Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Timnas Indonesia Diminta Tak Liat Medsos Jelang Laga Penting

ilustrasi media sosial (pexels.com/Kaboompics .com)

Jakarta, IDN Times - Media sosial merupakan sesuatu yang memiliki dua sisi mata uang bagi semua pihak, tak terkecuali Timnas Indonesia. Di satu momen, dia bisa jadi pemberi semangat, tetapi di momen lain dia bisa jadi alat kritik yang begitu keras.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyadari betul dampak dari media sosial ini. Alhasil, dia pun meminta para pemain tidak sering-sering bermain media sosial, apalagi jelang laga-laga penting.

"Saya berharap para pemain juga bisa fokus. Apalagi jelang pertandingan besar seperti ini (Piala Asia 2023) ya tidak usah main media sosial dulu," kata Erick di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

1. Bagian dari drama kehidupan

Ketum PSSI, Erick Thohir di Gelora Bung Karno. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Erick berujar, kritik di media sosial bagi siapa pun, termasuk bagi para pemain, adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Apalagi dengan status pemain Timnas Indonesia, kritik itu pasti akan mengalir deras di kolom komentar media sosial mereka.

"Jadi saya juga berharap para pemain ya, harus siap kalau memang mereka ini adalah bintang, dan dapat kritik di media sosial. Itu bagian dari drama kehidupan yang harus dihadapi," kata Erick.

2. Meminta masyarakat menahan diri di media sosial

Website

Akan tetapi, Erick juga tetap meminta kepada publik untuk tetap menjaga sikap di media sosial. Dia mengingatkan kepada para warganet, bahwa pemain Timnas Indonesia adalah manusia biasa yang bisa juga marah.

"Untuk warga Indonesia yang mencintai Timnas Indonesia, saya rasa kita harus bisa saling menghargai di media sosial saat ini. Ingat lho, para pemain Timnas Indonesia ini juga manusia biasa, pun dengan para warganet," kata Erick.

3. Kritik wajib, tapi jangan sampai mematikan

Timnas Indonesia lawan Irak di Piala Asia 2023. (Dok. PSSI)

Lebih lanjut, Erick berujar bahwa kritik adalah hal yang wajar diberikan, karena bisa jadi pengingat. Akan tetapi, jangan sampai kritik itu membuat para pemain Timnas Indonesia stres berlebihan.

"Kritik wajib, saya juga perlu dan senang dikritik. Itu bagian dari era demokrasi. Tetapi jangan sampai mematikan pemain Timnas Indonesia. Misalnya sampai pemain itu mati, yang rugi kita," kata Erick.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us