Dominik Szoboszlai, Penerus Tradisi Red Bull di Liverpool

Liverpool dan Red Bull terkoneksi dengan baik

Jakarta, IDN Times - Liverpool masih bergerak di bursa transfer musim panas 2023. Usai mendatangkan Alexis Mac Allister, 'Si Merah' kini menghadirkan pemain anyar asal Hungaria, Dominik Szoboszlai. Aroma Red Bull begitu terasa dalam transfer ini.

Szoboszlai didatangkan Liverpool dari RB Leipzig dengan mahar sekira 70 juta poundsterling, sekira (Rp1,14 triliun). Kedatangannya diharapkan dapat memperkuat performa Liverpool di lini tengah, terutama setelah kepergian Naby Keita.

Kedatangan sosok asal Hungaria ini juga jadi sebuah penanda tersendiri. Szoboszlai jadi penerus tradisi Red Bull yang sudah melanda Liverpool beberapa musim terakhir.

1. Dimulai saat era Juergen Klopp

Dominik Szoboszlai, Penerus Tradisi Red Bull di LiverpoolJurgen Klopp membongkar alasan dibalik kepergian Sadio Mane dari Anfield. (Instagram/@sadiomaneofficial)

Demam Red Bull di Liverpool dimulai seiring kehadiran sosok asal Jerman, Juergen Klopp, di kursi manajer. Semua berawal dari perekrutan Sadio Mane dari Southampton. Sebelum cemerlang di Inggris, Mane pernah membela Red Bull Salzburg.

Setelah Mane, beberapa pemaian jebolan Red Bull pun makin banyak yang merapat ke Liverpool. Naby Keita, Takumi Minamino, dan Ibrahima Konate berdatangan ke Anfield. Mereka semua adalah nama-nama yang terikat dengan Red Bull.

Tidak cuma Red Bull Salzburg, para pemain ini juga sempat membela RB Leipzig atau klub-klub koneksi Red Bull lainnya, macam FC Liefering. Sekarang, tradisi itu dilanjutkan oleh Dominik Szoboszlai yang notabene eks Salzburg dan Leipzig juga.

Baca Juga: 10 Fakta Dominik Szoboszlai, Gelandang Baru Liverpool asal Hungaria

2. Klopp memang mengagumi Red Bull

Dominik Szoboszlai, Penerus Tradisi Red Bull di Liverpoolpotret pemain Red Bull Salzburg (90min.com)

Dalam sebuah wawancara yang dinukil dari This is Anfield, Klopp mengaku kagum dengan cara Red Bull memproduksi pemain. Dia bahkan tidak segan menyebut pemain hasil produksi proyek Red Bull ini sangat bertalenta.

"Apa yang Red Bull lakukan adalah proyek yang menarik. Tim-tim mereka ini berusia muda, tetapi sangat bertalenta. Mereka sering menjual pemain, tetapi mereka tetap menjadi tim bagus," ujar Klopp.

Selain itu, Klopp juga menyebut bahwa filosofi yang diterapkan Red Bull tidak berbeda jauh dengan filosofi yang mereka terapkan. Alhasil, adaptasi para pemain jebolan Red Bull acap berjalan lancar di Liverpool.

"Filosofi sepak bola mereka tidak berbeda jauh dengan filosofi kami di Liverpool. Mereka sudah terbiasa dengan permainan intens, pressing tinggi, dan mereka juga bisa main direct. Itulah kenapa saya senang dengan Red Bull," ujar Klopp.

3. Tidak semua hasil produksi Red Bull berhasil

Dominik Szoboszlai, Penerus Tradisi Red Bull di LiverpoolNaby Keita (skysports.com)

Terlepas dari kesesuaian filosofi Red Bull dan Liverpool, tidak semua pemain dari Red Bull menuai sukses bersama 'Si Merah'. Hanya Sadio Mane yang bisa dibilang sukses. Minamino dan Keita kesulitan di Anfield. Ibrahima Konate juga inkonsisten.

Hal sama juga harus diperhatikan oleh Liverpool dalam transfer Dominik Szoboszlai. Kesesuaian filosofi dengan Red Bull memang jadi nilai plus, tetapi Premier League acap memiliki tantangan tersendiri, yang membuat pemain baru harus menyesuaikan diri.

Baca Juga: 5 Gelandang yang Direkrut Mahal oleh Liverpool Sepanjang Sejarah

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya