Jakarta, IDN Times - Manajer legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson, ternyata hampir saja wafat tiga tahun lalu. Ketika masuk rumah sakit karena gangguan otak, kondisi Ferguson ternyata begitu parah.
Dokter yang merawat Ferguson menyatakan sebenarnya saat dirawat di rumah sakit pada 2018 silam, peluang hidupnya cuma 20 persen.
"Saya ingat, peluangnya hidup sangat kecil. Malah 80 persen itu, dia berpotensi wafat," kata sang dokter dikutip The Sun.
Saat terbaring di rumah sakit, Ferguson mengaku sama sekali tak ingat apa-apa. Malah, dia tak merasakan apa-apa di tubuhnya, seperti mayat hidup.
"Ingatan saya, cuma saat jatuh dan setelahnya tak tahu apa-apa. Tiba-tiba saja jatuh. Semua terhenti, seperti bukan jadi manusia lagi," ujar Ferguson.
Di masa pemulihan, Ferguson mulai kembali merasakan tubuhnya berfungsi. Namun, dia mengaku begitu tersiksa.
Sebab, untuk bicara saja, Ferguson sangat berat. Dia tak bisa mengatakan apa-apa karena fungsi mulut hingga pita suaranya tak bekerja normal.
"Hilang suara saya ketika itu. Tak ada satu pun kata yang bisa diucapkan dari mulut ini. Pikiran saya saat itu, apakah ingatan ini akan kembali? Apakah saya bisa bicara lagi?" terang Ferguson.
Penyakit yang dialami Ferguson memang terbilang serius. Pria 79 tahun tersebut menderita hemorrhagia di otak pada 2018 silam.
Hemoharrgia otak merupakan pendarahan di dalam atau sekitar otak. Efeknya akan sangat fatal, karena bisa membuat fungsi-fungsi saraf terhenti.