Mendadak, Nyali European Super League Ciut dan Menyerah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Juventus, Andrea Agnelli, mengakui proyek European Super League yang digadang-gadang akan jadi kompetisi paling kompetitif di Eropa, tidak bisa berlanjut. Mulai ada rasa pesimistis yang menggerogotinya.
"Saya merasa yakin akan kesuksesan proyek ini (European Super League) kelak, dan nilai yang bisa proyek ini kembangkan sebagai kompetisi terbaik di dunia, tetapi tidak sekarang. Saya kira, proyek tersebut, untuk saat ini, tidak bisa berjalan," ujar Agnelli, dilansir BBC.
Apa yang membuat Agnelli, yang awalnya begitu yakin akan European Super League ini, mendadak jadi ciut nyalinya seperti itu?
Baca Juga: Mundur dari European Super League, Guardiola Sempat Serang ManCity
1. Semua berawal dari mundurnya The Big Six Premier League
Awal dari goyahnya proyek ini adalah mundurnya anggota The Big Six Premier League, Manchester City, Manchester United, Chelsea, Arsenal, Liverpool, dan Tottenham Hotspur. Setelah enam tim itu mundur, muncul rasa pesimistis dari tim-tim lain terhadap proyek ini.
Agnelli pun punya spekulasi sendiri kenapa akhirnya enam tim Inggris itu memutuskan untuk mundur. Menurutnya, ada sejumlah skema politik yang akhirnya membuat keenam tim ini memutuskan untuk putar haluan dari Super League.
"Saya berspekulasi, jika enam tim Inggris ini mundur, jadi ancaman buat Premier League. Pada akhirnya, itu juga jadi ancaman terhadap sikap Brexit yang diambil Inggris. Ya, ada skema politik di situ," ungkapnya.
2. Inter Milan, AC Milan, dan Atletico Madrid ikut mundur
Editor’s picks
Setelah enam tim asal Inggris menyatakan sikap, giliran Inter Milan, AC Milan, dan Atletico Madrid yang ikut mundur dari gelaran Super League ini. Rata-rata, sama seperti The Big Six Premier League, fans jadi alasan di balik mundurnya tiga tim ini.
"Inter Milan mengonfirmasi bahwa kami sudah tidak lagi jadi bagian dari proyek Super League. Kami selalu ingin memberikan fans pengalaman sepak bola yang menarik, dengan inovasi dan inklusivitas yang sudah jadi bagian dari DNA klub ini," ujar pernyataan resmi Inter.
"Kami menerima undangan untuk berpartisipasi di Super League, dengan tujuan untuk membentuk sebuah kompetisi sepak bola yang menarik untuk fans. Namun, setelah mendengar suara dari fans kami di seluruh dunia, kami harus mendengarkan suara tersebut," ujar pernyataan resmi Milan.
3. Kini, tinggal tersisa tiga klub sebagai Founding Clubs
Dengan mundurnya Inter, Milan, Atletico, dan juga enam tim Inggris, berarti, sekarang Super League hanya menyisakan tiga tim saja selaku Founding Clubs, yakni Real Madrid, Barcelona, dan Juventus.
Kabarnya, Madrid dan Barcelona akan segera mengeluarkan pernyataan sikap terkait Super League. Sementara itu, manajer Manchester City, Pep Guardiola, menyebut Super League adalah bab yang sudah ditutup.
"Ini bab yang sudah ditutup. Pemilik klub tidak perlu meminta maaf. Saya tahu mereka, dan seperti apa," ungkap Guardiola.
Baca Juga: Kisruh European Super League, Conor McGregor Pansos Mau Beli MU