Sama-sama Kuat, Mampukah Manchester United Hentikan Laju The Citizens?

Akhir pekan nanti seluruh mata akan tertuju pada Kota Manchester. Manchester United yang tidak terkalahkan selama 40 laga kandang di segala kompetisi akan mendapat perlawanan sengit dari Manchester City, yang tidak terkalahkan selama 15 pertandingan Premier League. Kedua tim akan saling jegal untuk membuktikan siapa yang pantas menjadi penguasa Kota Manchester.
1. Ambisi Pecahkan Rekor.
Manchester City semakin tak terbendung setelah pekan lalu, Minggu (3/12/2017) berhasil menaklukkan perlawanan sengit West Ham United 2-1 di Etihad Stadium. Kemenangan atas West Ham United semakin mengukuhkan posisi Manchester City di puncak klasemen dengan 43 poin, selisih 8 poin atas rival sekota mereka, Manchester United.
Selain memimpin 8 poin atas rivalnya, Manchester City juga menyamai rekor dimiliki Chelsea dan Arsenal dengan 13 kemenangan beruntun. The Citizens hanya perlu membukukan satu kemenangan lagi untuk memecahkan rekor yang dimiliki dua klub London tersebut.
Laga ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi penyerang The Citizens, Sergio Aguero. Sepanjang keterlibatannya dalam Derby Manchester, penyerang Timnas Argentina ini sudah mencetak 8 gol.
Aguero membutuhkan 4 gol lagi untuk memecahkan rekor top skorer Derby Manchester yang saat ini dipegang oleh Wayne Rooney dengan 11 gol.
Manchester United menempel posisi The Citizens pada peringkat ke-2 klasemen sementara Premier League dengan 35 poin, setelah pada pekan lalu, Sabtu (2/12/2017) berhasil menumbangkan Arsenal di hadapan publik Emirates Stadium dengan skor meyakinkan 1-3 meski bermain dengan 10 pemain.
Derby Manchester akhir pekan ini memberikan keuntungan tersendiri bagi The Red Devils, pasalnya laga akbar ini akan dihelat di Old Trafford, markas Manchester United. The Red Devils memiliki catatan yang baik ketika bermain di hadapan publik mereka sendiri.
Hal ini terbukti dengan catatan 40 laga tanpa kekalahan dalam setiap kompetisi ketika Manchester United berlaga di Old Trafford. Catatan ini mengalahkan rekor yang dibuat Manchester United kala masih dilatih Sir Alex Ferguson pada musim 2010/2011.
Upaya The Red Devils untuk mempertahankan catatan rekornya akan mendapat perlawanan dari tetangganya, Manchester City, pada akhir pekan nanti.
2. Head to Head.
Pertandingan Derby Manchester selalu menampilkan pertandingan yang atraktif. Rivalitas dua klub asal Kota Manchester ini selalu menghadirkan pertandingan keras dengan tensi tinggi.
Kedua tim sudah 172 kali bertemu di semua kompetisi, hasilnya Manchester United menang 71 kali dan Manchester City menang 50 kali, sedangkan laga sisanya berakhir seri.
Berikut catatan lima pertemuan terakhir kedua tim :
Manchester United 0-0 Manchester City (EPL, 25/10/2015)
Manchester City 0-1 Manchester United (EPL, 20/3/2016)
Manchester United 1-2 Manchester City (EPL, 10/9/2016)
Manchester United 1-0 Manchester City (FA Cup, 26/10/2016)
Manchester City 0-0 Manchester United (EPL, 27/4/2017).
3. Kondisi Tim.
Manchester City datang ke Old Trafford dengan kekuatan penuh. Sebelumnya David Silva diragukan dapat tampil dalam Derby Manchester pekan ini, namun pada laga UCL tengah pekan lalu sang pemain sudah dapat tampil.
Kevin de Bruyne yang tidak bermain di UCL saat The Citizens menghadapi Shaktar Donetsk tengah pekan lalu karena akumulasi kartu, akan siap diturunkan pada Derby Manchester akhir pekan ini.
Berbeda dengan The Citizens, Manchester United harus kehilangan Paul Pogba pada Derby Manchester akhir pekan nanti. Karena sanksi larangan bermain sebanyak tiga kali karena mendapat kartu merah saat melawan Arsenal, Sabtu (2/12/2017) lalu.
Selain itu Manchester United juga masih belum bisa menurunkan Maraoune Fellaini karena mengalami cedera.
4. Strategi.
Pep Guardiola merupakan pelatih yang memiliki gaya bermain menyerang. Dengan ciri khas tiki-taka Pep berhasil merubah Manchester City menjadi klub paling produktif di Premier League. Hal ini terbukti dengan torehan 46 gol sepanjang 15 laga Premier League.
Meski memiliki gaya bermain menyerang, namun pertahanan The Citizens yang dikawal oleh John Stones, Nicolas Otamendi dan penjaga gawang Ederson Moraes juga sulit untuk ditembus. Akhir pekan nanti Pep Guardiola diyakini tidak akan mengubah gaya permainannya.
Formasi 4-3-3 akan tetap dipakai dalam Derby Manchester. Kombinasi tiga penyerang dengan tiga kreator serangan, seperti de Bruyne, Fernandinho, dan David Silva akan membongkar pertahanan Manchester United.
Berbeda dari Guardiola, Jose Mourinho memiliki gaya bermain bertahan dan menyerang melalui skema quick counter attack. Manchester United memiliki pertahanan terbaik di Premier League sejauh ini.dengan hanya kebobolan 9 gol.
Hal ini tidak lepas dari penampilan gemilang penjaga gawang David de Gea. Selain itu palang pintu pertahanan The Red Devils yang dijaga oleh Eric Bailly dan Phil Jones juga sulit ditembus.
Manchester United juga memiliki pemain-pemain cepat seperti Jese Lingard, Anthony Martial, dan Marcus Rashford untuk membongkar pertahanan The Citizens. Dengan komposisi pemain seperti ini Mou diyakini akan menggunakan formasi 4-3-3 untuk menjaga keangkeran Old Trafford.