Perpisahan Menyentuh Henderson ke Liverpool Jelang Gabung Al-Ettifaq

Henderson mengaku berutang ke Liverpool

Jakarta, IDN Times - Liverpool pada akhirnya harus melepas Jordan Henderson. Mereka kehilangan kaptennya, yang memutuskan buat bergabung dengan Steven Gerrard di Al-Ettifaq.

Henderson mengonfirmasi kepindahannya lewat sebuah video di akun instagramnya. Lewat video itu, Henderson mengaku begitu emosional saat harus meninggalkan Liverpool.

"Saya tak yakin punya banyak kata yang bisa diungkapkan untuk menggambarkan perasaan sekarang. Saya ada di ruang ganti untuk terakhir kali, Anda bayangkan ini sangat emosional. Saya butuh cara untuk menjelaskan apa saja yang sudah didapat selama 12 tahun terakhir di sini," ujar Henderson dalam video tersebut yang juga diunggah akun @jordanhenderson.

1. Tak bisa lupakan momen gabung Liverpool

Perpisahan Menyentuh Henderson ke Liverpool Jelang Gabung Al-EttifaqJordan Henderson melakukan selebrasi gol bersama rekan-rekannya di Liverpool. (twitter.com/LFC)

Henderson mengaku tak bisa melupakan momennya saat gabung Liverpool. Pada 2011 lalu, dia tak menyangka bisa direkrut Liverpool.

Kala itu, dia merasa sulit meninggalkan Sunderland, klub yang dibelanya sejak kecil. Tapi, Henderson tak bisa menolak karena ajakan gabung datang dari klub sebesar Liverpool.

"Perut saya sampai terkocok ketika hari pertama, bertemu Sir Kenny (Dalglish). Rasanya baru kemarin. Saya tak menyangka bisa seperti ini. Karier saya bersama Liverpool, begitu cemerlang," kata Henderson.

Baca Juga: Apesnya Liverpool, Ditolak Gelandang Petarung karena MU dan Ten Hag

2. Terhormat jadi kapten Liverpool

Kaget ketika gabung Liverpool, pria 33 tahun itu semakin dibuat ternganga saat harus meneruskan ban kapten yang lekat dengan Gerrard. Henderson merasa itu sebuah kehormatan besar buatnya.

"Begitu terhormat ketika bisa menjadi kapten Liverpool. Saya melakukan segalanya, ketika mengenakan ban kapten," ujar Henderson.

3. Puas bisa akhiri dahaga The Reds

Perpisahan Menyentuh Henderson ke Liverpool Jelang Gabung Al-EttifaqInstagram.com/liverpoolfc

Pencapaian terbaik di Liverpool, menurut Henderson, adalah ketika meraih sederet gelar. Mengakhiri puasa gelar kompetisi di Inggris yang berjalan 30 tahun, hingga merebut trofi Liga Champions, menurut Henderson begitu spesial.

"Pada akhirnya, semua terbayar dengan kami memberikan gelar ke-19. Kami berusaha keras agar bisa menjadi juara lagi," kata mantan pengguna nomor 14 Liverpool tersebut.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya