surabaya hingga sekarang.
