Ironi Indonesia: Pendiri AFF, Sekarang Malah Ingin ke EAFF

Indonesia adalah satu dari enam pendiri AFF

Jakarta, IDN Times - Sebuah ironi ditunjukkan oleh Indonesia. Sebagai salah satu pendiri AFF, atau Federasi Sepak Bola Asia Tenggara, mereka kini justru membuka potensi pindah ke EAFF, atau Federasi Sepak Bola Asia Timur.

Keinginan Indonesia pindah ke EAFF ini merupakan desakan dari warganet, setelah adanya anggapan tindakan curang Vietnam dan Thailand di Piala AFF U-19 2022. Buah dari main mata ini, Timnas U-19 Indonesia gagal melangkah ke semifinal.

Namun, desakan dari warganet jadi sebuah ironi tersendiri. Musababnya, Indonesia adalah satu dari pendiri AFF. Bahkan, nyatanya, Presiden AFF pertama adalah orang Indonesia.

1. Sejarah singkat terbentuknya AFF

Ironi Indonesia: Pendiri AFF, Sekarang Malah Ingin ke EAFFfacebook.com/affsuzukicup

AFF didirikan pada 31 Januari 1984 silam. Konfederasi ini didirikan di Jakarta, hasil dari pertemuan enam anggota pendiri, yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, dan Indonesia.

Tujuan didirikannya AFF adalah agar negara-negara Asia Tenggara bisa saling meningkatkan level sepak bola mereka, sehingga kelak bisa bersaing dengan negara-negara Asia lain. Kala itu, ada kejomplangan level sepak bola yang terjadi di Asia Tenggara.

Alm. Kardono, yang notabene juga adalah Ketua Umum PSSI kala itu, ditunjuk jadi Presiden AFF yang pertama. Pada 1996, digelarlah Piala AFF pertama, yang jadi cikal bakal pesta sepak bola antarnegara Asia Tenggara hingga saat ini.

Pada praktiknya, mulai banyak negara-negara lain yang turut bergabung ke AFF ini, mulai dari Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam (1996), Timor Leste (2004), dan Australia (2013). Hingga kini, AFF masih rutin menggelar turnamen berbagai kelompok usia.

Baca Juga: Gagal Juara Piala AFF U-19 2022, Timnas U-19 Tetap yang Terbaik

2. Sejarah singkat dari EAFF

Ironi Indonesia: Pendiri AFF, Sekarang Malah Ingin ke EAFFKorea Selatan berhadapan dengan Jepang di ajang EAFF Championships 2017 (eaff.com)

Jika tadi kita mengenal sejarah AFF, sekarang mari kita telisik sejarah singkat EAFF. Federasi Sepak Bola Asia Timur ini berusia lebih muda dari AFF. Federasi ini didirikan pada 28 Mei 2022, dan terdiri dari 10 anggota.

Ada dua negara pengisi EAFF ini yang jadi bagian dari kekuatan sepak bola dunia, yaitu Korea Selatan dan Jepang. Ada juga negara-negara lain yang turut serta bersaing macam Taiwan, Guam, China, Korea Utara, Macau, Mongolia, dan Kepulauan Mariana Utara.

Sama seperti AFF, EAFF juga memiliki turnamen tahunan yang kerap mereka selenggarakan, seperti Piala EAFF, Piala Futsal EAFF, hingga Piala EAFF Wanita. Khusus Piala EAFF Pria, Korea Selatan jadi penguasa dengan raihan lima gelar.

Sedangkan di Piala EAFF Futsal, China jadi penguasa dengan raihan empat gelar. Untuk Piala EAFF Wanita, Jepang dan Korea Utara jadi penguasa bersama dengan raihan masing-masing tiga gelar.

Piala EAFF, baik untuk wanita atau pria, menerapkan aturan unik. Selain Jepang dan Korea Selatan, delapan tim lain akan berebut dua tempat di babak kualifikasi. Nantinya, kedua tim ini akan beradu dengan Jepang dan Korea dalam format round robin.

Tampak dominasi Jepang dan Korea Selatan di EAFF ini. Mungkin, untuk sekarang, mereka serupa dengan Vietnam dan Thailand yang jadi negara dominan di wilayah Asia Tenggara.

3. PSSI sudah berkomunikasi dengan EAFF

Ironi Indonesia: Pendiri AFF, Sekarang Malah Ingin ke EAFFKetum PSSI, Mochamad Iriawan, di kantor LIB. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Terlepas dari peta kekuatan di EAFF, PSSI ternyata tetap membuka peluang untuk pindah ke EAFF. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengaku bahwa EAFF akan menerima Indonesia ke federasi mereka dengan tangan terbuka.

"Mereka (EAFF) sudah menyampaikan sesuatu lewat Sekjen (Yunus Nusi, Sekjen PSSI). Mereka senang kalau kami bergabung ke sana. Namun, kami masih harus menghitung untung ruginya dulu. Kami harus mendiskusikannya dengan matang," ujar Iriawan di Kemenpora, Selasa (19/7/2022).

4. Sebuah sikap penuh ironi dari Indonesia

Ironi Indonesia: Pendiri AFF, Sekarang Malah Ingin ke EAFFTimnas Indonesia. (dok. PSSI)

Menilik sejarah di atas, keinginan Indonesia untuk keluar malah jadi sebuah ironi. Mereka adalah pendiri AFF, Jakarta jadi tempat berdirinya AFF, dan presiden pertama AFF juga adalah orang Indonesia. Sekarang, mereka malah ingin keluar.

Alhasil, kepindahan ke EAFF ini berpotensi jadi bumerang bagi Merah Putih. Diprediksi, mereka bisa saja kehilangan respek dari negara-negara AFF yang lain, termasuk dari lima negara pendiri yang dulu duduk bersama dengan Indonesia.

Baca Juga: Sama Kayak Finalissima, Juara AFF dan EAFF Bakal Beradu Kuat

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya