Roket Cristiano Ronaldo: Cedera Kronis Tak Bisa Hentikannya

Ronaldo pernah divonis menderita cedera kronis

Jakarta, IDN Times - Cristiano Ronaldo kembali menciptakan sensasi. Saat debut kepulangannya ke Manchester United dalam duel melawan Newcastle United di Old Trafford, Sabtu (11/9/2021), Ronaldo mencetak dua gol yang begitu monumental.

Saat duel memasuki injury time di babak pertama, Ronaldo mencuri panggung. Dia mencetak gol dan membuat seisi Old Trafford bergemuruh karena membawa MU unggul 1-0 atas Newcastle.

Fans sempat dibuat jantungan kala bek Newcastle, Javier Manquillo, mampu mencetak gol penyeimbang di menit 56. Tapi, enam menit berselang Ronaldo mencetak gol keduanya.

Gol kedua CR7 memantik semangat para pemain MU. Bruno Fernandes tak mau ketinggalan. Menit 80, tembakan sensasionalnya menjebol gawang Newcastle. Jesse Lingard mengunci pesta gol MU di injury time babak kedua, hingga akhirnya menang dengan skor 4-1.

Baca Juga: Brace Cristiano Ronaldo Antar MU Rajai Premier League

1. Sang motivator

Roket Cristiano Ronaldo: Cedera Kronis Tak Bisa HentikannyaSuperstar Manchester United, Cristiano Ronaldo, dalam duel melawan Newcastle United / Instagram @manchesterunited

Aksi Ronaldo di laga lawan Newcastle menegaskan, perannya tak cuma sebagai seorang bintang. Lebih dari itu, dia adalah seorang motivatos.

Terlihat, permainan MU begitu berbeda dengan kehadiran Ronaldo. Aura yang diberikan sang bintang, sangat terasa, membuat seluruh pemain MU makin bergairah.

"Setiap orang harus menjalani peran masing-masing. Tim ini memang harus jadi dewasa kalau mau juara Premier League dan Liga Champions," ujar Ronaldo usai laga dikutip Sky Sports.

Komentar ini menegaskan, kalau Ronaldo sudah siap mengemban tugas tersebut. Memang, mau tak mau Ronaldo harus melakukannya.

Sebab, dia bukan lagi anak kecil yang kurus dan dimomong oleh Ryan Giggs, Paul Scholes, Rio Ferdinand, atau Sir Alex Ferguson. Lebih dari itu, Ronaldo kini sudah menjadi model bagi seluruh pemain di MU, apalagi yang muda.

2. Dibayangi cedera kronis

Namun, sebenarnya tak ada yang menyangka karier Ronaldo bisa konsisten hingga usianya mencapai 36 tahun. Sebab, pada 2014 silam, Ronaldo sempat divonis akan kesulitan berkembang lantaran menderita cedera kronis.

Ronaldo sebenarnya pernah divonis menderita tendinosis. Ini merupakan cedera yang begitu menyiksa.

Sebab, cedera ini sifatnya kambuhan dan susah sembuh karena sifatnya degenerasi sel. Petenis papan atas dunia, Rafael Nadal, pernah mengalaminya dan harus beristirahat total selama delapan bulan.

"Pemulihan buat tendinosis bergantung pada seberapa parah kerusakannya. Tapi, mayoritas butuh waktu berbulan-bulan buat memulihkannya," ujar reporter BBC, James Gallagher, dilansir Sport Bible.

3. Mestakung buat Ronaldo

Roket Cristiano Ronaldo: Cedera Kronis Tak Bisa HentikannyaSuperstar Manchester United, Cristiano Ronaldo / Instagram @manchesterunited

Menjadi makin mengkhawatirkan karena saat itu usia Ronaldo sudah mencapai 29 tahun. Ada kekhawatiran proses pemulihan Ronaldo akan berlangsung lambat dan cedera membuat kariernya redup lebih cepat.

Tapi, bukan Ronaldo namanya kalau tak mematahkan segala macam prediksi. Dia mampu bangkit. Dengan segala latihan yang dijalani, Ronaldo berhasil menciptakan sebuah konsistensi.

Gol dalam dua digit selalu dicetak Ronaldo setiap musimnya. Tak peduli, main di klub mana, Ronaldo pasti jadi nyawa permainan tim.

"Ada momen di mana Ronaldo menciptakan sesuatu dengan sepak bola dan itu membuat kepala saya berimajinasi. Saya sampai bertanya-tanya, bagaimana semesta bisa bersahabat dengannya demi ciptakan keajaiban," kata legenda Portugal, Luis Figo, dikutip Give Me Sport.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Panen Rekor Kala Cetak Brace Buat MU

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya