Erik ten Hag, Manajer MU yang Brutal Setelah Ferguson

Erik ten Hag membawa karakter ke MU

Jakarta, IDN Times - Sir Alex Ferguson merupakan satu dari sekian manajer legendaris yang pernah menangani Manchester United. Namun, di balik itu, dia tetap diakui sebagai manajer brutal. Hal itulah yang kini tengah diterapkan Erik ten Hag di MU.

Pada musim 2022/23 lalu, Ten Hag dan Ferguson ternyata pernah bertemu. Pertemuan ini terjadi jelang laga play-off fase gugur Liga Europa 2022/23, yang dilanjutkan dengan laga final Carabao Cup. Ten Hag makan malam bersama Ferguson.

"Saya senang bicara dengan orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman. Dia (Ferguson) ingin berbagi pengalamannya dengan saya, dan juga memberikan dukungannya," ujar Ten Hag, usai makan malam dengan Ferguson.

Memang tidak ada detail dari percakapan antara Ten Hag dan Ferguson malam itu. Namun, yang pasti, lima bulan setelahnya, sosok asal Belanda itu menjelma jadi manajer yang brutal di MU. Brutal, tetapi berkarakter.

1. Ten Hag sama seperti Ferguson, berani lepas bintang

Erik ten Hag, Manajer MU yang Brutal Setelah Fergusonpotret Sir Alex Ferguson (skysports.com)

Selama karier manajerialnya, Ferguson sudah dihadapkan dengan beberapa pemain bintang. Eric Cantona, David Beckham, Ruud van Nistelrooy, hingga Roy Keane, adalah pemain-pemain yang pernah Ferguson asuh.

Meski dihadapkan dengan para bintang, Ferguson tidak kehilangan karakternya. Sudah banyak bintang di MU yang menjadi korban tangan dinginnya, karena mereka sudah merasa lebih besar dari klub atau ketika performa mereka memburuk.

Van Nistelrooy merasakan tangan dingin Ferguson, ketika dia ditendang dari MU di akhir musim 2005/06. Sebelumnya, pada pertengahan musim, dia juga sempat memecat Keane yang dirasa sudah terlalu bertingkah layaknya manajer.

Jangan lupa, Ferguson pun tega melepas David Beckham, ketika dia menilai sang pemain sudah tak fokus lagi di MU pada 2003, plus insiden sepatu. Di balik alasan pemecatan para bintang ini, Ferguson berkata.

"Memang, melepas para pemain bintang ini adalah keputusan sulit, tetapi, itu kadang memberi bukti di atas lapangan. Maka, jangan ragu untuk melepas para bintang, jika sudah ada penurunan performa yang terjadi," ujar Ferguson, dilansir Goal International.

Baca Juga: Ironi De Gea: Mau Bertahan Malah Ditendang Ten Hag dari MU

2. Langkah yang ditiru Erik ten Hag

Erik ten Hag, Manajer MU yang Brutal Setelah FergusonPelatih Manchester United, Erik Ten Hag. (Twitter/@ManUtd).

Langkah yang dilakukan Ferguson ini rupanya juga ditiru Erik ten Hag. Alih-alih tunduk kepada para pemain bintang, dia tak segan melepas bintang-bintang yang memang nyatanya sudah berbeda visi dengannya.

Kasus pendisiplinan Cristiano Ronaldo jadi bukti ketegasan Ten Hag. Sempat diberi kesempatan di beberapa laga, ternyata Ronaldo tak kunjung memberi performa apik. Ditambah, dia sempat kesal ketika diganti dan telat gabung saat pramusim.

Plus, wawancara Ronaldo dengan Piers Morgan sempat membuat MU jadi panas. Alhasil, Ronaldo sempat dicadangkan, dan akhirnya dibuang dari klub. Ten Hag tampak tak ambil pusing soal itu, dan memilih maju ke depan.

Di awal musim 2022/23 ini, Ten Hag juga melakukan keputusan berani dengan tidak memperpanjang kontrak David de Gea. Sadar bahwa De Gea sudah tak cocok dengan skema permainannya, dia mempersilakan sang pemain pergi.

Ten Hag juga dengan berani mencopot ban kapten dari lengan Harry Maguire, saat sang pemain memang sudah tidak kontributif bagi MU. Maguire sempat curhat di media sosial, tetapi dia tak peduli. Dia juga sudah memasukkan Maguire ke daftar jual MU.

3. Klub besar memang butuh manajer tegas dan berkarakter

Erik ten Hag, Manajer MU yang Brutal Setelah FergusonSelebasi pemain Manchester United setelah menjuarai Carabao Cup. (Twitter/@B_Fernandes8).

Mencari manajer untuk klub besar memang tidak semudah mencari manajer untuk klub medioker. Lihat Manchester City, Liverpool, bahkan Arsenal. Pep Guardiola, Juergen Klopp, dan Mikel Arteta adalah sosok yang memiliki karakter dan tegas.

Karakter dan ketegasan ini tercermin dari sikap mereka menangani bintang yang bandel. Saat sikap lebih besar dari klub itu datang, mereka tak segan menghukum sang pemain. Paling banal, tentu menendang sang pemain dari klub.

Itulah yang dilakukan Ten Hag di MU. Memang terkesan brutal, tetapi hasil nyata langsung dia perlihatkan di musim 2022/23. MU menembus final Carabao Cup dan Piala FA, juga menghuni papan atas Premier League lagi.

Beruntunglah Manchester United menemukan Erik ten Hag. Setelah belasan musim dipimpin manajer tak karuan, mereka menemukan lagi sosok berkarakter, tegas, tetapi lihai dalam masalah taktik dalam diri sosok asal Belanda itu. Masa depan cerah menanti mereka.

Baca Juga: Cara Kejam Ten Hag Cabut Ban Kapten MU dari Lengan Maguire

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya