4 Striker Top Liga Portugal yang Flop Usai Hengkang ke Klub EPL

- Viktor Gyokeres pindah dari Sporting CP ke Arsenal dengan biaya transfer 63 juta euro atau Rp1,1 triliun plus add ons 10 juta euro atau Rp189 miliar.
- Helder Postiga, Islam Slimani, Carlos Vinicius, dan Darwin Nunez merupakan contoh striker top Liga Portugal yang gagal bersinar di English Premier League (EPL).
- Performa buruk para pemain tersebut menjadi peringatan bagi Gyokeres untuk tidak terlena meski telah sukses di Liga Portugal dan ditransfer dengan harga mahal ke klub EPL.
Kepindahan Viktor Gyokeres dari Sporting CP ke Arsenal menjadi salah satu momen menarik pada bursa transfer musim panas 2025. Proses negosiasi antara Arsenal dengan Sporting Lisbon cukup alot. Ditambah lagi, Gyokeres dan manajemen Sporting CP sampai terlibat konflik internal. Dilansir Sky Sports, Arsenal akhirnya menyepakati biaya transfer pemain asal Swedia itu sebesar 63 juta euro atau Rp1,1 triliun plus add ons 10 juta euro atau Rp189 miliar.
Gyokeres sendiri menunjukkan performa memukau dalam 2 musim terakhir bersama Sporting CP. Ia mencetak 97 gol dan 28 assist dalam 102 pertandingan di semua kompetisi pada 2023--2025. Gyokeres memenangkan sejumlah penghargaan individu, seperti top skor Liga Portugal 2023/2024 dan 2024/2025 serta Nations League C 2024/2025.
Meski meraih berbagai prestasi mentereng, tidak sedikit yang meragukan Gyokeres bakal bersinar di English Premier League (EPL). Sebab, beberapa striker top Liga Portugal berakhir flop kala pindah ke klub EPL. Sebagian dari mereka bahkan pernah meraih penghargaan top skor Liga Portugal, tetapi gagal tampil tajam kala membela klub EPL.
Berikut empat striker top Liga Portugal yang flop setelah hengkang ke klub EPL.
1. Helder Postiga hanya mencetak satu gol EPL kala membela Tottenham Hotspur pada 2003/2004
Helder Postiga mencuri perhatian klub-klub besar Eropa kala tampil impresif bersama FC Porto pada 2002/2003. Ia mencetak 18 gol dan 9 assist dalam 46 laga di semua kompetisi. Postiga akhirnya menerima tawaran pindah ke Tottenham Hotspur pada musim panas 2003.
Akan tetapi, performanya begitu mengecewakan. Ia hanya menorehkan 1 gol dalam 19 pertandingan EPL 2003/2004. Alhasil, Tottenham menjualnya kembali ke FC Porto pada Juli 2004.
2. Islam Slimani hanya menorehkan 8 gol di EPL dalam 2 musim bersama Leicester City
Islam Slimani menunjukkan performa impresif kala berseragam Sporting Lisbon pada 2013--2016. Awalnya, ia hanya mencetak 8 gol dalam 26 laga Liga Portugal 2013/2014. Slimani kemudian menunjukkan peningkatan performa secara signifikan kala menorehkan 12 gol dari 21 penampilan Liga Portugal 2014/2015 dan 27 gol dalam 33 laga pada 2015/2016.
Ia akhirnya direkrut Leicester City dengan biaya transfer sebesar 31 juta euro atau Rp588 miliar pada Agustus 2016. Akan tetapi, Slimani gagal memenuhi ekspektasi dengan hanya mencetak 7 gol dalam 23 laga EPL 2016/2017 dan 1 gol dari 12 penampilan EPL pada paruh pertama 2017/2018. Ia sempat dipinjamkan kepada Newcastle United, Fenerbahce, dan AS Monaco, sebelum dilepas secara gratis ke Olympique Lyon pada Januari 2021.
3. Carlos Vinicius hanya mencetak satu gol EPL kala menjalani masa peminjaman di Tottenham
Carlos Vinicius tampil tajam bersama Benfica pada 2019/2020. Ia mencetak 18 gol dan 8 assist dalam 32 laga Liga Portugal. Vinicius meraih penghargaan top skor Liga Portugal berkat capaian gol tersebut.
Ia kemudian dipinjamkan kepada Tottenham Hotspur pada Oktober 2020. Sayangnya, Vinicius hanya mencetak 1 gol dalam 9 laga EPL bersama Tottenham pada 2020/2021. Ia bahkan kembali gagal menunjukkan ketajamannya kala membela Fulham pada 2022--2025. Vinicius hanya menorehkan total 7 gol dalam 44 laga EPL.
4. Darwin Nunez gagal memenuhi ekspektasi selama 3 tahun berseragam Liverpool
Darwin Nunez sempat digadang-gadang bakal menjadi bintang top Eropa kala tampil memukau bersama Benfica pada 2020--2022. Awalnya, ia hanya mencetak 6 gol dan 10 assist dalam 29 laga Liga Portugal 2020/2021. Nunez kemudian meroket kala mencetak 26 gol dalam 28 laga Liga Portugal plus 6 gol dari 10 penampilan Liga Champions Eropa (UCL) 2021/2022. Ia meraih dua penghargaan individu musiman Liga Portugal sebagai top skor dan pemain terbaik berkat capaian tersebut.
Nunez kemudian pindah ke Liverpool dengan biaya transfer mencapai 85 juta euro atau Rp1,6 triliun pada musim panas 2022. Akan tetapi, performanya tidak sepadan dengan harga mahalnya itu. Nunez hanya mencetak 25 gol dan 16 assist dalam 95 pertandingan EPL pada 2022--2025. Pencapian terbaiknya kala mencetak 11 gol dalam 36 pertandingan EPL 2023/2024. Nunez dikabarkan bakal dijual ke klub lain pada bursa transfer musim panas 2025.
Keempat pemain tersebut membuktikan bintang Liga Portugal tidak menjamin bakal bersinar kala membela klub EPL. Slimani dan Nunez bahkan pernah mencetak lebih dari 25 gol Liga Portugal dan ditebus dengan harga mahal oleh klub EPL, tetapi performa keduanya begitu mengecewakan. Viktor Gyokeres tentu perlu mewaspadai tren buruk yang diciptakan eks empat striker top Liga Portugal di atas. Terlebih lagi, harga transfernya ke Arsenal terbilang mahal dan diberi kepercayaan mengenakan jersey nomor 14 yang pernah dipakai Thierry Henry. Mampukah Gyokeres memenuhi ekspektasi besar publik Arsenal dengan mencetak banyak gol pada EPL 2025/2026?