Sead Haksabanovic, Eks Pemain Rubin Kazan yang Diselamatkan Celtic

Haksabanovic lahir dan besar di Swedia. Ia pun memulai kariernya lewat akademi sepak bola milik klub Halmstad BK. Bersama Halmstad selama musim 2015 sampai 2017, Haksabanovic merasakan dua kasta liga Swedia sekaligus, Allsvenskan (liga utama) serta Superettan (liga kasta kedua), saat klubnya terdegradasi. 

Lahir di Swedia dari keluarga imigran asal Montenegro, Haksabanovic berhak atas dua kewarganegaraan. Ia bahkan sempat membela tim nasional junior Swedia selama beberapa tahun sebelum akhirnya bergabung dengan timnas senior Montenegro pada 2017.

Meski akhirnya Halmstad kembali ke Allsvenskan, Haksabanovic hengkang setelah West Ham United tertarik menebusnya. Sayangnya, bukannya bermain di tim utama, ia yang saat itu berusia 18 tahun justru dimasukkan dalam tim U21 yang bermain di Premier League-2

Setelah satu musim, ia dipinjamkan ke Malaga pada musim panas 2018 dan hanya diturunkan dalam dua pertandingan. Kebersamaannya dengan Malaga hanya bertahan selama setengah musim. Ia dikembalikan ke West Ham pada Januari 2019.

Haksabanovic akhirnya dipinjamkan kembali oleh West Ham United ke klub Swedia, Norrköping. Di klub tersebut, ia diturunkan secara reguler oleh pelatih Jens Gustafsson. Pada Juni 2020, Norrköping, West Ham United, dan Haksabanovic sepakat untuk mematenkan statusnya sebagai pemain tetap di klub Swedia tersebut.

Namun, tawaran datang dari Rubin Kazan pada musim panas 2021. Haksabanovic akhirnya memilih untuk hijrah ke Rusia. Saat itu Rubin masih jadi salah satu tim papan atas dengan menempati posisi empat dalam klasemen akhir RPL musim 2020/21.

Sayangnya, pada Februari 2022, terjadi kemelut politik yang memaksa FIFA memberikan sanksi tegas pada Rusia. Saat itu RPL musim 2021/2022 masih tersisa setengah jalan dan Rubin Kazan sudah berada di posisi yang tidak menguntungkan. 

Sanksi membuat banyak pemain asing di RPL menimbang opsi untuk hengkang dari klub Rusia yang menjadi rumah mereka. Bahkan, eksodus pemain asing besar-besaran tampak terjadi di beberapa klub seperti Krasnodar dan Rubin Kazan. Salah satu yang turut memutuskan hengkang adalah Haksabanobic. 

Melansir The National, Haksabanovic dapat tekanan dari keluarganya yang khawatir dengan masa depannya di Rusia setelah perang berkecamuk. Ia akhirnya mengambil opsi bergabung dengan klub papan atas Swedia, Djurgården sebagai pemain pinjaman per 15 Maret 2022.

Sesuai peraturan FIFA, masa pinjaman darurat berakhir pada 30 Juni 2022 dan pemain bisa memutuskan untuk memperpanjangnya atau kembali ke klub lama mereka di Rusia. Saat itu, Rubin Kazan sudah resmi terelegasi ke liga kasta kedua, Russian Football National League (FNL), bersama FC Ufa dan Arsenal Tula. 

MelansirThe National, saat kontraknya sebagai pemain pinjaman Djurgården berakhir, ia bertahan di Swedia dan berlatih mandiri selama kurang lebih 2 bulan. Haksabanovic akhirnya bisa bernapas lega setelah Celtic dan Rubin Kazan sepakat memproses kepindahan sang pemain ke Skotlandia pada akhir Agustus 2022. Kontraknya dengan Celtic berlaku lima tahun hingga 2027 mendatang.

Butuh proses panjang dan berliku, akhirnya Haksabanovic punya kesempatan untuk membuktikan talentanya. Tentu semua berharap ia bisa beradaptasi dengan baik di klub barunya.