Pelukan Hangat dari Inggris untuk Bukayo Saka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Manajer Inggris, Gareth Southgate, bertindak cepat menenangkan pemain mudanya, Bukayo Saka. Southgate yang paham dengan perasaan Saka, langsung memeluk dan menenangkannya.
Southgate sebenarnya bukan orang pertama yang menenangkan Saka. Adalah Kalvin Phillips, orang pertama yang menenangkan Saka.
Ketika para pemain Italia menyeberangi lapangan, hendak memeluk Gianluigi Donnarumma yang mampu memblok eksekusi Saka, Phillips terlihat berlari menuju kotak penalti.
Di sana, Saka sudah menangis dan sulit bangun karena terpukul usai gagal eksekusi penalti. Phillips merangkulnya, menenangkan Saka.
Baru setelahnya para pemain Inggris memberikan dukungan kepada Saka, Marcus Rashford, dan Jadon Sancho. Setelahnya, giliran Southgate yang memeluk Saka.
1. Saka mewek di pundak pemain Inggris
Saka menangis sesenggukan di pundak Southgate. Dia terlihat begitu menyesal telah gagal mengeksekusi penalti.
Tentu, Southgate tahu perasaan pemuda 19 tahun itu. Sebab, kejadian serupa pernah dialaminya di Piala Eropa 1996 silam.
Kebetulan pula, Southgate kala itu statusnya sebagai pemain muda dan jadi eksekutor terakhir pula.
"Dia tak sendiri. Dia tak pernah jauh dari kami. Sebenarnya, Saka merupakan bintang di turnamen ini," ujar Southgate dikutip talkSPORT.
Editor’s picks
Baca Juga: PM Inggris Marah Lihat Bukayo Saka Jadi Korban Rasisme
2. Southgate pasang badan
Kepada publik, Southgate meminta agar Saka, Rashford, dan Sancho, tak dihakimi. Sebab, ketiganya sudah berjuang keras, membela Inggris di pentas Eropa.
Tak mudah pula, menghadapi tekanan dari publik yang muncul dari harapan juara. Namun, sayangnya mereka sudah diserang secara rasial oleh warganet yang tak bertanggung jawab.
"Saya yang bertanggung jawab atas hasil ini. Soal penalti, itu keputusan saya yang pada akhirnya tak berujung baik. Jadi, silakan Anda menghakimi saya, jangan Saka," tegas Southgate.
3. Saka contoh buat anak muda Inggris
Dukungan untuk Saka juga diberikan oleh bek sayap, Luke Shaw. Bagi Shaw, Saka tak cuma pemain hebat.
Dia juga anak baik dan punya sikap yang santun, patut dicontoh oleh kebanyakan anak muda Inggris.
"Saya menyukainya. Saya sayang kepadanya seperti anak atau adik. Itu sudah menggambarkan seberapa baik bocah ini. Tapi, ternyata dia anak yang baik dan layak jadi adik saya," ujar Shaw.
Baca Juga: Kekalahan Inggris di Piala Eropa 2020 Bukan Kesalahan Bukayo Saka!