Tottenham Hotspur Belum Habis!
Tottenham vs Manchester City. (antaranews.com/REUTERS/David Klein)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketika Tottenham Hotspur tumbang di tangan Manchester United, pertengahan Maret 2022 lalu, banyak yang mengira Tottenham sudah habis. Orang-orang lupa, transformasi tengah terjadi di dalamnya.
Sebelum Tottenham bersua Man United, mereka sempat menang 5-0 lawan Everton dan 4-0 lawan Leeds United. Namun, mereka juga sempat kalah 0-1 dari Burnley, setelah menang dari Manchester City dengan skor 3-2.
Alhasil, menilik inkonsistensi Tottenham ini, wajar banyak yang mengira mereka habis. Namun, pada pertengahan Maret 2022 inilah, transformasi Tottenham bersama Antonio Conte rampung. Mereka mulai menggebrak.
Baca Juga: 5 Kemenangan Terbesar Tottenham Hotspur di Era Antonio Conte
1. Tidak terkalahkan dalam empat laga
tottenhamhotspur.comSelepas kekalahan dari Man United, Tottenham mulai akrab dengan hasil positif. Total, dalam empat laga terakhir Premier League, mereka tidak pernah lagi tersentuh oleh kekalahan. Apiknya lagi, semua laga berakhir dengan kemenangan.
Dimulai dengan kemenangan atas Brighton and Hove Albion, Tottenham secara beruntun menang atas West Ham United, Newcastle United, dan Aston Villa. Apiknya lagi, Tottenham produktif juga dalam empat laga tersebut.
Tidak tanggung-tanggung, Tottenham menorehkan 14 gol dari empat laga terakhir, dan hanya kebobolan dua gol saja. Ketangguhan mereka mulai tampak di Premier League 2021/22 ini.
Baca Juga: 5 Klub EPL yang Mampu Kalahkan Tottenham Hotspur Asuhan Antonio Conte
2. Tottenham Hotspur lebih menyatu saat ini
Tottenham vs Vitesse di Conference League. (ANTARA FOTO/Reuters-Peter Cziborra)Editor’s picks
Ketika pertama kali datang ke Tottenham, Antonio Conte sempat menyoroti level para pemainnya. Menurutnya, level para pemain Tottenham rendah, sehingga susah bersaing dengan tim-tim papan atas Premier League lainnya.
Namun, Conte rupanya tidak menyerah dengan keadaan. Dalam waktu beberapa bulan, dia mulai menyulap para pemain Tottenham. Ditambah lagi, Tottenham juga aktif bergerak di bursa transfer musim dingin.
Mereka mendatangkan nama-nama macam Rodrigo Bentancur, Dejan Kulusevski, dan Alfie Whiteman. Tidak cuma itu, Conte juga menyulap beberapa pemain agar bisa main sesuai dengan skema dasar 3-5-2 yang jadi pakem andalannya.
Alhasil, Tottenham mulai menggeliat. Di posisi wing-back, mereka sekarang punya nama Matt Doherty, Sergio Reguilon, dan Emerson Royal yang jadi andalan. Kulusevski juga mampu bersinergi apik dengan Son Heung Min dan Harry Kane.
Di lini belakang, trio Eric Dier, Cristian Romero, dan Ben Davies menjanjikan sebuah pertahanan yang kuat, ditopang kinerja dari Bentancur dan Pierre-Emile Hoejbjerg yang punya etos kerja ciamik. Semua elemen berpadu jadi sebuah kekuatan tersendiri.
"Kami harus terus bekerja keras seperti ini, dan menerapkan etos kerja macam ini sampai akhir musim. Toh, pada akhirnya kerja keras para pemain terbayar juga. Saya senang dengan para pemain saya di tim ini," ujar Conte, selepas Tottenham menang atas Villa.
3. Ujian berat bagi Tottenham di sisa musim
Tottenham vs Manchester City. (antaranews.com/REUTERS/David Klein)Tottenham sudah tidak lagi berkompetisi di Piala FA dan Piala Liga, pun mereka tersingkir di Conference League. Alhasil, Tottenham bisa menaruh fokus mereka di sisa laga Premier League 2021/22. Sudah banyak lawan berat menunggu mereka.
Ada Brentford. Liverpool,. dan Arsenal yang sudah menunggu Tottenham Hotspur. Brentford layak diwaspadai, karena mereka kerap merepotkan tim-tim papan atas. Pun ada nama Liverpool dan Arsenal yang juga bisa membuat Tottenham terjengkang.
Jika mampu melewati semua ini, Tottenham Hotspur setidaknya bisa mengunci satu tempat di zona Liga Champions 2021/22. Hal itu akan menyempurnakan fase transformasi dan kebangkitan Tottenham di putaran kedua musim 2021/22 ini.
Baca Juga: 5 Klub Calon Juara Conference League 2021/2022, Siap Mencetak Sejarah
Berita Terkini Lainnya
