Jakarta, IDN Times - Barcelona melakukan blunder dalam bursa transfer musim dingin Januari 2025. Bukannya untung, mereka malah kehilangan uang jutaan euro buntut transfer Nico Gonzalez dari Porto ke Manchester City.
City resmi mendatangkan Gonzalez ke Etihad dengan mahar besar, 60 juta euro atau setara Rp1 triliun. Di balik transfer besar ini, Barcelona ternyata harus gigit jari karena kehilangan uang jutaan euro, buntut keteledoran mereka.
Gonzalez, yang notabene produk akademi Barcelona, dilepas ke Porto pada 2023 dengan mahar 8,5 juta euro. Dalam proses pelepasan ini, mereka menyertakan sebuah klausul, yang pada akhirnya justru tidak mereka aktifkan.
Klausul itu menyebutkan, Barcelona bisa membeli kembali Gonzalez dengan harga 30 juta euro, plus mendapat keuntungan 40 persen dari penjualan Gonzalez, andai sang pemain dilepas Porto ke klub lain. Agaknya, mereka lupa klausul ini.
Pada praktiknya, Barcelona ternyata malah tidak berusaha merekrut Gonzalez. Porto memanfaatkan situasi ini. Mereka membayar tiga juta euro kepada Barcelona, dan hal ini berdampak pada persentase keuntungan penjualan Gonzalez.
"Klub menggunakan opsi pembelian keuntungan modal transfer sebesar 20 persen, dengan nilai tiga juta euro," cuit Porto dalam keterangannya.
Buntut dari hal ini, klausul Barcelona ketika melepas Gonzalez ke Porto gugur. Selain tidak bisa lagi membeli sang pemain dengan mahar 30 juta euro, keuntungan penjualan sang pemain dari Porto ke City berkurang jadi 20 persen bagi mereka.
Buntut adanya pengurangan keuntungan ini, Barcelona cuma dapat 13 juta euro (setara Rp220,2 miliar) dari penjualan Gonzalez ke City. Padahal, sebenarnya mereka bisa dapat 24 juta euro (setara Rp406,5 miliar).
Jadi, ada selisih 11 juta euro yang tidak mendarat di kantong Barcelona. Di tengah situasi finansial mereka yang krisis, dana sebesar ini tentu mereka butuhkan. Sial, dana transfer Nico Gonzalez itu justru melayang, hanya karena keteledoran.